Baru saja berakhir
Hujan di sore ini
Menyisakan keajaiban
Kilauan indahnya pelangiTak pernah terlewatkan
Dan tetap mengaguminya
Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa dibeliBersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinyaMelawan keterbatasan
Walau sedikit kemungkinan
Tak kan menyerah untuk hadapi
Hingga sedih tak mau datang lagiBersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinyaJanganlah berganti
Janganlah berganti
Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini(Ipang - Sahabat Kecil)
.......
Tanpa terasa 2016 bergulir begitu cepat. Hari ini, di sore hari yang mendung di pertengahan bulan Juni, Nathia dan Danu meminta seluruh keluarga untuk berkumpul karena mereka ingin memberitahukan suatu kabar yang mereka harap tidak pernah ada.
Saat ini di ruang tamu yang cukup luas di rumah orang tua Raya, mereka telah duduk di sofa yang tersedia di sana. Raya duduk bersebelahan dengan ibunya, Mentari, di sebelah mereka terdapat sofa dengan kapasitas satu orang yang telah diduduki oleh ayah Raya, Gaharu, disebrang Raya sudah ada Nathia yang merupakan kakak pertamanya dan suaminya yang bernama Danu, lalu di antara Raya dan Nathia ada kakak kedua Raya yaitu Nagita dan suaminya yang bernama Bara.
Sedangkan Rere, Riri, Nizam —anak Nagita dan Bara— dan pengasuh mereka berada di rumah Nathia dan Danu yang hanya beberapa blok dari kediaman orang tua Raya tersebut.
"Jadi apa yang Nathia dan Danu mau bicarakan ke kita semua?" tanya Gaharu sembari melayangkan pandangannya ke arah Nathia dan Danu.
Semua mata sekarang fokus memandang ke arah Nathia dan Danu yang sedari tadi memasang wajah yang begitu sendu. Sedetik kemudian Nathia memecahkan tangis yang sudah ditahannya. Sontak semua yang berada di ruangan tersebut bingung dan khawatir akan keadaan Nathia, Danu pun langsung merengkuh tubuh Nathia ke dalam pelukannya sambil mengusap punggung istrinya—berusaha menenangkan. Raya yang melihat kakak sulungnya menangis dengan kejar, mengambil kotak tisu yang ada di atas nakas kecil di sebelahnya kemudian menyerahkannya kepada Danu untuk menghapus air mata Nathia.
"Kamu istirahat di kamar aja ya, biar Mas yang bilang ke Mama, Papa dan lainnya," bisik Danu di telinga istri yang amat disayanginya.
Nathia menggeleng dan masih menangis sesegukan dalam rengkuhan suaminya.
Mentari berdiri dan menghampiri anak sulungnya kemudian duduk di samping Nathia lalu mengusap kepala anaknya.
"Nathia kenapa sayang? Cerita sama Mama," tanya Mentari dengan suara yang sangat lembut.
Nathia membalikkan tubuhnya dan memeluk ibunya dengan sangat erat. Kemudian dengan terisak Nathia berkata, "Rereee..."
"Rere kenapa? Biar Danu aja ya yang cerita," ujar Mentari disertai anggukan dari Nathia. Kemudian Danu membuka suara dengan raut wajah yang sarat akan kesedihan.
"Rere.. she is suffering from incurable disease called Niemann Pick Type C." Danu mengambil jeda sejenak memperhatikan sekelilingnya, terlihat jelas semua memasang wajah yang bingung, khawatir dan penuh tanya.
![](https://img.wattpad.com/cover/60235483-288-k540043.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LIONHEARTED
ChickLit"This is the real life -- we don't always get what we want and the destiny can be so heartless, sometimes." ______ "The hardest part when it comes to love; heart thinks faster than brain." ______ From urbandictionary.com, LIONHEARTED; ...