"Diandra?!".
Ia berlari menghampiriku, "Hei apa kabar?". Tanyanya
"Baik, kamu?".
"Baik juga, punya waktu sebentar ga? Kita ngobrol sebentar". Aku pun hanya mengangguk dan mengikuti ajakannya untuk duduk disalah satu kursi di kedai kopi tempat aku dan Calum makan siang tadi, "Jadi, aku ngajak kamu kesini, buat minta maaf Cals". Ucapnya
"Minta maaf?". Ia mengangguk, jika dilihat-lihat Diandra memang berubah. Penampilannya juga lebih dewasa dari yang dulu. Sekarang ia lebih sering tersenyum juga.
"Minta maaf soal kelakuanku yang dulu-dulu itu". Ia tersenyum miring, "sebagai perebut itu, Cals".
"Oooh, aku sudah melupakannya juga. Jadi santai saja". Aku terkekeh kecil dan Diandra seperti tersenyum malu.
"Ughh aku benar-benar minta maaf ya, So, bagaimana dengan kau dan Calum? Kudengar ia pindah ke LA". Kini giliran aku yang kebingungan menjawab. Aku pun memutar otak cepat untuk mencari jawaban yang logis. Tidak mungkin aku langsung mengatakan 'aku sudah menikah dengan Calum' .
"Dia sudah pulang ke Sydney, dan hubunganku dengan dia, ya baik-baik saja". Aku pun tersenyum seperti orang bodoh. Sekarang aku tidak tahu lagi cara menjawab jika ia menanyakan lagi.
"Jadi kau dan dia pacaran?".
"Tidak". Ucapku singkat
"Lalu?".
"Kami menikah". Diandra menganga, aku tahu ia pasti akan terkejut.
"Kau serius?". Aku menunjukan jari manis tanganku. Disana ada cincin bertuliskan inisial aku dan Calum, "Kapan? Kau tidak mengundangku".
"Ceritanya sangat panjang, dan susah dijelaskan. Jadi bagaimana dengan kamu?". Kini giliranku yang bertanya, dan Diandra juga kebingungan menjawab. Sudah dipastikan ia juga mempunyai suatu cerita. Jelas terlihat dari penampilannya sekarang.
"Aku bertunangan dengan Bradley". Ucapnya sambil tersenyum manis.
***
Aku melempar tubuhku ke atas kasur. Kuharap tadi aku salah liat, sungguh semoga saja salah liat.
Tadi sesudah mengobrol dengan Diandra, aku mencoba menengok ke arah toko kaset tempat Calun kerja.
Dan bagaimana bisa, aku melihat Selena. Iya, Selena yang sangat menggilai Calum dulu saat di sekolah menengah. Aku diceritakan Alena jika Selena menyukai Calum--sangat menyukai.
Dan tadi, mereka berpelukan dan Calum membalasnya. Aku melihat punggung tangan Calum di punggung Selena. Dan aku benci melihatnya. Kupijat pelipisku, sungguh kejadian tadi sangat mengganggu pikiranku. Dan itu juga membuat sedikit keraguan, aku takut hal ini terjadi lagi tanpa sepengatahuanku.
Jam menunjukan pukul 9 malam, satu jam lagi Calum sudah pulang dan aku menjadi sangat malas bertemu Calum, sungguh. Aku mengambil ponselku dan mencoba menelpon Michael, pada saat sambungan keempat ia mengangkatnya, "halo?". Ucapnya disebrang sana, suaranya sangat bising. Kutau ia sedang di Pub.
"Michael, lu dimana?".
"Di pub, kenapa Cals?".
"Bisa bertemu?".
"Datang saja kesini, lu tau kan tempatnya?".
"Oke gue kesana sekarang". Aku langsung mengambil jaket dan ke pub milik ayah Michael. Sebenarnya aku kesana hanya untuk bercerita pada Michael. Dan semoga saja, ia sedang tidak mabuk.
Setelah 30 menit perjalanan, aku sudah sampai di pub milik ayah Michael. Aku langsung masuk dan mencari keberadaan Michael, ini baru jam setengah 10 malam tapi keadaanya sudah sangat ramai. Aku pun mengandalkan mataku yang masih sehat untuk mencari Michael. Karena aku tidak bisa menemukan Michael, aku pun duduk di bar pub itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hus-band : Calum Hood[Sequel]
Fanfiction》Sequel dari The Reason I Love Tom《 Sepasang remaja yang harus menghadapi rumitnya pernikahan di usia muda. Apalagi tingkah mereka yang tidak sedewasa umurnya. Mereka, Calum Hood dan Calista Harris, sepasang remaja yang saling mencintai namun tidak...