Baru bisa update lagi guys... gus Ipulnya habis move on sebentar. Hehe.
"Assalaamualaikum...." ketik gus Ipul dalam messengernya.
tik, tok, tik, tok, tik, tok... detikan jam terus berjalan, apa lagi kalo bukan menunggu balasan dari Anisah Maharani.
Rupanya gus Ipul tak memperhatikan jarum pendek jam yang menempel di dindingnya. Maklum lah baru bangun tidur siang, tapi yang ia ingat adalah buku yang sudah diamanatkan oleh ibunya kemaren siang.
"Hadeuh.... masih jam setengah dua toh", , , ucapnya sembari membuka mata lebih lebar dan merubah posisi tidurnya.
Biasanya sih jam segitu hp belum dibagikan, .
Brukkk... handphone jadul kesayangannya pun kembali ia letakkan di atas bantal.
matanya menghadap ke langit2 atap rumah, kedua tangannya ia jadikan sandaran, dan kaki kanannya ia tumpangkan di atas kaki kirinya.
Kalo sudah begini biasanya gus Ipul akan berimajinasi lewat kata-kata puitisnya yang syahdu nan memesona. Siap berjejer hati wanita mana pun akan tergoda dan terbawa perasaan dibuatnya.
Cinta itu seharusnya seperti isim mufrod, yang menunjukkan kesetiannya, bukan seperti tasniyah yang selalu mendua, atau jamak taksir, banyak dan terpecah belah.
ckck.... Anisah Anisah. Kamu itu.....
ucap dalam hatinya.dreeet dreeet,,,, suara getaran nampak terasa di bawah kepala gus Ipul, diiringi dengan nada deringnya yang khas.
bergegas tangan gus Ipul merogo untuk mengambil handphonenya yang berada di bawah bantal.
tangannya mulai mengusap dan memencet deretan tombol yang berjejer rapih bertuliskan huruf dan angka untuk membuka kunci slidenya yang terpampang gambar walpaper wajah Anisah.
Sesekali terkadang beliau merasa malu jika handphonenya dilihat oleh orang tuanya. Tatapan mata tajam orang tuanya seakan menimbulkan beribu pertanyaan yang siap diucapkan.
"wa'alaikumsalam gus... wonten npo? (Ada apa), hehe" ... balas Anisah dengan gaya cengengesannya.
"cuma mau ngasih tau kalo buku yang kemaren dititipin sama ibu kamu udah ada sama saya, cuma maaf bukunya basah semua gara-gara kemaren kehujanan, ga tahu masih bisa dipake apa ngga". balas gus Ipul menjelaskan.
"Lah terus sampeannya ikut kehujanan ngga gus?" Tanya Anisah tanpa memperdulikan keadaan buku yang sudah basah kuyup diguyur hujan.
"Bukannya nanyain buku,,, heuh..." grutu gus Ipul dalam hati.
Mungkin beliau sedikit kecewa perjuangannya sedikit tidak dihargai. Tapi maksud Anisah lain, dia sedang ingin menunjukkan rasa perhatiannya kepada gus Ipul.
Pie toh gus gus.. ga peka blas sampean. hihi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Berawal dari Nahwu
RomanceGus Ipul, seorang anak kyai yang jatuh cinta pada santrinya bernama Anisah Maharani. Berawal dari pertemuannya di salah satu kegiatan pesantren. Tetapi cinta mereka pada akhirnya kandas di tengah perjalanan. Ada bagian yang hanya bisa dinikmati oleh...