Injury time 1

711 17 10
                                    

Perkenalkan! namaku keyla haffiza affandi. biasa dipanggil 'key' oleh Teman temanku, 'ilah' oleh ibuku, Aneh yah? Udahlah jangan dibahas ibuku emang begitu sedikit rada kampungan, yaa emang asalnya dari kampung sih. Coba kalian fikir dari keyla menjadi ilah, jauh bangeudd brayy. Yang ngasih nama siapa? Yang ngerubah siapa? Ahh sudahlah itu hak nya, Lagian panggilan itu tidak menyebabkan kontraksi *hamil kalii.

Oh iyah aku anak kedua dari pasutri yang bernama ratih dan yazid affandi. Gelar anak pertama disandang oleh kakak perempuan ku yang bernama kirey elvira affandi, dia 5 tahun lebih tua dariku. Kebetulan sekarang usiaku menginjak 18 tahun, dan tentunya aku duduk dibangku sekolah menengah atas kelas XII jurusan IPS!.

Dan kalian tau? IPS!! Jurusan yang dihuni oleh orang orang yang tingkat kepandaiannya dibawah rata rata, sebutan gelar bocah terbandel seantero sekolah pun masih dipegang oleh jurusan IPS. Tapi berbeda dengan sudut pandangku IPS tidak seburuk yang dibayangkan, sudah hampir 3 tahun aku menghuni kelas dengan jurusan itu,tapi tidak ada hal buruk yang terjadi padaku selama aku bisa menjadi pribadi yang normal sebagaimana mestinya, toh aku masih bisa berprestasi dengan baik.

Yang menjadi masalahnya, IPS itu menjadi tampungan siswa yang memang terkenal bandel, yang tidak suka dengan pelajaran yang berbau hitung menghitung, sikap kesopanan dan tatakrama kurang, dan kenakalan anak sekolah lainnya, namun itu hanya dilakukan oleh beberapa orang saja, dan yang menjadi imbasnya adalah keburukan yang melekat dengan jurusan itu sendiri.

Kita tinggalkan pembahasan tentang IPS. Lanjut dengan kepribadianku, jujur saja aku type cewek yang dari segi fisik bisa dikategorikan berada dimasa transisi antara cantik dan juga biasa saja!! Loh?? Okelah aku pilih biasa aja, tapi aku manis ko, trus imut, ngegemesin pokoknya kalo kata orang orang mah mirip kumisnya bang tukul, dan satu hal lagi aku orang yang selalu ceria, yang suka ketawa ketiwi bareng dua sahabatku namanya rania tuhfatunnisa arda juga ariana andani nugroho. Mereka adalah sahabatku dari sejak usiaku dalam kandungan mencapai 4 bulan. Lohh ko bisa tau? Yaa kan gue baru ada nyawa dari umur segitu. Pokoknya dari mulai belajar ngoceh ba ba ba ma ma ma sampe sekarang udah lancar dan faseh ngomong kaya orang khotbah kita bertiga always together.

Tak terasa 12 tahun mengenyam pendididikan dibangku sekolah, membuat aku dan yang lainnya mulai merasa jenuh dengan acara tulis menulis, tugas ini itu, hafalan sana sini, dan juga sesi hukum menghukum bagi siswa yang hobby membuat onar. Dan sekarang hanya butuh beberapa langkah lagi seluruh siswa/i kelas XII khususnya aku akan menghilang dari tempat ini, dengan ijazah ditanganku dalam beberapa bulan kedepan.

Dan diiakhir masa injury timeku disekolah, aku dan teman temanku yang lain sempat dibingungkan oleh beberapa pilihan saat masa SMA hampir benar benar usai, meninggalkan yang namanya seragam sekolah, tumpukkan PR, upacara setiap hari senin, proses belajar mengajar, hukuman, dan yang lainnya. Yaa tentunya pilihan akan syarat kelanjutan dari masa sekolah usai.

Kerja kah? Biar cepet dapat duit.

Kuliahkah? Biar dapet gelar dan juga langkah menuju kesuksesan.

Atau nikah kah? Biar ada yang ngasih nafkah lahir batin, aduuhh adek mau bang!! *pletak

Dari ketiga pilihan itu aku mempersentasekannya dengan minat dan keinginanku sendiri.

68% kuliah, ini memang menjadi tujuan utamaku. Kuliah disebuah PTN ternama, lulus dengan IPK terbaik, dan juga mendapatkan cumlaude. Itu tentunya menjadi impian terbesarku.
26% bekerja, ini juga tujuanku. Namun untuk saat ini bekerja akan aku sampingkan dahulu. Tapi aku tidak menutup kemungkinan jika aku akan bekerja part time disela sela waktu kuliahku. Karena aku tau biaya kuliah itu tak semurah harga telur sapi *ehh. Yaa itung itung belajar mandiri lah, sudah cukup lama aku bergantung kepada kedua orang tuaku.
6% menikah, ini juga tujuanku. Tapi ada tapinya, aku tak mau terlalu terburu buru dengan hal ini. Menikmati kebebasan saat masa muda dirasa cukup menyenangkan. Dan jika ada orang yang mengatakan "will you marry me?" padaku disaat aku masih urakan dan pecicilan alias belum meraup kesuksesan. Cukup ku jawab "Wani Piro!!"

Will You Marry Me?? Wani Piro!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang