Menyendiri di kamar merupakan aktifitas rutin yang dikerjakan oleh gus Ipul setelah seharian berkutat dengan kesibukannya.
Kebiasaannya yang unik adalah menulis, melamun, atau hanya sekedar muthola'ah kitab-kitab Nahwu.
Ya, ! mungkin diantara sekian banyak koleksi kitabnya, yang paling digemari oleh gus Ipul adalah kitab Nahwu. . Dan tidak banyak orang yang tahu kalo gus Ipul juga suka menulis. Banyak hasil tulisan tangannya yang tidak dipublikasikan. Menurutnya, itu semua hanya untuk koleksi pribadinya saja.
Suatu saat nanti ketika jasadku sudah bersatu dengan tanah, yang tersisa hanya tulisan-tulisanku yang akan dikenang oleh banyak orang. Semoga Tuhan menganggap itu semua adalah sebuah kebaikan". Tutur gus Ipul.
...
"Anisah. . . Apa kabar dengan Anisah?", malam itu gus Ipul membayangkan sosok Anisah,,, setelah lama tidak pernah melihatnya kembali karena gus Ipul sedang tidak enak badan. Mungkin terlalu capek dengan aktifitasnya.
Di kamarnya, Anisah dan teman-temannya juga sedang membicarakan gus Ipul. Rupanya hubungan mereka semakin hari semakin akrab saja, meski belum ada yang berani menyinggung tentang perasaan.
...
"Mba-mba, , gus Ipul kemana ya mba? Kok ngajinya libur terus, apa jangan-jangan gus Ipul marah sama Anisah gara-gara kemaren sore?", tanya Anisah was-was.
"kok nanyanya sama mba sih, tanya sono sama orangnya", jawab Dian ketus.
Sudah satu minggu ini ngaji diliburkan, gus Ipul hanya gulang-guling di kamar sendiri.
Sesekali ia bangun hanya untuk makan, sholat dan meminum obat yang diberikan dokter kepadanya.
"Nanya gak ya mba?", Anisah meminta saran.
" udah cepetan nanya sono, ntar kalo gus Ipul marah gimana hayooo?", ujar Laily yang ikut-ikutan nimbrung mereka berdua.
Perasaan Anisah semakin tak menentu saja, setelah temannya berkata seperti itu. .
"Mba, , minjem hp nya dong... Anisah mau sms gus Ipul bentar aja mba bentar" rayu Anisah pada Dian.
"Heumm,, dasar . ! Bilang aja kalo pengen smsan sama gus Ipul. Iya kan iya kan?" ledek Zahro' yang dari tadi memperhatikan obrolan Anisah.
"Ngomong apaan sih mba, ikut-ikutan aja deh. .", jawab Anisah jutek.
"Eh, tapi tapi . . . mba kok tau?, hehe . .", lanjut Anisah guyon.
" yeee... Dasar bocah ya. Kecil-kecil tapi pinter ngeles, nih sms sono. . makanya jangan jadi mufrod mabni terus", ujar Dian sambil memberikan hpnya pada Anisah.
"Mba mba. . mufrod mabni apaan?", tanya Anisah.
"Ah . . kebanyakan nanya, nanti nanya aja sama gus Ipul pasti tau", ucap Dian cuek.
Dian orangnya memang sedikit agresif, jutek, tapi asyik. Kebiasaan Dian kalo ngomong asal jeplak, jujur, terbuka walaupun menyakitkan. Ketimbang jaim tapi dibelakang ngegosipin.
Ah sudah lah itu hanya sekedar intermezo saja.
...
Tidak berfikir panjang, Anisah pun buru-buru menanyakan kabar gus Ipul.
"Gus, udah tidur belum?
Anisah mau ngomong bentar boleh?", sapa Anisah sebelum menyampaikan maksudnya."Belum kok, Anisah mau ngomong apa?", tanya gus Ipul.
"Gus Ipul kemana aja sih? Ko ngajinya libur terus?", tanya Anisah penasaran.
"memangnya kenapa? Anisah kangen ya?" balas gus Ipul guyon.
"heumm. . gus Ipul bisa aja", jawab Anisah.
Gus, maafin Anisah ya. . Maaf dengan kejadian sore itu, maaf kalo Anisah gak sopan, maaf juga kalo Anisah punya salah, ya gus maafin Anisah ya", pintanya serasa semua itu salahnya.
" heumm... Cuma gara-gara itu Anisah minta maaf ?", ujar gus Ipul.
"Habisnya Anisah nanya gak dijawab sih. . Gus Ipul marah kan sama Anisah?", Anisah terus bertanya meyakinkan kalo gus Ipul tidak marah sama dirinya.
"saya cuma malu sama temen Anisah, tapi saya gak marah sama Anisah", ujar gus Ipul.
"Bener nih gak marah? ya udah kalo gitu makasih, , , jangan marah ya guuus, nanti cakepnya ilang, hehe. . goda Anisah.
" Anisah baru tau ya kalo saya cakep?, jangan-jangan Anisah suka?" gurau gus Ipul.
"Apaan sih gus, ^_^" kata Anisah tersipu malu.
"Ya udah kalo Anisah gak suka boleh kan kalo saya yang suka sama Anisah?", lanjut gus Ipul masih dengan gaya bercandanya.
" iiih gus Ipul lucu masa suka sama saya_- , balas Anisah.
"Memangnya kenapa? Gak salah kan?", tanya gus Ipul sambil menunggu bagaimana respon Anisah kepadanya.
" udah ah! Gus Ipul becanda aja", tulis Anisah menganggap apa yang dikatakan gus Ipul itu semuanya hanya lelucon.
"Udah dulu ya gus, besok berangkat ngaji kan?", sambung Anisah mengakhiri percakapannya malam itu dengan gus Ipul.
"Oh iya sama-sama. . ditunggu loh ya jawabannya". Ujar gus Ipul penasaran.
Hmm... Rupanya gus Ipul masih belum puas dengan jawaban Anisah, dan penasaran dengan hati Anisah yang sebenarnya.
Tapi ya sudah lah mungkin malam itu hanya suatu kebetulan saja gus Ipul berani mengungkapkan isi hatinya. Di lain cerita sebenarnya Anisah juga menginginkan adanya keseriusan lebih lanjut dengan ucapan gus Ipul.
Sedikit demi sedikit tapi dengan langkah yang pasti, ,
Sekeras-kerasnya batu pada akhirnya ia menjadi lunak juga dengan air yang sifatnya lembut dan tenang.
Pasti suatu saat gus Ipul pun mampu menaklukkan hati Anisah dengan kepribadiannya yang kalem dan gayanya yang santai serta tak buru-buru. .
_______________________________________
Lebih panjang dari cerita-cerita sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Berawal dari Nahwu
RomanceGus Ipul, seorang anak kyai yang jatuh cinta pada santrinya bernama Anisah Maharani. Berawal dari pertemuannya di salah satu kegiatan pesantren. Tetapi cinta mereka pada akhirnya kandas di tengah perjalanan. Ada bagian yang hanya bisa dinikmati oleh...