22

3.1K 356 72
                                    

Aku bangun karena mendengar suara keributan di bawah. Aku tak mendengar jelas karena nyawaku belum sepenuhnya terkumpul.

"Please Ma, Calum cuma pengen nengokin Calis kok."

"Ga bisa, kamu masih ga boleh nemuin dia."

"Kemarin Calum ketemu kok dia biasa aja, jangan halangin Calum. Please Ma."

"Kamu belum boleh nemuin dia Calum."

Calum Thomas Hood yang sedang menerobos masuk ke kamarku.

Pagi-pagi buta begini ia sudah datang, karena dia lah bangun pagiku kacau. Berisik dan mengganggu.

Ia terus-terusan memanggil namaku tapi aku tidak menyahut. Toh buat apa, lagian dia belum terbukti tidak bersalah. Nanti kalau pada akhirnya aku luluh dan ia terbukti bersalah, aku juga yang sakit hati.

"Mending kamu ke kantor gih, jangan nemuin dia dulu."

"...."

"Calummm".

"Okay, tapi salamin dari Calum buat dia."

"Iya."

Aku mengintip dari jendela. Mobilnya sudah pergi dari pekarangan rumah, lekas-lekas aku turun kebawah menemui Mom.

"Calum ya Mom?" Tanyaku.

Mom mengangguk, "Iya, maksa banget mau masuk ke kamarmu."

"Hehe." Aku langsung duduk didepan Mom yang sedang menyantap sarapannya. "Dia gila ya?"

"Banget, ga dulu ga sekarang kalo ngejar cewe segitunya." Kata Mom.

"Emang dulu siapa yang dikejar Mom?".

"Kamu lah, siapa lagi? Dulu ngejar sekarang ngejar lagi, worth it banget kamu Cals." Mom tersenyum lebar sambil membawa piringnya yang sudah kosong.

"Kaya ayam aja dikejar." Kami pun langsung tertawa.

"Dulu tuh, dia ga bisa ngelawan gengsi. Mau bilang suka sama kamu aja minta tolong Mom suruh kasi tau Mamamu." Ucap Mom, "Ga gentle dia."

Aku yang mendengarnya sangat kaget. Well, Calum dulu emang ga gentle tapi sekarang, haduu...

"Terus tuh, suka natapin jendela kamar kamu yang disebrang itu. Kalo ketauan merhatiin, Mom tanya, jawabannya pasti 'lagi kangen sama penghuni Calum' kalo engga ya 'lagi kangen sama pelanginya Calum'." Ucap Mom lagi.

"Wahhh puitis bener." Aku yang mendengarnya sambil membayangkan kejadian itu terjadi. Rasanya lucu, dulu dia gengsi banget tapi sekarang.........jangan ditanya seberapa fuckboysnya dia.

"Calum ganteng sih, makanya banyak yang doyan." Kata Mom. Untuk yang kali ini, ucapan Mom memang benar. Siapa yang engga mau sama Calum?

Setelah selesai sarapan, aku berniat untuk mengunjungi Mama yang sedang berada di rumah sakit. Katanya sih mau cek darah, jadi aku diminta untuk menemaninya.

Aku berangkat bersama mama sekitar pukul 11 siang. Kami menaiki mobil perusahaan yang sebelumnya harus menjemputku dulu di rumah Mom Joy, "Gimana kamu sama Calum?" Tanya mama.

"Ya gak gimana, gitu-gitu aja." Kataku malas.

"Calum kok belum ngasi bukti ya sampe sekarang? Padahal mama pengen tahu, dia boong atau engga." Pikiran mama memang benar denganku. Aku masih menunggu kepastian dari Calum. Apakah dia bohong atau tidak.

"Sama, Ma. Tapi menurut mama, Calum ngelakuin ga?" Mama diam sebentar.

"Kayaknya sih engga, dari cara Calum natap kamu tuh kayaknya sayang banget." Aku tercengang mendengar ucapan Mama. Setidaknya Mama masih mempercayai Calum sebagai menantunya.

Me And Hus-band : Calum Hood[Sequel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang