16- Lagi

2.2K 257 18
                                        

Chery Haninda
Bete gue

Aku mengirimkan bbm pada Ratu. Tidak sampai satu menit layar ponselku berkedip-kedip.

Ratu Ferrisa
Sory, Cher. Gue nggak bermaksud ngerusak acara kencan lo sama kak nino ^o^

Dari kaca spion aku melirik dua pasang kekasih yang duduk dikursi belakang mobil milik Nino ini. Sepertinya aku harus pasrah kencan kali ini dirusuhi oleh mereka berdua.

Ini semua gara-gara abangku ternyolot sedunia ——Fay. Segala mencetuskan ide double date dan dengan pintarnya si pacarku tersayang ——Nino mengiyakan cetusan yang merugikan pihakku itu.

Sumpah demi apapun ya, aku tidak sudi acara kencanku dirusak seperti ini. Tapi mau gimana lagi? Nino malah tampak seperti tidak mempermasalahkan ini.

Akhirnya aku memilih diam sampai ditempat tujuan. Berbeda denganku, dua pasangan alay itu tampak bahagia berdebat pilem apa yang akan ditonton.

"Action aja ya?"

"Nggak mau! Gu——"

"Aku"

"Ish! Iya! Iya! Aku maunya nonton yang romance"

"Action aja ya?"

"Romance. Titik nggak pake koma!"

"Action aja deh ya?"

"Yaudah! Kamu nonton sendiri. Aku pulang!"

"Jangan dong" bang Fay merangkul bahu Ratu dengan mesra. "Gitu aja ngambek. Kita nonton romance, oke?"

"Okeeey..."

Aku hampir saja mual melihat drama barusan. Demi apa seorang Fay yang nyolotnya nggak ketulungan bisa menuruti tingkah labil Ratu.

"Cemberut mulu" celetuk Nino yang baru kembali dari membeli cemilan.

Aku menatapnya cemberut. "Beteee"

"Bete?" alis Nino bertaut. "Kok?"

"Aku kan maunya berduaan sama kamu" kataku manyun.

Nino malah terkekeh pelan. Tangannya yang bebas merangkul bahuku. "Kan masih ada hari esok. Esok. Esok. Dan seterusnya"

"Itu beda lagi..." kataku. "Aku kan kangeen"

"Kangen?"

"Iyaaa" aku mengangguk. "Banget!"

"Kangen banget?"

"Banget! Nget! Nget!"

"Kangennya pake banget, nget, nget?"

"Iy ——eh?" aku memiringkan kepala sedikit untuk menatapnya. "Kamu ngerjain aku yaa?"

"Hmm..." Nino berlagak mikir. "Coba tebak deh"

"Kayaknya iya deh"

"Nah, berarti iya" Nino tersenyum lebar.

"Iiiih. Aku cubit ntar niih"

"Tega?"

"TEGA ——eh nggak ding" aku meringis.

Nino mengacak pelan rambutku. "Sayaang Chery"

"Lebih sayaaaang Nino" kataku malu-malu.

"Pacaran mulu" celetuk Ratu yang entah sejak kapan sudah berdiri dihadapan kami.

Aku menjulurkan lidah kearahnya. "Biarin. Kayak situ nggak aja"

Ratu memutar bola mata malas. "Mau nonton nggak?"

Chery [21/21 END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang