Kemilau asa di ufuk timur
menjanjikan sejuta keinginan,
semula titik langkah perlahan
menjadikan bumi sebagai harapan.Selamat pagi...
Semoga hari ini menjadi harimu yang paling berkesan.Sang waktu di persimpangan jalan,
galau tentukan arah,
ketika merpati sampaikan pesan,
bintang jatuh pancarkan terang...Mentari kembali bersinar,
sedang rembulan pun menghilang...
kutilang berkicau,menyambut cerahnya pagi ini.. . .
Sesuai dengan janji yang kemaren, pagi ini gus Ipul tampak bersemangat sekali.
Kemeja biru salur dan celana panjang hitam pun ikut menghiasi tubuhnya.
Baunya tampak semerbak wangi. .
"Assalaamu'alaikum Anisah. . ." , ucapnya lirih lewat sepenggal kata yang ia kirimkan untuk Anisah.
"Wa'alikumsalam gus. . .", sapaan balik pun datang dari Anisah.
" Anisah lagi ada di rumah kan? Kalo iya saya mau berangkat menuju ke situ, sesuai dengan janji saya tadi siang", celotehnya riang.
Gus Ipul tampak sangat senang sekali jika memang benar diizinkan bertemu Anisah dan keluarganya di rumah.
Tapi sayangnya, jawaban Anisah kurang begitu berkesan untuk gus Ipul, hingga membuatnya kecewa setengah mati.
"Aduh gus maaf banget yah, hari ini Anisah mau berangkat ke pondok", ucapnya seakan menutupi maksud yang sebenarnya.
" kok dadakan begitu sih? Kan kemaren katanya boleh, terus katanya ngga berangkat sekarang?", sela gus Ipul sambil menggelengkan kepala.
Memang hari itu liburan pondok sebentar lagi habis. Tapi masih ada sisa waktu dua hari lagi, sekarang dengan besok, besoknya lagi baru kegiatan pondok pesantren diaktifkan.
"Oh. . ya udah kalo gitu hati-hati di jalan yah", gus Ipul menutupi kesedihannya, agar terlihat tegar di depan Anisah.
Padahal kenyataannya gus Ipul kecewa sekali dengan jawaban Anisah yang seperti itu.
" Bukankah kita kemaren sudah ada janji Anisah?" kenapa sekarang kamu baru bilang mau berangkat ke pondok?", gumamnya dalam hati merasa heran dan aneh dengan sikap Anisah.
Sementara di sana Anisah dengan mamahnya sedang sibuk beres-beres persiapan Anisah berangkat.
"Cepat bawa tasnya ke mobil Anisah", perintah mamahnya.
" Iyah mah sebentar, Anisah ke kamar dulu". Timpal Anisah.
. . .
"Maaf ya gus, sekali lagi Anisah minta maaf. Ya udah gus Anisah bersngkat dulu, makasih. ." pintanya lalu buru-buru membawa barang-barangnya ke mobil.
Gus Ipul hanya membaca pesan terakhir yang dikirimkan Anisah untuknya, tanpa berkata-kata apa lagi.
. . .
Sesampainya di pesantren, Anisah meletakkan barang-barangnya di kamar.
Istirahat sejenak, ngobrol-ngobrol dengan mamahnya di depan kamarnya yang masih sepi.
Sembari menunggu kyai Kholil yang sedang pergi menghadiri undangan masyarakat sekitar.
Dari balik jendela, gus Ipul sebenarnya tau kalo Anisah sudah sampai di pondok.
Rumah Anisah tidak terlalu jauh dari pondok, hanya ditempuh paling lama sekitar 2 jam.
Sesudahnya bertemu dengan kyai Kholil, mamahnya pamit pulang kembali, dan meninggalkan Anisah di pondok.
Hari berikutnya satu persatu santri yang lain mulai berdatangan, sampai pada akhirnya kegiatan di pondok pesantren berjalan seperti biasanya.
_______________________________________
Mohon maaf jika kata-katanya masih kurang pas atau tidak sesuai...
Saya hanya penulis amatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Berawal dari Nahwu
RomanceGus Ipul, seorang anak kyai yang jatuh cinta pada santrinya bernama Anisah Maharani. Berawal dari pertemuannya di salah satu kegiatan pesantren. Tetapi cinta mereka pada akhirnya kandas di tengah perjalanan. Ada bagian yang hanya bisa dinikmati oleh...