Selama sisa waktu sebelum resital, Runa dan Caprice terus-menerus berlatih, tapi tidak sampai lupa waktu.
Runa sedang fingering saat ia mendengar bel pintu berbunyi. Pintu depan rumah dibuka, Runa mendengar suara yang dia kenal.
"Selamat pagi, semua."
"Jersey, silakan masuk," Tania memersilakan tamu masuk.
Runa mengintip dari pintu kamar tempat ia latihan. Itu Mr. Gilbert!
Beberapa waktu, Paman Lincoln, Bibi Tania, dan ibunya mengobrol dengan Mr. Gilbert. Runa melihat semuanya sampai...
"Oh ya, mana Runa?"
Runa kembali masuk ke kamarnya tapi ibunya memanggil.
"Runa, ini Mr. Gilbert. Ayo salami dulu!"
Runa keluar dari kamarnya menuju ruang tamu, "Selamat pagi, Mr. Gilbert."
"Selamat pagi. Gimana, sudah siap?"
"Sudah siap, Mr.."
"Oh, bagaimana dengan anak mister, apakah sudah siap juga?" Runa bertanya.
"Kau kelihatannya tidak sabar untuk bertemu dengan anaknya Mr. Gilbert, ya?" tanya Helena pada Runa.
"Iya, kalau sebaya kan bisa diajak main."
"Seumuran, kok," kata Mr. Gilbert. "Nanti waktu resital kamu bisa bertemu."
"Oke, deh," kata Runa. Saat ini, yang dipikirkan Runa adalah akankah Mr. Gilbert benar-benar mempertemukannya dengan anaknya, atau...
***
Caprice dan Runa sudah sampai di Hosts Exhibit Place 15 menit sebelum pembukaan. Mereka melakukan registrasi ulang.
"Caprice Shannon, ya, hmmm," panitia pria berambut hitam di meja registrasi terlihat mencari sesuatu dan tampaklah sepuah map putih yang terbuat dari karton di tangannya.
"Tanda tangan disini," panitia menunjuk ke sebuah tempat di kertas yang ada di atas sebuah papan dada. Runa melihat isi map yang ada di tangan si panitia.
"Caprice Daniel Shannon, itu fotokopi akta kelahiranmu, ya?"
"Iyalah, lihat saja namanya," Caprice melirik ke arah map tersebut. "Memangnya kenapa?"
"Oh, tidak, aku kira ada tulisan expired-nya."
"Dasar! Memangnya makanan?"
"Nggak pakai formalin, kan?" tanya Runa jahil.
"Iyalah! Da nggak bakal busuk! Kamu juga kasih fotokopi akta kamu, kan." Untuk mendaftar harus memberikan fotokopi akta kelahiran dan kartu pelajar.
Runa dan Caprice menerima stiker bertuliskan nomor urutan tampil. Caprice nomor 05, Runa dapat nomor 12.
"Ayo!" ajak Runa setelah melakukan registrasi.
Belakang panggung sudah cukup banyak anak. Ada 17 anak yang ikut. Kelihatannya semua anak yang ikut sudah siap. Karena masih belum 'dirapikan', Runa menyelinap ke arah depan panggung, meninggalkan Caprice. Dari balik tirai, Runa melihat siapa saja yang ada di panggung penonton. Paman, bibi, dan ibunya ada di barisan kelima dari depan di tengah-tengah. Runa menerawang lebih jauh lagi.
Siapa itu?
Tidak mencolok namun familiar, Runa melihat seseorang yang ia kenal biarpun ia baru melihatnya sebentar dan hanya beberapa kali. Orang tersebut duduk tiga kursi ke sebelah kiri dari sudut pandang Runa, tiga baris ke belakang kursi paman Lincoln.

KAMU SEDANG MEMBACA
Guitars and Me
Ficción General"Apa ini?" Nyonya Shannon mencoba membuka amplop. Ia mengeluarkan surat dari dalam. Saat membacanya, Nyonya Shannon terguncang. "Ya ampun, Runa, ini undangan resital anual. Kamu diminta untuk berapresiasi. Kamu memang hebat!" "Benarkah? Dimana?" "Di...