10

17 4 0
                                    

"Berapa lama waktu yang kau butuhkan untuk datang kesini?" tanya Tania setelah semua barang selesai dibawa masuk ke dalam vila. Runa dan Caprice sedang bermain bermain Nintendo WII di ruang bermain.

"Sekitar 6 jam," jawab Helena. (Pakai nama dulu, ya. Soalnya ada dua Nyonya Shannon disini, Helena Shannon dan Tania Shannon.)

"Bagaimana dengan Jersey? Apa dia sudah berangkat?"

"Dia pergi dengan kereta. Dia berangkat kemarin."

"Apa kau yakin Runa akan segera bertemu dengan ayahnya?" Tania menginterogasi.

"Yaah, aku hanya tak menyangka bisa secepat ini," ucap Helena.

"Aku rasa, semakin cepat Runa bertemu ayahnya, keadaan akan semakin membaik."

"Aku hanya tak ingin perhatian Runa terhadap sekolah menjadi teralih hanya karena gitar."

"Itu yang Runa impikan, bukan?" Tania menghela nafas. "Runa sudah cukup besar, Runa sangat dekat denganmu, kau mendidiknya dengan baik, aku yakin Runa dapat memilih pilihan yang terbaik untuk semua. Lagipula, lebih baik Runa mengasah bakatnya sedari awal."

Helena tersenyum, "Oke."

"Aku akan ke atas untuk menyuruh anak-anak makan malam," Tania mulai beranjak dari sofa ruang tamu.

***

Sementara itu, di Manchester...

"Aku sudah bilang, seharusnya lebih awal! Sekarang dia sudah ada di London! Kau mau menyusulnya?!"

"Kak, nanti kalau misalkan kita dapat libur, kita bisa ke London. Kita ke rumah nenek dan kakek, juga menonton resital."

"Kau bilang sebelum pergi ke London, nyatanya?"

"Kakak juga pernah semalu ini kan?"

"Kau laki-laki, kau seharusnya lebih kuat. Jangan seperti kakak yang taksiran kakak pindah ke Wales."

"Itu tempat umum, Kak!" si adik berteriak.

"Anthony si pemalu!"

"Siapa pula yang menurunkan sifat tersebut!?"

"Payah!" Adrianne membanting pintu, keluar dari kamar adiknya.

Guitars and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang