Apa sih yang pernah dialami oleh kalian dulu atau sekarang buat kalian yang masih berstatus pacaran dengan pasangannya masing-masing?
Bagaimana gaya pacaranmu? Seru kah? Menyebalkankah? Jutek-jutekan? Jaim-jaiman? Rahasia-rahasian?
Pastinya semua punya rasa yang berbeda ya. . .
Yuk lah lanjut ke cerita.
Gus Ipul Pov
Sudah hampir 3 bulan ini aku sama Anisah berstatus pacaran, tapi entah kenapa hati saya masih belum yakin kepadanya.
Bagaimana tidak ragu, kemaren ku lihat dia sedang berduaan dengan pria lain di lorong jalan menuju pesantren putri.
Peraturan yang terpampang jelas di sudut dinding pondok itu seakan tak berlaku lagi untuk para santri.
Aku pun bingung mau bertindak bagaimana padanya, hatiku belum yakin sepenuhnya jika Anisah benar-benar mencintaiku.
Aku hanya bisa melihat mereka berdua dari kejauhan, tampak wajahnya sumringah,penuh senyum yang menghiasi di antara pertemuannya.
Pria itu membawa sebuah buku di genggaman tangan kanannya, lantas kemudian ia memberikan buku itu pada Anisah.
Mulutnya berkata-kata, perbincangan kecil pun sempat terjadi sesaat. Lantas diakhiri dengan ucapan terimakasih.
Yang ada dalam bayangku adalah pria itu langsung pergi setelah memberikan bukunya pada Anisah, tapi ternyata tidak, mereka masih berdiri mematung di tempat yang sama saling berhadapan.
Sungguh Aku tidak mengerti maksudnya. Tapi aku bisa memahami menerima jika memang hubungan mereka hanya sebatas teman, dan yang mereka lakukan itu tak lebih hanya sekedar meminjam buku.
Tapi ya sudah lah aku tidak ingin memperpanjang masalah ini, jika belum ada bukti yang kuat, mana mungkin aku bisa menuduh dan mengatakan kalau Anisah itu bersalah.
Tapi meskipun demikian, tak menghilangkan rasa penasaranku yang justru malah semakin besar.
Aku ingin membuat suatu rencana yang mungkin bisa dibilang konyol menurut orang-orang, tapi bagiku tidak. Aku hanya ingin tahu, dan aku butuh penjelasan dari Anisah ada apa sebenarnya dengan mereka berdua.
"Boleh kah ku pinjam hp mu sebentar Anisah? Atau kita tukeran sebentar saja, mau kan?", bujukku padanya dengan berusaha menutupi maksudku.
Jika memang dia jujur, dan tidak ada yang disembunyikan, pastinya dia mau menerima ajakanku.
Aku tidak berani menanyakan masalah itu secara langsung, aku berusaha menutupinya, karena aku tidak mau ada keributan yang dapat menyebabkan hubunganku dengan Anisah jadi hancur berantakan.
"Buat apa sih gus?", tanyanya padaku.
"Cuma pengen tau Anisah beneran sayang sama aku gak", kataku sedikit kaku.
"Oh jadi gus Ipul ngga percaya sama Anisah gitu ya? Pengen lihat semua yang ada di hp Anisah gitu?", ucapnya seakan mengerti apa yang aku inginkan.
"Tuh Anisah faham, boleh kan?", rayuku lagi.
"Hmm... Boleh gus, tapi besok aja ya, gimana?"
Jawabannya sedikit membuatku semakin ragu, ada saja alasannya. Tapi aku tidak mudah putus asa untuk mematahkan rasa penasaranku.
"Kok besok kenapa emangnya? Mau dihapusin dulu ya?", candaku. Aku terus menerus membujuknya sampai dia bersedia menuruti keinginanku.
" Yeee,,, siapa yang bilang begitu? Sendirinya kali yang kaya gitu?", katanya dengan nada kesal.
Siapa takut ! Hehe. . . ayo dong buktikan kalo emang ngga", ajakku yang sedari tadi menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Berawal dari Nahwu
RomanceGus Ipul, seorang anak kyai yang jatuh cinta pada santrinya bernama Anisah Maharani. Berawal dari pertemuannya di salah satu kegiatan pesantren. Tetapi cinta mereka pada akhirnya kandas di tengah perjalanan. Ada bagian yang hanya bisa dinikmati oleh...