Jealous (1)

1.7K 110 37
                                    

-Mila POV-

Pagi ini aku sudah memulai aktifitasku lagi sebagai model. Setelah bangun cukup pagi, aku memutuskan untuk berolahraga ringan, yaitu renang. Sejak semalam aku tidak bisa tidur nyenyak karena selalu terbayang wajah playboy tengik itu. Aku menceburkan diriku di kolam renang pribadiku. Cukup lama aku berenang hingga sebuah dering dari hpku bergema.

Aku berenang ke tepian kolam lalu naik keatas. Aku berjalan menuju sebuah bangku dimana sebuah handuk sudah tersampir. Aku mengambil Hpku dan membuka layar Hpku.

+62812121212 is calling..

"Nomor siapa nih?"

Aku tidak mengenal nomor yang menghubungiku. Aku langsung mereject telepon tersebut karena aku tidak suka mengangkat telepon dari orang yang tidak kukenal. Apalagi dia menghubungiku ke nomor pribadiku. Aku menyecap orange juice yang ada diatas meja lalu kukembalikan kembali hpku keatas meja.

Aku meletakkan handukku kembali dan bersiap untuk masuk kekolam. Namun niatku terhenti karena Hpku kembali berdering.

+62812121212 is calling..

"Siapa sih rese banget??"

Aku kembali mereject nomor tersebut. Orang ini seperti menerorku. Aku paling benci jika nomor pribadiku diketahui oleh orang lain selain keluargaku, sahabatku, dan para mantan pacarku. Hanya mereka yang memiliki nomor pribadiku. Yang lain hanya mengetahui nomor managerku.

Aku kembali bersiap berenang lagi. Namun niatku kembali terhenti karena dering Hpku lagi.

"Siapa sih? Ngerusak mood orang aja pagi-pagi." Dengusku sebal.

Aku berjalan menuju meja dan mengambil Hpku. Saat mataku menatap layar Hp, kekesalanku kembali membuncah. Aku mengangkat telepon itu.

"Gak usang iseng ya pagi-pagi." Emosiku benar-benar sudah terpancing.

Ini semua pasti pengaruh dari semalam. Aku tidak bisa tidur semalaman karena playboy tengik itu.

"..."

Aku menunggu jawaban dari orang yang menghubungiku, tapi tidak ada suara sama sekali.

"Haloooo..."

"..."

"Haloooo... damn you." Aku hendak mematikan teleponku, namun tiba-tiba aku mendengar jawaban orang yang menghubungiku.

"Morning sweety."

"Sweety???" Aku menaikkan sebelah alisku. "Suaranya gak asing lagi." Gumamku dalam hati.

"Siapa lo?"

"Do you remember about dinner, rose, and..."

Deg!

Deg!

Deg!

Kevin!

Aku mengeleng-gelengkan kepalaku tak percaya. "Gimana dia tahu nomorku?" Aku menebak-nebak siapa yang memberitahu nomorku. "Pasti mommy."

"Sweety.."

"Apa?" Ketusku.

"Suara kamu sangat menggemaskan."

"Tahu darimana nomor gue?" Tanyaku to the point.

"Tante jane."

"Ngapain sih nelepon. Ngerusak mood tahu gak?" Celotehku kesal.

"Really? I'm moodbooster, not moodbraker."

"Whatever. Ada perlu apa sih?" Aku tambah kesal mendengar ucapannya.

LDR "long distance relationship"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang