Minggu ketiga aku menetap di hotel ini, aku masih tetap tidak ingin untuk bertemu Calum. Bisa dibilang, memang aku yang tidak ingin kembali untuk sekarang. Dan bisa dibilang juga, aku membunuh diriku sendiri dengan rasa sakit tanpa penjelasan.
"Do you ever miss someone, you should tell them you miss it" . Aku melempar ponselku saat menemukan quote dari tumblr itu. Semenjak kejadian itu, aku lebih sering membuka akun tumblrku.
Soal Calum, ia masih menghubungiku. Ia selalu mengirimi aku berbagai pesan singkat dan saat ia menelpon, aku merejectnya.
From : Calüm
I wish you coming home asap:)
I will, Cal.
Tapi bukan sekarang ataupun besok, aku masih butuh waktu untuk menghindar.
From : Calüm
Gua berangkat kerja dulu, lu hati-hati disana♡
Yeah, sekarang aku bingung. Ia masih menganggapku ada saat ternyata aku mengetahui ia bersama Selena. Aku membenamkan wajahku ke bantal, "Apa salah jika aku balas pesannya?".
Aku langsung mengetikan sesuatu pada ponselku,
Lu juga hati-hati:) [delete]
Lebih baik tidak membalasnya.
Aku meletakkan ponselku pada nakas disamping ranjangku. Biasanya aku akan membersihkan rumah jika sedang tidak ada kerjaan seperti ini.
Aku mengambil ponselku lalu menekan tombol call pada nomor Calum. Kuputuskan untuk menelponnya, mengingat janji yang kami ucapkan pada pendeta dan Tuhan dulu.
"Halo?"
"Cal?"
"Uh, iya, kenapa?"
"Tidak, hanya ingin menelpon. Sibuk?". Kenapa jadi canggung begini?
"Tidak, lu dimana sekarang?" Aku hanya diam, lebih baik aku tidak merespon pertanyaannya. "Pulang Cals"
"Ugh soon Cal, maaf".
BUGH!
Sakit, iya itu yang aku rasakan. Aku mengusap pantatku yang langsung membentur lantai, mimpi di siang bolong selalu berakhir jatuh di tempat tidur.
"Jatuh lagi? Molor mulu sih". Aku menoleh ke arah suara, disana Calum berdiri dengan tawanya. Lalu aku menoleh ke sekeliling, masih di kamarku dan Calum, lalu aku mengambil ponselku dan membuka chatroomku dengan Calum, tidak ada pesan singkat tentang Selena. Berarti benar hanya mimpi..
"Cal coba liat ponsel lu". Calum mengernyitkan dahinya lalu memberikan ponselnya padaku.
"Kenapa sih?". Tanyanya
"Gue mimpi ga enak banget". Aku mulai menceritakan mimpiku disiang bolong tadi sebelum aku benar-benar lupa kejadiannya. "Makanya gue langsung membuktikan itu cuma mimpi".
"Gila aja gue sama Selena, ya ga mungkin lah". Aku dan Calum langsung terduduk di bawah menyandar pada ranjang kami, "Oh iya, lima hari ini gue ga kerja soalnya toko tutup karena ada perbaikan".
"Eh yang bener?", Calum mengangguk, "Bagus deh, biar lu tetep disini sama gue".
"Yaelah, kaya ditinggal berburu aja". Dan soal lebam di wajah Calum, ternyata itu juga mimpi. Wajahnya masih mulus dan tidak ada luka sekalipun. Untungnya juga itu hanya mimpi, "Eh nanti ada party di Pub Michael, mau dateng ga?".
"Party karena apa?".
"Biasa papanya Michael menang doorprize, jadi ya gitu, idenya Michael yang bikin party". Michael memang gila pest, tak jarang ia bolos sekolah karena hungover . Semenjak papanya punya Pub, ia jadi rajin kesana, "Jadi gimana? Dateng nih?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hus-band : Calum Hood[Sequel]
Fanfiction》Sequel dari The Reason I Love Tom《 Sepasang remaja yang harus menghadapi rumitnya pernikahan di usia muda. Apalagi tingkah mereka yang tidak sedewasa umurnya. Mereka, Calum Hood dan Calista Harris, sepasang remaja yang saling mencintai namun tidak...