Epilog

5.6K 344 28
                                    

Playlist :
1. Over and Over Again - Nathan Skyes ft. Ariana Grande
2. Tenerife Sea - Ed Sheeran

***
Author P.O.V

3 tahun kemudian

Rangkaian bunga mawar berwarna putih menghiasi salah satu ballroom hotel ternama di London, tempat dimana akan berlangsungnya resepsi pernikahan Lacey dan Calum.

Pagi ini, ballroom yang semula kosong itu disulap menjadi tempat pernikahan megah dengan dekorasi modern yang Lacey idam-idamkan sejak lama. Yang menarik dari ballrom ini adalah lampu kristal yang tergantung elok di tengah ruangan, dengan rantai emas asli serta ornamen dari bebatuan safir.

Altar tempat dimana mereka berdua akan mengikrarkan janji sehidup semati itu juga terlihat sangat indah dengan dekorasi ruangan yang berbanding terbalik dengan tempat resepsi. Altar itu memiliki konsep sedikit minimalis dengan bunga mawar putih yang menggantung indah di atap ruangannya.

 Altar itu memiliki konsep sedikit minimalis dengan bunga mawar putih yang menggantung indah di atap ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lacey sedari tadi berdiri sambil menghadap ke cermin besar di depannya. The wedding is about to start in 1 hours and like any respectable bride, she's getting a little bit of cold feet.

Ketiga bridesmaid yang akan mengiringi Lacey menuju altar nanti, melangkahkan kaki mereka memasuki ruangan. Mereka semua memakai gaun indah berwarna putih tulang tetapi dengan desain yang berbeda-beda. One is strapless, the other had a v-cut with two straps and the last one has a fringe cut.

Lacey membalikkan badannya perlahan dengan mata yang berkaca-kaca, setelah itu ia langsung terduduk di salah satu kursi sambil menenggelamkan wajah cantiknya menggunakan kedua tangannya.

"Lacey, ada apa? Kenapa kau menangis?" tanya Gemma, salah satu pengiring pengantin Lacey dengan khawatir.

Mendengar pertanyaan temannya itu Lacey langsung mendongakkan kepalanya kemudian menatap sendu ke arah mereka bertiga, "Aku tidak tahu apa aku bisa melakukan ini atau tidak."

"APA?!" teriak Melissa, Gemma, dan Shania tak percaya dengan apa yang baru keluar dari mulut Lacey beberapa detik yang lalu.

"Apa maksudmu Lace? You and Calum are perfect for each other," ucap Shania menenangkan.

"Aku tahu. He's perfect for me," Lacey berdiri dari duduknya kemudian mulai berjalan mondar-mandir layaknya sebuah kereta api ekspress.

"He's perfect for you, but?" tanya Melissa dengan wajah bingung.

Lacey menghapus air mata di pipinya dengan kasar, "What if he wakes up one morning and said that he doesn't love me anymore because i'm not good enough?"

"Jangan khawatir Lacey, dia tidak akan seperti itu."

"But who knew?!" ucap Lacey seraya menggelengkan kepalanya frustasi.

Lacey hanya berfikiran negatif, bahwa dia tidak akan pernah bisa memiliki Calum selamanya. Karena jauh di dalam lubuk hatinya, ia masih sangat trauma dengan pengalaman beberapa tahun silam yang menimpanya.

Meant To BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang