Chapter 16

4.7K 448 8
                                    

Luke P.O.V

Tok tok tok

I heard someone is banging on the door a few times.

"Cal, aku rasa ada yang mengetuk pintu," ucapku dalam keadaan mata yang masih setengah tertutup.

Calum yang tertidur di sofa pun langsung mendecak pelan, "Lalu apa urusannya denganku kalau ada yang mengetuk pintu?"

"Tolong buka pintunya, bodoh."

"Kau saja yang buka aku masih mengantuk, dude."

"Ayolah Cal. Kepalaku sakit sekali," balasku sambil menarik kembali selimut dari bawah kakiku.

"Kau ini," Calum mendesah lalu pergi membukakan pintu kamar hotel. Beberapa menit kemudian, suara menggelegar miliknya langsung terdengar memekakan telinga.

"LUKE, ADA SESEORANG YANG INGIN BERTEMU DENGANMU!" teriaknya kencang seperti wanita yang mau melahirkan.

I groan but get up with a massive headache.

Kepalaku seperti diserang ribuan palu. Yatuhan, sakit sekali.

Saat berjalan gontai menuju pintu, aku terkejut ketika melihat Niall berdiri disana dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku celananya. He looks tired but smiles at me.

"Good morning."

"Morning. Care to come in?" tanyaku kepadanya seraya memegang kepalaku yang masih terasa nyeri.

"Thanks, but i have a plane to catch soon. Aku kesini hanya ingin mengucapkan terimakasih."

"For what?"

"For being there last night. I'm pretty pissed at Austin. If you weren't there, i don't know what could happened with Lacey."

Hah?

Apa aku tidak salah dengar?

Niall berterimakasih kepadaku?

"Oh itu, mhmm tidak apa-apa Ni. Kau tidak usah berterimakasih untuk itu. I'm just glad nothing worst happened," ucapku sambil tersenyum.

"Tidak. Aku tetap harus berterimakasih kepadamu dan Ashton," Niall menghela nafas kemudian berbicara lagi, "Jika kau tidak keberatan, can you please check up on Lacey and Jackie every know and then? I know you're a pretty busy guy but it'will mean a lot to me."

"Of course Ni! The lads dan aku akan ke London beberapa hari lagi untuk memulai tour kami. Mungkin aku akan pulang pergi dari London ke LA untuk menemui Lacey dan Jackie," beberapa detik kemudian, an idea pops into my head. "Niall please don't get mad but i just thought of something crazy." 

"Apa itu?"

"Bagaimana jika Lacey dan Jackie ikut bersama kami semua ke London? Mungkin itu akan lebih memudahkanku untuk menjaga mereka berdua," Niall menatapku dengan kerutan didahinya kemudian tersenyum.

"I like the way you think, Hemmings. So here's my number if anything happens. I gotta go," dia memberikanku sebuah kartu nama kemudian pergi menjauh.

"Aku harap kau mendiskusikan ini dengan Robert," ujar Calum tiba-tiba dari arah belakang.

"Holy crap! Aku lupa kau ada disini!" i say jumping back and placing a hand on my chest. 

"Ekspresi terkejut kau terlalu berlebihan, Hemmings. Seperti perempuan saja," ucap Calum penuh sarkasme seraya berjalan ke arah kamar Ashton dan Michael.

"Kalian sudah bangun?"

"Tentu saja kami terbangun, ini semua gara-gara kau Hood."

"Gara-gara aku? Yang benar saja Irwin!"

Meant To BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang