Chapter 21

3.8K 378 90
                                    

Playlist on this chapter:
All I Want - Kodaline
Moments - One Direction

Enjoy!

***
Luke P.O.V

3 bulan kemudian

Sudah hampir 3 bulan lamanya aku tidak mendengar kabar dari Lacey. Beratus ratus pesan aku kirim namun tidak ada satupun yang dia balas. Aku mencoba untuk melupakannya namun aku rasa itu semua sia-sia karena yang selalu berada di pikiranku hanyalah Lacey dan anakku, Jackie.

Hari demi hari aku lewati dengan menjalani rutinitas seperti biasa. Seperti tampil live ataupun off air bersama the lads, mengadakan interview, serta mempromosikan single terbaru kami.

Namun kali ini ada yang berbeda.

Ya, aku lupa memberitahukan kalian bahwa sudah hampir 3 bulan pula aku telah mengetahui tentang penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhku.

Beberapa hari setelah Lacey pergi, aku memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter karena sakit di bagian belakang kepalaku sudah tak tertahankan lagi. Setelah aku melakukan CT Scan dan tes darah, dokter mengatakan bahwa aku menderita kanker otak stadium 3.

Ya, kanker otak. Penyakit ganas yang bisa membunuhku kapan saja.

Kaget? Tentu.

Aku masih tidak menyangka bahwa hidupku di dunia tinggal sebentar lagi. Mungkin dalam hitungan bulan, minggu, bahkan hari.

Jika kau tanya apakah sahabat-sahabatku tau tentang ini atau tidak, maka aku akan menjawabnya tidak.

Aku sengaja tidak memberitahu Ashton, Michael, Calum bahkan Ibuku sendiri tentang penyakitku ini karena aku takut jika mereka nanti malah mengkhawatirkan kesehatanku.

Dokter memang menyarankanku untuk melakukan kemo, namun aku menolaknya mentah-mentah. Karena aku hanya ingin menikmati sisa hidupku tanpa harus merasakan sakitnya di kemo dan tanpa harus melihat orang yang aku sayang mengkhawatirkanku.

Dan setiap harinya aku selalu berdoa pada Tuhan untuk memberikanku satu kali kesempatan agar aku bisa melihat Lacey dan Jackie lagi di sisa hidupku yang sebentar ini. Karena jujur, aku merindukan mereka. Sangat, sangat, merindukan mereka.

Aku rindu menatap mata Lacey. Aku rindu bermain bersama anakku, Jackie. Aku rindu menghabiskan waktu bersama mereka berdua.

Namun kembali lagi, ini semua salahku. Mereka berdua pergi dari kehidupanku karena kesalahanku sendiri.

Sekarang, aku rasa hanya waktu yang bisa menjawab semua doa-doaku.

"Luke."

"Ya?"

"Giliranmu. Kau nyanyikan lagu The Only Reason di bagian chorusnya ya," ucap Calum tersenyum seraya menepuk bahuku pelan dan memberikanku secarik kertas.

"Baiklah," aku langsung berdiri lalu masuk ke dalam ruangan dengan membawa gitar kesayanganku. Aku memejamkan kedua mata kemudian mulai memetik senar gitar.

All the crossed wires,

Just making us tired

Is it too late to bring us back to life?

Aku mencoba untuk menghayati lagu ini dan aku tersenyum ketika sepintas bayangan Lacey muncul di benakku.

When i close my eyes and try to sleep

I fall apart, i find it hard to breathe

You're the reason, the only reason

Even though my dizzy head is numb,

Meant To BeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang