***
Ternyata ini rasanya..
Aku tidak tahu sejak kapan perasaan ini muncul.
Orang orang bilang kalau cinta itu tidak mengenal apapun. Jika kau sudah terlibat dengan cinta, maka kau akan melupakan apapun.
Dan ternyata aku percaya sekarang.Aku bahkan lupa tugasku dan tak mengingat kelakuannya.
Yang aku rasakan hanya merasa nyaman di dekatnya.-shin je wo-
.....
"Nuna ini minumnya" Sahut Kyuhyun sambil menyodorkan segelas air putih.
"Apa masih pusing? Apa yang sakit? Sini biar kyu obati"
"Kyu.."
"Nuna harus sembuh. Kyu akan menjaga nuna"
"Kyuhyun!"
Dengan sekuat tenaga Je wo menaikan sedikit nada suaranya agar pria itu berhenti berbicara. Kyuhyun hanya akan membuat Hyejin semakin pusing dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.
Yuri yang ada di situ pun merasa kalau keponakannya itu berlebihan.
Apalagi saat kedatangan mereka di sambut dengan Je wo yang lunglai dan jatuh. Kyuhyun sangat khawatir bahkan ingin menangis saat itu juga. Entahlah tapi sikapnya sangat berlebihan. dan Yuri akui jika Kyuhyun belum pernah terlihat sepanik itu sebelumnya."Sudahlah kyu, Je wo nuna tidak apa dia hanya demam dan hanya butuh istirahat pun sudah sembuh." ujar Yuri lembut.
Je wo yang tengah terbaring itu mengangguk setuju.
"Maaf ahjumma. Harusnya aku yang mengurus kyuhyun tapi malah-""Sstttt sudahlah. kau istirahat saja biar kan anak itu menjaga mu." Yuri tersenyum.
akhirnya mau tidak mau Je Wo terpaksa menuruti yang Yuri katakan. terlebih kepalanya memang masih agak pusing dan tubuhnya terasa lemas.
"Kalau begitu aku harus pergi ke butik dulu. Cepatlah sembuh agar anak itu tidak bawel lagi."
Je Wo terkekeh sambil melirik Kyuhyun."iya, terimakasih."
Yuri pergi. Kini tinggal dua orang itu yang tersisa. Siapa lagi kalau bukan kyuhyun dan Je wo. entah kenapa berduaan dengan Kyuhyun membuat Je Wo merasa canggung. meskipun pikiran Kyuhyun itu masih anak-anak, tapi tetap saja jiwa sejatinya Kyuhyun itu pria dewasa. apalagi kini mereka tengah berada didalam kamar. hanya berdua.
"Nuna masih pusing?" Tanya Kyuhyun dengan wajah cemas.
"Tidak. Tenang saja dan maaf sudah merepotkanmu." Je wo tersenyum..
"Kalau begitu Kyu akan disini menjaga Nuna. Tidurlah. Kyu mau main game dulu."
Kyuhyun berpindah ke sisi kasur yang kosong. Ia menyenderkan punggungnya pada dinding tempat tidur. Tak lama lelaki itu mulai fokus dengan game di ponselnya.
Hyejin hanya diam memperhatikan Kyuhyun yang tampak sangat serius. mata Kyuhyun yang tajam itu mungkin bisa saja membuat semua wanita luluh hanya dengan sekali ditatap tajam. hidung mancung yang sempurna dan bibir yang tipis namun seksi. mengundang siapapun untuk menciumnya. ah, Je wo langsung menghempaskan pikiran kotornya jauh-jauh. tidak baik membayangkan hal-hal negatif kan?
Kenapa rasanya seperti ini? Aku hanya untuk menjadi babysitternya sampai ia sembuh kembali. Setelah itu ia tidak akan mengenalku lagi dan berubah entah bagaimana sikap aslinya. Je wo menatap Kyuhyun lekat.
Perasaan aneh selalu muncul ketika sedang bersama Kyuhyun. Apalagi saat pertama kali bertemu dengan lancangnya pria itu mencium pipinya. Walau hanya di pipi tapi itu mampu membuat jantungnya berdebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter
Fanfiction[WARNING] Cerita masih berantakan dan typo bertebaran. [MASIH TAHAP REVISI] Shin je wo harus mengerang frustasi mengingat pekerjaan yang sudah meninggalkannya. Gadis berusia 23 tahun itu baru saja di pecat dari pekerjaannya di sebuah perusahaan besa...