telah direvisi pada 7 November 2018
HAPPY READING~
*
Je wo memandang takjub pada pria yang sedang duduk di sofa kamarnya dan menonton film kartun dengan serius. Pria itu juga menggosokan jari ke mulutnya seperti anak kecil.
Kyuhyun memang tampan dan sangat sangat tampan. Bahkan je wo sampai terpukau saat pertama kali melihat kyuhyun. Namun yang di sayangkan adalah sikapnya yang seperti bocah 6 tahun. Awalnya je wo sangat marah dan ingin menolak pekerjaan ini saat kyuhyun dengan lantang mencium pipinya. Padahal ini baru pertemuan awal. Tapi tuan cho sudah menjamin gaji yang lumayan besar hanya untuk babysitter putranya.
Jika saja pria itu tidak seperti bocah dan tidak membuat emosinya memuncak saat tadi, mungkin je wo sudah jatuh hati pada kyuhyun."Nuna kenapa di situ ayo sini temani kyu nonton film larva" kyuhyun menepuk tempat kosong di sampingnya.
Je wo akhirnya menurutinya. Mungkin ia harus meminta penjelasan pada yuri nanti.
"Kau suka film larva?" Tanya je wo seramah mungkin.
"Huum. Kyu suka menonton larva jika Sehun hyung ke sini"
Je wo tersentak saat sesuatu yang geli menyentuh pahanya. Ternyata kepala kyuhyun sudah tiduran di pahanya tanpa izin. Pria itu menutup matanya dengan sangat nyaman.
Seketika tubuh Je Wo merinding dan merasa geli diperutnya. Apalagi ketika Kyuhyun menggerak-gerakkan kepalanya mencari posisi enak."H-hey, bukan kah sedang nonton larva? Kenapa kau tidur?" Je wo merasa gugup.
"Kyu mengantuk. Kyu ingin tidur dengan nuna saja"
Hati Je wo semakin tidak karuan. Apalagi kini tangan kyuhyun sudah memeluk perut langsingnya. Je wo semakin tegang. Seumur hidupnya baru kali ini dia disentuh oleh seorang pria. Dia tidak menyangka akan sebegitu geli sensasinya.
Ayolah biar dia sok polos begitu kan dia juga pria dewasa. Dan ini membuatku geli.
"K-kyuhyun bisakah lepaskan tangan mu?"
"Tidak, perut nuna sangat nyaman. Kyu suka begini pada Yuri imo" kyuhyun menenggelamkan wajahnya pada perut Je wo. Rasanya je wo ingin teriak.
Pertemuan mereka sangat tak terduga. Yuri memandang mereka dari pintu. Je wo juga menatapnya dengan tatapan memohon.
**
"Dua tahun lalu Kyuhyun baru saja pulang dari Jepang untuk perjalanan bisnis. Ayahnya mengirimkan dia ke sana karena oppa ku harus mengatur ulang jadwal disini. Saat kyuhyun pulang ia langsung mengunjungi kakeknya di busan bersama ibunya. Mereka pulang larut dan dalam keadaan hujan. Jalanan sangat licin dan mobil yang mereka tumpangi hilang kendali dan menabrak mobil lainnya. Kecelakaan pun terjadi. Bahkan mobil yang mereka tabrak itu masuk ke jurang. Namun, hanya salah satu dari mereka tidak selamat dan itu ibu kyuhyun,kakak ipar ku" jelas yuri dengan nada sedih. Je wo jadi tidak enak hati karena memaksa menceritakan kejadian memilukan itu.
"Maaf aku tidak bermaksud mengingat hal itu lagi tapi aku hanya ingin tau bagaimana bisa pria yang bahkan umurnya di atasku tiga tahun itu bersikap seperti anak anak" ucap je wo tidak enak hati. Yuri tersenyum.
"Tidak apa-apa Je Wo, kau sudah sepantasnya mengetahui hal ini. Seperti pengasuh Kyuhyun yang sebelum-sebelumnya."
"Lalu kenapa dia bisa menjadi seperti bayi besar?"
"Saat sadar kyuhyun mengetahui hal itu, ia sangat terpukul dan hidupnya seperti boneka. Kyuhyun sangat dekat bahkan mereka selalu bersama. Ingatan di otaknya mengalami gangguan karena depresi akan kematian ibunya sehingga mengalami trauma berat. Saat waktu kecil kyuhyun pernah membuat ibunya hampir mati karena mendorongnya ke tengah jalan. Dan kini ia sendiri yang membuat ibunya meninggal. Karena rasa bersalahnya yang begitu besar sehingga dia jadi seperti ini" yuri mulai menitikan air mata. Je wo menjadi merasa bersalah karena memaksa yuri menceritakan semuanya.
"Maaf ahjumma, aku terlalu memaksa."
"Tidak apa, aku hanya sedih melihat kyunnie yang sangat merasa bersalah atas kematian ibunya. Padahal itu hanya kecelakaan dan tidak ada yang menyalahkannya. Tapi ternyata ia berubah jadi seperti ini, ku harap kau bisa merubahnya kembali"
"Aku janji ahjumma, aku akan berusaha semampu ku sampai dia menjadi pria dewasa lagi dan melupakan kesedihannya, jangan khawatir" yuri tersenyum melihat ketulusan hati je wo.
Yuri berharap je wo akan segera membuktikan ucapannya dan tidak kabur seperti yang sebelumnya.
"Terima kasih, tak salah jika oppa memilihmu"
"Tuan cho orang yang baik, dia selalu mengerti aku jika di kantor jadi aku harus membantu putranya" je wo tersenyum.
"Aku percaya padamu, kyuhyun sangat suka pada mu dan sikapnya berbeda saat bersama pengasuhnya yang dulu"
"Ya? Apa maksud ahjumma?"
"Sepertinya Kyuhyun berusaha membuat pengasuhnya kali ini bertahan" Yuri tersenyum geli.
Je Wo tak mengerti.
"Maksudnya?"
"Ah, lupakan saja. Sebentar lagi aku harus ke butik. Kau bisa kan jaga Kyuhyun sebentar?"
*
Shin je wo pov
Aku memandang pria.yang kini aku asuh dari ambang pintu. Wajahnya sangat tampan ketika sedang tidur. Aku merasa kasihan padanya. Biar pun dia menyebalkan dan suka memaksa, tapi dia begini karena merasa bersalah atas kematian ibunya. Padahal itu hanya kecelakaan, dasar keras kepala. Rasakan sendiri kau jadi seperti ini. Tidak memiliki nafsu dan tidak bisa ke club melihat gadis yang super seksi. Sayangnya kau terlalu polos untuk masuk ke sana.
Jika saja waktu kecil kau tidak menyebalkan dan tidak membuat ibu mu hampir mati. Huft, aku sendiri masih bingung. Tapi aku harus membantunya melupakan masalah itu dan membuatnya sembuh."Nuna." panggilnya dengan suara serak khas bangun tidur.
Astaga! Suaranya itu sangat seksi. Yak! Kenapa kau jadi mesum begini karena bayi besar ini.
Aku mendekatinya dan duduk di tepi ranjang."Sudah sore Kyu, ayo makan kau melewatkan makan siang mu karena tertidur"
"Hihihi itu semua karena perut nuna yang nyaman"
"Perutku?" Aku melihat perutku yang datar.
Apa enak tidur di perut kurus ini? Cih, dasar aneh.
Grep
Dia memelukku lalu tiba-tiba saja perasaan geli namun hangat itu menyebar ke seluruh tubuhku. Ada apa dengan jantungku yang tiba-tiba berpacu cepat inj? Ya ampun pria ini. Sampai kapan dia memperlakukan aku seperti ini. Ya tuhan bisa bisa aku jantungan jika begini terus. Tapi aku sudah berjanji pada tuan cho dan Yuri ahjumma.
"Biar kyu peluk nuna seperti ini, kyu rindu eomma"Deg
Hati ku sedih mendengarnya. Dia sangat rindu ibunya. Dia pasti menyalahkan dirinya sendiri lagi. Seperti yang di katakan yuri ahjumma. Kyuhyun selalu menyalahkan dirinya sendiri.
"Kyu rindu eomma..tapi kyu membuat eomma pergi"Oh god. Mataku memanas dan apa...aku menangis. Ya ampun, pria ini sangat mempengaruhi hatiku.
"Nuna menangis ya? Maafkan kyu ya? Kyu janji tidak akan membuat nuna nangis lagi" kyuhyun menatap ku sendu. Oh tidak jangan begitu. Kau sungguh terlihat orang yang paling bersalah. Aku segera menghapus air mataku.
"Kalau begitu ayo kita makan, kau pasti lapar"
"Suapi ya?"
"Mwo? Enak saja makan sendiri!"
"Nuna..." dia memasang wajah aegyonya. Yaampun menggemaskan.
"Arraseo. Cah! Kau mandi dulu sana" perintah ku.
"Mandikan aku nuna!"
"MWO?!"
Sebenernya ini gaje banget tau. Aku juga gatau ini cerita kayak begini. Makasih yang udah mau baca sampe sini. Vomment dong hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter
Fanfiction[WARNING] Cerita masih berantakan dan typo bertebaran. [MASIH TAHAP REVISI] Shin je wo harus mengerang frustasi mengingat pekerjaan yang sudah meninggalkannya. Gadis berusia 23 tahun itu baru saja di pecat dari pekerjaannya di sebuah perusahaan besa...