Will You Marry Me?? Wani Piro!!

injury Time 14 : toilet

Watty nya error ders, part 6-7 hilang entah kemana!! Membuat otak ku hampir blong.
Segera diperbaiki, maaf jadi kagak nyambung.
Ada yang minat bantu??
Yang tau solusinya ??

....

Pagi..

Iya ini pagi..

Pagi hari yang selalu ditunggu kehadirannya oleh setiap orang. Begitu pun aku. Setelah mimpi yang membuatku gelisah, dan membuatku tak dapat memejamkan mataku. Ingatan ku selalu saja tertuju pada putaran adegan 'begituan'. Meski hanya mimpi namun itu terasa nyata.

NYATA?? Ohh no angan anganku terlalu tinggi.

....

Bisa dihitung ini kali ke 12 aku menguap dijam pelajaran pertama. Mata ku sungguh berat, seberat dua ratus enam puluh tujuh gram, empat puluh empat karat ditambah berat kepalaku yang sudah tak bisa ku topang dengan leherku lagi, hingga aku menjadikan meja sebagi tumpuan.

Untung saja ini jam pelajaran pak tisna bukan pelajaran pak andi Bisa bisa aku disuruh ngepel genteng kalo yang ada didepan adalah pak andi. Tapi untung seuntung untungnya, pak tisna bukanlah orang yang tempramen dia lebih ke 'sabodoan' dan 'hare hare'.

Jam pelajaran pertama ku putuskan untuk tidur, meski tidak terlalu lelap namun sedikit mengurangi rasa kantuk yang melanda. Mungkin hanya suara bell pulang yang mampu membuat ku kembali segar. Tapi itu semua hanya angan angan dan harapan, karena buktinya setelah bell itu berbunyi aku harus mengikuti bimbel lagi sampai jam 5 sore.

Ya Tuhan hanya seminggu lagi aku disekokah ini, tapi kenapa terasa begitu lamaa. Apakah aku ada dialam barzah, ohh tentu tidak!! aku belum bosan hidup dan aku juga belum merasakan kebahagiaan yang sempurna.

Hah dari sekolah ke alam barzah dan ujung ujungnya ke sebuah kata bahagia.!!

Kriing kriing

Telinga ku menangkap bunyi yang sudah tak asing lagi, bell sekolah yang sejak 12 tahun ini aku selalu mendengarnya. Membuat mataku terbuka dan melihat ke arah sahabatku rania yang sedang berkutat dengan buku dan pensil.

"Ran. Tar bangunin gue kalo ada guru masuk" pintaku pada rania. Dan rania hanya menganggukan kepalanya.

Mataku terpejam lagi, alam bawah sadarku mengunjungi alam mimpi, berharap mimpi yang malam terulang lagi.

Hah?? Mimpi yang malam?
Terulang? Bisa bisa aku tidur sampai sore..
Ahh mulai ga beres nih otak.

"Assalamualaikum anak anak?"

"Waalaikumsalam"

"Selamat pagi menjelang siang"

"Pagi jelang siang juga bu"

"Disiapkan!!" perintah bu lastri, guru mata pelajaran matematika. WHAT? MATEMATIKA dan si keyla masih asyik membuat samudra pasai diatas mejanya.

"Perhatian seluruhnya!! Sebelum belajar, berdoa dalam hati mulai" biyan dengan suara lantangnya.

Tangan rania mencolek colek bagian lengan keyla, namun keyla menghiraukannya.
"Key, bangun cepetan. Key keyy" bisik rania ditelinga keyla. Namun bukannya membuka mata, tangan keyla langsung menutupi telinganya sambil mengibas ngibasnya, dikira nyamuk kali.

"Selesai, beri salam" suara biyan kembali membahana.

"Assalamualaikum Wr.Wb"

"Waalaikumsalam, sepertinya dikelas XII ini ada yang sedang bermimpi ria" seru bu lastri memperhatikan keyla.

Sontak semua pasang mata menatap bangku yang dihuni keyla dan rania dengan tatapan horror.

"Keyy bangun.. Keylaa" bisik rania kembali sembari menggoyang goyangkan bahunya.