Calum merangkulku dan membantu membawakan barang belanjaan. Tadi kami habis membeli makanan untuk kulkas kami yang kosong, "Si baby ga pengen apa gitu?"
"Apa ya? Engga ada deh kayanya." Calum hanya mengangguk lalu memasukan barang-barang ke jok belakang. Kami benar-benar membeli banyak keperluan, dari yang penting sampai yang tidak terlalu penting.
"Kok jadi aku yang pengen-pengen ya?" Kata Calum sambil masang seatbeltnya.
"Emang pengen apa?"
"Makan." Calum ngebelokin mobilnya ke parkiran salah satu restoran pastry. Dia mengajakku turun dan pergi memesan makanan, "mau yang apa?"
"Biasa." Aku meninggalkan Calum dan duduk di pojok restoran pastry ini. Aku pikir semenjak mengandung, berat badanku bertambah.
Tak lama kemudian, Calum datang membawa nampan berisi pesanan kami. "Kamu apa aku sih yang hamil, aku jadi pengen makan pastry."
"Gaya mah, ngidamnya pastry."
"Berarti anaknya bakal cakep, kalo cowo ganteng kaya aku. Kalo cewe cantik kayak kamu." Calum mengusap rambutku dengan tangannya.
"Amin." Calum mencomot brownies dan beberapa macaroon. "kamu gendutan masa Cal."
"Kamu nularin nih." Katanya dengan mulut penuh dengan macaroon.
"Et kok aku sih?" Dia tertawa dan memakan lagi macaroon yang ada di piring itu. Padahal aku saja belum memakan croisant-ku.
"Kalo gendut karena baby sih, gapapa Cals."
***
"Calummmmmm." Aku berteriak dan saat itulah kepala Calum menyembul dari balik pintu.
"Apa sih?"
Dia menghampiriku dan menatapku dari atas ke bawah. Kini aku sedang mencoba menggunakan dress selutut. Semenjak mengandung seluruh pakaianku terasa tak muat, jadi kemarin aku membeli dress dan pakaian-pakain yang super besar.
"Ih tai kaya gini kalo make dress muka ku." Kupasang wajah datar sambil menatap kearah Calum.
"Better than celana sobek-sobek ini mah." Aku memutar mata, "Celana sobeknya tuh dibuang, masa nanti punya bayi masih pake celana gituan."
"Gapapa biar jadi mama rocker." Calum tertawa sambil memunguti celana ripped jeansku yang memang sekarang sudah tidak cukup padaku.
"Awas anaknya jadi ikutan rocker." Kata Calum.
"Iya nanti dia bikin Band sama kayak papanya." Aku memasukan shoping bagku kedalam lemari, "tapi harus beda lah dari papanya, apaan tuh bilangnya punk rock tapi ngeliat cacing dikit udah tereak-tereak. Punk rock macam apa."
Calum memang sangat takut dengan cacing, semenjak ada cacing tanah berjalan di kakinya.
"Eh itu aib ah."
.
.
.
.
.
.
.
."Emang bisa ngepel rumah?" Tanyaku.
"Udah kamu istirahat aja, aku bisa kok." Calum membawa ember dan tongkat pelnya ke teras belakang. Dan aku mengikutinya dari belakang, "Ngapain sih ikutan? Sana duduk atau istirahat."
"Aku ga percaya nih, emang bisa ngepel lantai?" Dia berkacak pinggang didepanku dan menghembuskan nafas keras. Lalu ia mendorongku dari belakang sampai ke arah ruamg tamu.
"Calista sayangku cintaku duniaku dan segalaku, sekarang kamu duduk manis aja ya, liatin tv atau baca majalah. Sekarang yang ngepel rumah ini biar suamimu yang tampan ini, okay?" Aku tertawa lalu mengangguk. Dan Calum langsung berlalu melanjutkan pekerjaan mengepelnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And Hus-band : Calum Hood[Sequel]
Fanfiction》Sequel dari The Reason I Love Tom《 Sepasang remaja yang harus menghadapi rumitnya pernikahan di usia muda. Apalagi tingkah mereka yang tidak sedewasa umurnya. Mereka, Calum Hood dan Calista Harris, sepasang remaja yang saling mencintai namun tidak...