24

152 7 1
                                    

Im comeback!! Yeaayy ada yang kangen?? ada... Ada?? Gak ada yah *mati suri..
Maaf bangeut updatenya seabad. Maafin yah!! Yah yahh *ngemis ngemis
Apalah daya kehidupan nyata sibuk warbyazah :'(
Udah ahh yukk cekidott..
.
.

'Multivitamin LoL'

Calling...

Dengan rasa penasaran langsung saja ku angkat telpon itu segera.

"Ha-lo" sapa ku terlebih dulu.

"Jangan kemana mana? Gue kesana sekarang??" ujar seorang pria disebrang sana. Sontak alis ku terangkat mendengar suara yang tak asing lagi ditelingaku.

"Ini siapa? Halo haloo" kulihat panggilan itu sudah terputus. Masih dengan ekspresi yang sedikit bertanya tanya, alisku terangkat memandangi layar ponsel itu. kembali kulangkahkan kakiku yang masih terasa sedikit sakit secara perlahan menuruni jalan bukit.

"Yang barusan nelpon suaranya kaya fajar!!" gumamku menebak nebak.

"Tapii HP dia kan ini, ada di gue. Multivitamin?? Siapa itu? Apa mungkin dia bawa dua ponsel? Ckk senorak itu dia namain kontaknya sendiri. Hihh biasanya ada embel embel gantengnya!"

Ku lanjutkan kembali langkah ku dan menyimpan ponsel fajar kedalam saku, meski sedikit merayap dan terpincang tapi lambat laun mungkin akan sampai.

Bip Bip

"Aduh gue lupa.. Ariana!! Tadi kan gue lagi smsan sama dia. Pasti dia marah lagi nih sama fajar" dengan cepat kubuka kembali ponsel milik fajar dan benar saja beberapa pesan langsung memenuhi layarnya.

Saat mataku mulai membaca serentetan kalimat yang dikirimkan ariana. Tiba tiba suara deruman motor terdengar dan sontak mengalihkan pandanganku.

Sedikit terkejut, kulihat seseorang yang mengendarai motor itu menatapku dari balik helmnya.

"Gue kan udah bilang, lo tungguin gue. jangan kemana mana. Ko lo bandel amat sih!! Lo gak liat kaki lo? Jalan kaya orang pincang aja so so an mau turun gunung"

Mataku membulat saat mendengar ucapan dengan nada tinggi dari pria yang sudah berada tepat dihadapanku sekarang.

"Balikin ponsel gue!" dengus pria itu, masih dengan nada ketus.

Jujur aku bingung kenapa pria ini? Ada apa? Sikapnya berubah. Padahal tadi dia slalu berucap biasa saja tanpa nada tinggi seperti ini bahkan nada becanda selalu mendominasi ucapannya.

Dengan cepat dia mengambil ponselnya dari tanganku dengan sedikit kasar. Aku menatap matanya dengan penuh sorot kebingungan, seolah mataku berkata 'lo kenapa?'.

"Berani lo bales bales pesan dari pacar gue?" geramnya masih dengan nada kemarahan, membuat tubuhku bergetar dan menatapnya tak percaya. Dadaku sesak menerima bentakan dari mulutnya.

"S--so-ry g-gue..."

"AAAAARGHH" Geram nya memotong permintaan maafku. Nyaliku menciut mendengar geramannya.

Aku terpaku mematung! mulutku tak berani berkata apapun, kepalaku terasa berat hingga tak bisa kutopang dengan tegap dan akhirnya tertunduk sendirinya. Kedua bola mataku mulai terasa panas, namun dengan sekuat tenaga aku menahannya agar cairan dari dalam mataku tak tumpah dihadapannya.

Hening beberapa saat antara aku dan fajar. Fikiranku masih sibuk menerka nerka apa yang terjadi.

"Aku minta maaf yah" suara fajar terdengar lirih, membuat kepalaku mendongak.

Namun yang kulihat dia tengah berbicara pada ponselnya. Oh mungkin dia sedang menelpon ariana untuk meminta maaf.

"Iya sayang! Aku gak bermaksud mengabaikan kamu. Maaf yah"

Will You Marry Me?? Wani Piro!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang