Luke P.O.V
Hari ini aku pergi keluar sebentar untuk menemui Adam -manager- di Nandos saat Calum, Ashton dan Michael masih tertidur pulas di hotel.
Aku tidak tahu apa yang ingin Adam katakan kepadaku sampai-sampai ia hanya menyuruhku untuk menemuinya sendirian, bukan bersama dengan yang lainnya.
Setelah 15 menit mengemudikan mobil, akhirnya aku sampai di Nandos. Aku langsung melangkahkan kakiku masuk kesana dan segera menemui Adam yang ternyata tengah asik berbincang dengan Taylor Swift dan seorang lelaki.
Tunggu, Taylor Swift? Ada apa ini?
Dengan rasa penasaran yang tinggi aku langsung menghampiri dan menyapa mereka bertiga.
"Good morning," sapaku seraya menempati kursi kosong di sebelah Adam. Mereka semua mengangguk sambil tersenyum kepadaku.
"Jadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku Adam?" tanyaku to the point.
"Begini Luke, aku dan manager Taylor sudah membicarakan ini sebelumnya. Kami menginginkan kalian berdua berpacaran, seperti fake relationship. Karena menurut kami itu bisa menaikkan rating serta pamor kalian berdua. Apakah kau mau?" tanya Adam serius.
Aku melihat Taylor sekilas lalu memikirkannya secara matang-matang.
Menurutku, Taylor memang sangat cantik dengan tubuh semampai dan rambut sebahunya. Tapi tetap saja ia tidak secantik Lacey, mantan pacarku.
Yatuhan, apakah aku harus melupakan Lacey yang sudah bertahun-tahun ada di pikiranku demi Adam dan popularitas? Sungguh ini sulit, apalagi dengan kedatangan Lacey baru-baru ini yang tidak lama lagi akan berkolaborasi bersama kami, rasanya ini semua menjadi semakin sulit.
Hatiku juga terasa sakit ketika mengetahui bahwa Lacey sudah mempunyai anak perempuan bernama Jackie.
Walaupun pada kenyataannya dia sangat mirip denganku, tapi mana mungkin dia adalah anak kandungku sendiri? Seingatku saat aku meninggalkannya dulu, Lacey tidak dalam keadaan hamil.
Dan kalau aku boleh jujur, sebenarnya aku masih mencintai Lacey. Dia sangat sempurna di mataku, dan betapa bodohnya diriku meninggalkan dia hanya karena hal sepele waktu itu.
Tapi, mungkin inilah waktunya untuk aku mulai melupakan Lacey dan berpaling kepada Taylor sekarang.
"Kenapa tidak?" ucapku sambil menyunggingkan senyum.
Aku bisa melihat Taylor tersenyum kepadaku dan Adam langsung menyarankan kami berdua untuk pergi berkencan. Tanpa berpikir panjang lagi, kami berdua mengucapkan selamat tinggal kepada Adam dan manager Taylor lalu kami berdua mulai pergi berjalan-jalan mengelilingi LA.
Aku senang berkencan dengan Taylor, maksudku aku bisa belajar banyak tentang kepribadian dia.
Tapi, aku tidak akan pernah membandingkan dia dengan Lacey. Karena sejujurnya jika aku boleh memilih, aku akan tetap memilih Lacey.
"Apa kau ingin menonton film?" tanyaku seraya memeluk Tay.
"Sure," jawabnya tersenyum.
"Kau mau menonton film apa?"
"Bagaimana kalau Best of Me?" tanyanya menyarankan.
"Baiklah," kataku seraya menautkan jariku ke jarinya.
Bioskop hari ini tidak terlalu ramai jadi kami bisa leluasa bermesraan disana. Sebelum menonton, aku tidak lupa membeli popcorn dan minuman untuk kami berdua.
***
Setelah selesai menonton film, aku mengajak Taylor untuk ikut aku ke hotel dan dia mengangguk menyetujui.

KAMU SEDANG MEMBACA
Meant To Be
FanfictionSaat Lacey Victoria Horan tepat berusia 18 tahun, ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung janin berusia 2 bulan dari seorang lelaki yang telah meninggalkannya pergi. Lelaki itu adalah Luke Hemmings. Akankah Luke mengetah...