Babysitter 15

8.3K 621 47
                                    

>>>

"Henry kau mau membawa ku kemana?!" Ucap Je wo dengan nada yang cukup tinggi. Pria itu sudah menariknya paksa lalu sekarang tutup mulut tak mengatakan sepatah katapun.
Henry malah asik menyetir dengan santai tak memperdulikan Je Wo yang cemas karena diculik.
Gadis disampingnya sudah berkali-kali menanyakan hal yang sama dan bergerak tak tenang.
Belum lagi raut wajah Je Wo saat panik yang menurutnya sangat menggemaskan.

Aku harus bersabar
Henry membatin.

Je wo semakin panik ketika mobil yang ia tumpangi terus berjalan melewati rumahnya. Dan juga bukan jalan kearah rumah Kyuhyun.
Pria ini kenapa sih? Yatuhan aku takut dia akan menculikku.

"Tidur saja jika kau mau" akhirnya setelah bungkam sesaat pria itu mengeluarkan suaranya. Walau nada bicaranya sangat datar dan pelan.

"Tidur? Memangnya kau akan membawaku kemana?"

"Perjalanan ini akan memakan waktu lama jadi tidurlah"

"Mana mungkin aku bisa tidur ketika aku diculik"

"Tenang saja kau pasti suka"

Je wo menghela nafasnya. Ia memutuskan untuk menyerah dan menuruti perkataan Henry untuk tidur. Tidak ada salahnya ia istirahat. Sudah beberapa hari ini ia kurang tidur karena memikirkan sesuatu.
Henry juga tahu hal itu. Melihat semakin kurusnya badan Je Wo dan pipi gadis itu pun sangat tirus.

"Aku takut baju pernikahanku akan kebesaran" gumam Je Wo dengan mata tertutup.

"Lagian untuk apa kau memikirkannya? Kalian akan menikah jadi untuk apa memikirkan dia lagi"

Je Wo tidak membalas. Perlahan kesadarannya mulai hilang. Tidak menyangka akan secepat itu. Ternyata tubuhnya benar-benar lelah dan butuh istirahat.
Suara Henry mulai tak terdengar lagi ditelinganya.
Je Wo benar-benar tertidur.
Disaat lampu sedang merah, Henry menyempatkan diri untuk memandangi karya tuhan yang paling indah. Wajah gadis yang tertidur pulas di sampingnya.
Henry diam-diam tersenyum. Tangannya terangkat untuk menyentuh pipi mulus Je Wo yang semakin kurus setiap hari.
Kemana daging-daging pipinya itu?

"Aku janji akan membuatmu bahagia lebih darinya"

>>>

[SHIN JE WO POV]

Rasanya geli. Bukan. Sangat menganggu. Namun nyaman dan hangat. Aku menggeliat pelan dalam tidurku. Kenapa kasurku sangat keras? Punggungku lumayan sakit.

"Je~" suara bariton itu terdengar lembut sekali.
Tapi sayangnya benda lain mengusik wajahku.
Perlahan mataku mulai terbuka untuk melihat apa yang terjadi.

"Henry?" Ucapku sedikit kaget melihat wajahnya sangat dekat. Dia bahkan mengusap pipiku dengan lembut. Jadi ini bukan dikamarku?
Oh,aku lupa. Henry menculikku dan aku tertidur.

"Kita sudah sampai"

"Dimana ini?"
Henry membukakan pintu mobil untukku. Aku dengan cepat keluar karena penasaran tempat apa yang ia tunjukan padaku.
Hari mulai sore namun lampu-lampu disekitar sini menyala dengan warna warni yang indah.

"Ayo" ia menuntun ku untuk mengikutinya. Aku masih belum mengerti tempat apa ini?
Semoga bukan tempat aneh.
Namun baru kukatakan tempat aneh, mataku langsung melotot. Mulutku terbuka seolah tak percaya dengan ini semua.
Didepanku ada kebun bunga yang sangat indah. Sebelumnya aku belum pernah ke tempat seperti ini.
Dan itu adalah impianku. Bagaimana dia bisa tau?

Babysitter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang