Injury Time 2

254 14 0
                                    

"key, key lihat deh itu siapa??"
Tunjuk rania dengan ekor matanya padaku.

"Siapa emangnya?? Itu kan pak hasbi, guru bahasa indonesia. Ada yang aneh ran??" ucapku bingung.

"Bukan itu, tapi noh noh yang lagi berdiri dideket si biyan. OMG demi mamih papih dan tukang amuk disebrang sanah itu ganteng warbyazah" tunjuk rania yang masih betah berdiri diambang pintu denganku.

"Ohh itu, siapa yah?" timpalku membalikkan pertanyaan.

"Entahh, lo malah balik nanya!!" jawab rania seraya mengangkat bahunya dan tentu saja ekspresinya masih bengong memperhatikan gerak gerik seorang pria dengan kemeja coklat yang bagian lengannya digulung sampai siku, menampilkan kesan maskulin.

"Hehh kalian ngapain diem depan pintu, bukannya masuk malah bengong, ayo cepat masuk" tegur pak hasbi pada kita berdua yang mematung didepan pintu.

"I..iya pak" ucapku kompak dengan rania, dengan cepat kami menyalami pak hasbi yang akan pergi keluar kelas.

"Huuuuuu" sorak teman teman didalam kelas menyoraki keterlambatanku dan rania.

"Hukum hukum"
"Push up, push up. Eh kalo liat cewek push up kaya gimana yah??"
"Kaya bebek nungging hhaaa"
"Skotjam 100 X"
"Jalan bebek 200 meter, lumpuh dahh tuh kaki"
"Gorooookk"
"Tembak matii"

"Sekalian aja Hukum gantung dipohon toge" balasku dengan ketus kepada mereka semua.

"Bunuuhh ajaa guee, bunuuuhh ayo bunuuhh"
Timpal rania dengan wajah yang menyedihkan.

"Sudahh sudahh!! Kalian duduk aja belum kesiangan ko" satu suara bariton menghentikan keriuhan didalam ruang kelas. saat itu pula aku dan rania saling bertukar pandang menyadari  dikelas ini ada sesosok makhluk langka yang harus dibudidayakan kelangsungan hidupnya, *komodo kali..

"Baik kak" ucap kami serempak. Tanpa menunggu lama, langsung saja aku duduk dijajaran bangku kedua setelah bangku depan yang dihuni oleh feby dan salsa.

"Hehh heh ehh" kulihat rania mencolek feby.

"Apah?" ucap feby sembari memutar kepalanya kebelakang.

"Siapa namanya?" tanya rania seraya mengangkat alisnya.

"Feby anggraeni mukti" jawab feby enteng.

"Ehh busyeet, bukan nama loh feb kagak penting banget. Tuh yang didepan"

"Kagak tau gue, gue kan datangnya 2 menit sebelum loh, jadi kagak tau" jelas feby.

Salsa pun menoleh kearah rania.
"Datang datang ribut aja udah kaya tornado nyasar, lagian dia belum memperkenalkan diri ran"

"Heboohh luhh liat begituan!" timpalku mengomentari sikap rania.

"Biariinn wleee!! Jarang jarang kali ada yang beginian datang kesekolah kita" sanggah rania dengan juluran cobra khasnya.

"Mohon perhatiannya sebentar, maaf mengganggu waktu pembelajaran kalian. Kami disini akan mengadakan sosialisasi untuk masuk PTN dan kebetulan saya kuliah disalah satu PTN indonesia Yaitu UNIVERSITAS GADJAH MADA jurusan jurnalis, yaaa bisa ditebaklah oleh kalian semua, seorang jurnalis itu seperti apa!!" ucap seseorang yang berdiri didepan.

"Nama kakak siapa" Teriak Zaraa dengan nada yang centil.

Seketika saja kilatan tajam mata rania tertuju pada zara.
"Menyebalkan !! Anak itu caper"
Umpat rania dengan wajah yang ditekuk.

"Udah udahh jangan ngoceh, lo juga kan sama pengen tau namanya" ujarku meredam emosi teman sebangku ku.

Seketika saja siswa laki laki menyoraki zara.
"Huuuhhh Centil luh"
"Penyakit capernya kambuh lagi"
"iuuhh Enggak banget!!"

Will You Marry Me?? Wani Piro!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang