Hujan deras saat senja menanti.
Entah apa yang akan datang kelak.
Kebimbangan dan tak tahu arah.
Entah sampai kapan akan begini.
Aku berada dalam hujan yang lebat.
Menanti pesan dari sang hujan.
Namun hujan tidak menyampaikan kabar.
Entah apa yang menghambatnya.
Diriku terombang-ambing dalam keraguan.
Seakan langkah takut berjalan.
Melihat masa depan yang begitu pekat.
Oleh tekanan dan pengaruh dunia yang terus menghasut.
Entah mengapa aku bimbang.
Meski aku tahu jalan keluarnya.
Namun seakan diri ini ikut memberontak.
Seakan raga dan nafsu menginginkan status quo.
Dalam zona aman tak kekurangan apapun.
Namun jiwa ini menginginkan kemerdekaan.
Bebas melanyang menembus langit.
Tanpa ada belenggu mengekang.
Perang itupun terjadi jua.
Dua kubu saling beradu.
Entah siapa yang akan jadi pemenang.
Hanya air hujan yang menjadi saksi.
Perselisihan seorang anak manusia
Mencari jati diri yang masih terbungkus.
Oleh ego dan rasio.
Kyota hamzah
5/2/2016
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Cermin
ŞiirTerkadang kita mampu melihat orang lain namun lupa melihat siri sendiri. Kadang pula kita bisa menyuruh orang lain melakukan perbuatan baik namun diri sendiri tak melakukannya. Sajak ini kutulis untuk bercermin pada diri sendiri atas apa yang kita a...