Keyla pov
Aku melihat fajar yang berjalan didepanku, tanpa berkata sepatah kata pun ia langsung turun dari motor dan pergi seenak udelnya meninggalkanku yang sedang kepanasan.
Tanpa fikir panjang kuikuti dia dari belakang, sebenarnya aku malas, tapi bagaimana lagi fajar tak memberiku pilihan selain aku harus mengekori dia.
Baru pertama kali aku mengunjungi tempat ini, kemana saja aku?. Fajar masih betah melangkah didepanku menuju loket pembelian karcis, jarak ku dengannya tidak dekat dan juga tidak jauh berkisar 3 meter dibelakangnya. Selagi aku menunggu fajar, mataku tak henti hentinya berputar kesana kemari melihat lihat gerbang kawasan wisata air terjun, yang katanya masih harus berjalan kaki lagi untuk menjangkaunya. Karena disana ada tulisan 2KM menuju air terjun. Ahh rasanya aku tidak kuat, cacing perutku sudah mulai demo meminta jatah makan. Karena jujur saja aku belum sarapan dari pagi, hanya satu gelas susu coklat yang mengalir ditenggorokanku. Dan sekarang sudah hampir jam 12 siang, aaahh serasa akan mati kelaparan.
Tiba tiba saja bagian bawah perutku memberi instruksi jika aku harus pergi ke toilet untuk buang air kecil. Rasanya tidak enak sekali menahan kencing kaya kesetrum bidamo mobil mobilan. Tanpa fikir panjang akupun melihat sebuah toilet umum yang berada tidak jauh dari tempatku berada, akupun sedikit berlari lalu sessat berhenti karena rasanya air urinku sudah akan keluar jika aku memaksakan untuk berlari. Aku menahan nafas dan melanjutkan langkahku pelan pelan.
Dengan cepat aku membuka pintu toilet dan langsung masuk tanpa mengucap salam ehh ralat tanpa mengucap doa. Rasanya legaa sekali, berasa lagi jadi model iklan adem sari cingku haha. Toilet yang luasnya hanya sekitar 3×3 meter, begitu sempit dan gelap, hanya cahaya kecil yang menerobos dari kusen pintu. Aku pun membasuh wajahku dengan air yang dingin dan begitu segar untuk menghilangkan rasa penat dan juga gerah. Berulang kali aku mengguyur bagian wajah, lengan dan kaki, dan karena saking hausnya akupun mulai meminum air itu, namun masih ada rasa jijik akhirnya aku hanya mengumur ngumurnya saja.
Tapi jujur saja aku sangat kehausan "ini air pasti berasal dari mata air gunung kan?, orang orang juga suka meminumnya, jadi gak ada salahnya gue coba! Ihh tapi jijik juga, coba aja ada pure it mungkin bakalan steril. Aahh daripada gue kehausan mending gue minum, asal gak ada yang liat" akupun merapatkan tanganku menyiduk air dan mulai menyeruput air itu kedalam mulutku
"Diberitahukan kepada seseorang yang bernama keyla haffiza affandi usia 17 menuju 18 tahun, postur tubuh sedang tidak kurus dan juga tidak gendut, tinggi badan sekitar kurang lebih tinggi pohon kedondong yang dicangkok.. "Aduh mas mana ada tinggi badan kaya gitu"
"Udah lanjutin"..
Ekhemm memakai baju hitam putih belang seperti zebra brazil. Dan juga celana jeans panjang, rambutnya panjang diikat kaya ekor kuda, kulitnya putih mirip bokong bayi pake bedak dan juga wajahnya yang lumayan manis kaya pemanis buatan. Diharap segera menghadap keruangan keamanan, karena ada orang tampan kuadrat yang sedang menunggu. Terimakasih"'Buuurrrt' sontak aku kaget dan menyemburkan air dalam mulutku yang belum kutelan. mendengar kata demi kata yang diucapkan melalui TOA tadi aku langsung tau dalang dibalik semua ini adalah fajar sialan.
Saat aku akan memutar kenop pintu untuk keluar, akupun menepuk jidatku merasa bodoh. Bagaimana dengan penampilanku bisa bisa aku jadi sorotan pasang mata orang disekitarnya. Mataku terpejam mencoba mencari akal, akhirnya lampu diatas kepalaku menyala.
Dengan cepat aku membuka ikatan rambutku dan menggelungnya, meski sebagian rambutku menjuntai karena tidak terikat sempurna, tapi masa bodoh toh aku tetap cantik yaa meski menurut diriku saja. Mataku melihat out vest panjang yang ku kenakan, warnanya memang belang tapi hanya bagian bawahnya saja tidak sepenuhnya, dasar fajar sialan brani braninya dia bilang aku mirip zebra brazil dasar byson kutub. Aku berdecak kesal dengan cepat aku membuka out vest ku dan melipatnya sebagian lalu bagian lengannya kuikatkan dipinggangku, yaa cukup terlihat seperti orang yang suka traveling.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will You Marry Me?? Wani Piro!!
Teen FictionKekonyolan keyla hafiza affandi membuat semua laki laki yang mengenalnya dapat merasa terhibur, baik laki laki yang masih single, yang sudah punya pasangan, yang udah punya bini, sampe yang beranak satu pun dapat keyla hadapi. Namun meskipun sikap d...