26

157 10 1
                                    

"Keylaa awaaass!!" suara fariss menggema digendang telingaku, membuat acara bersih bersihku tertunda. Belum sempat aku melihatnya, fariss sudah terlebih dahulu memelukku, sontak itu membuatku terkejut.

'Byuuuurrrr'
Tiba tiba saja guyuran ombak pasang menerjang seluruh tubuhku termasuk kepalaku. Kontan aku sangat terkejut warbyazah, air yang terasa asin itu sukses meluncur masuk kedalam mulutku dan mungkin kutelan saking paniknya.

Saat air laut sudah mulai menyurut. Tanganku terulur menyentuh kedua mataku yang terasa sangat perih, aku pun mulai mengerjap ngerjapkan mataku. Sekilas kulihat faris berada tepat didepanku, namun rasa perih dimataku tak kunjung pergi membuat mataku kembali terpejam.

"Ssshh perihhh" cicitku pelan.

"Key lo gapapah kan?" tanya fariss seraya menepuk nepuk pipiku.

"Gak papah dari langit ketujuh.. Mata gue perihh fariiss!! pake bangett, ambilin gue aiirr cepet. Tapi jangan air lauutt. Cepetan!!!" hebohku pada fariss.

Tanpa sepengetahuanku, tiba tiba tubuhku terangkat. Kurasakan fariss menggendong ku "tahan, tahan yah key!!" ucapnya seraya menggendongku dengan berlari.

Masih dengan kondisi terpejam fariss kemudian mendudukanku disebuah bangku "gue ambil dulu aer.  Bentarr!!" ucapnya lalu menghilang dari sisiku.

"Ssshh aww" rintihku mencoba mengusap pelan bagian mata, dapat kurasakan buliran buliran pasir memenuhi area mataku.

"Lo kenapa keyy? Ko basahh" selang beberapa menit sebuah suara menginterupsi pendengaranku, dengan kedua lengan yang memegang bahuku.

"fariss Manaa airrnya? lama banget sihh" dengus ku sembari menepuk nepuk sebuah lengan yang tengah memegang bahuku.

Satu kucuran air meluncur membersihkan bagian wajahku, dengan cepat ku bersihkan area mataku. "Sebelah sini nih" pintaku masih dengan keadaan terpejam.

Setelah mulai terasa lebih baik ku kerjapkan mataku perlahan, namun yang kulihat dihadapanku bukan fariss melainkan fajar. Sedikit aku mengucek bagian mataku, tiba tiba kedua lengan yang ukurannya lebih besar dari lenganku meraup wajahku lalu menghentikan tanganku yang sedang sibuk mengucek kedua bola mataku.

Jantungku sedikit berdebar saat hembusan yang keluar dari mulut fajar menerpa bagian mataku "jangan dikucek, gak baik buat mata lo. Entar merah!!" ucapnya lembut.

Sejenak aku terdiam, terpaku merasakan usapan diwajahku. Sepertinya fajar tengah membersihkan bagian wajahku yang masih kotor.

Tanpa kusadari tiba tiba fariss duduk disebelahku, lalu menyerahkan satu botol air mineral yang berukuran cukup besar padaku "dibersihinnya pake aer" ucapnya tedengar ketus.

Refleks aku terkejut, dan dengan kesadaran penuh ku tepis pergerakan lengan fajar diwajahku. Lalu dengan cepat ku ambil botol yang berisi air itu dari genggaman fariss "Lo kemana aja sih lama amat! Mata gue berasa ancur tau gak.." dengusku mengalihkan kekikukan ku seraya mulai membasuh wajahku sendiri.

"Tadi gue beli dulu" jawab fariss singkat.

"Lo kenapa bisa basah kuyup gini, tadi lo bilang lo gak mau nyebur?" tanya fajar dengan raut penasaran.

"Yaa gara gara air laut yang seenak udelnya ngehantam gue" ujarku dengan wajah ditekuk. "Lo ngapain disini? Bukannya tadi mau naek pisang" tanyaku menambahi.

"Tadinya gue mau ngambil tongsis punya ariana dimobil, ehh gue liat lo disini lagi merem gak jelas." jelasnya membuatku manggut manggut. "Sekarang kan lo udah terlanjur basah, gimana lo ikut gue aja" ajak fajar dengan alis yang terangkat.

"Emm, enggak ah gue troma" tolakku asal.

Disisi lain kulihat fariss tengah memalingkan wajahnya, ditambah dengan ekspresinya yang datar, mungkin dia merasa diabaikan. Rambut dan wajahnya terlihat masih kotor.
Tanpa menunggu lama ku tumpahkan air yang masih lumayan banyak keatas kepalanya. Sontak fariss terkejut, arah matanya mengarah padaku yang tengah terkikik geli.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will You Marry Me?? Wani Piro!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang