Why You hate me?

19.9K 846 22
                                    


Saya dedikasikan khusus buat para pembaca yang udah mau dukung...
Makasih buat yang udah komentar dan memberi ide 😘😘😘
Selamat membaca untuk kalian, mohon maaf bila terlalu pendek 😅

Author Pov :

Pemakaman berlangsung lancar, semua rekan-rekan dan sahabat-sahabat keluarga Atmadja datang menghadiri pemakaman tersebut kecuali menantu keluarga Atmadja.

Para pelayat sudah pada pulang, menyisakan seorang gadis yang tengah menangisi makan tersebut.

'Plasidia'

Aya sendiri harus dilarikan kerumah sakit setelah pemakaman karna kondisinya yang drop.

Tiba-tiba saja Aya pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya.

"Aku turut berduka." ujar seorang pria bersuara tegas khas kebarat-baratan.

Plasidia mengadahkan kepalanya melihat keatas, lalu menyeringai luka.

"Kenapa kau kesini?" tanya Plasidia kaku dengan pandangan kosong.

"Untuk apa aku kesini, tentu menghadiri pemakaman mertua dari sahabatku." balas pria itu.

"Untuk apa kau kesini, sementara sahabatmu yang bajingan itu tak menghadiri pemakaman mertuanya sendiri, bahkan saat istrinya butuh penenang dalam keterpurukan sekua ini, entah apa yang Sahabatmu lakukan dengan seorang wanita di dokter kandungan?" Plasidia mengeluarkan segala unek-uneknya pada pria tersebut.

"Plasidia dengarkan aku..." Pria itu memegang kedua pundak Plasidia, namun Plasidia segera menepis tangannya.

"Dengar ak-" belum selesai Pria itu Plasidia segera pergi melangkah melewati pria itu.

"Kau mau kemana?" tanya Pria itu menahan Plasidia.

Dia menggenggam erat pergelangan tangan Plasidia hingga Plasidia merasa Risih.

"Pedro cukup!" Teriak plasidia.

_________________________________

Setelah lama perdebatan antara Plasidia dan Pedro, Akhirnya Plasidia pun mengalah.

Pedro menghantarnya kerumah sakit tempat Aya di rawat, namun saking kagetnya saat mereka tiba dirumah sakit yang mereka lihat adalah Aya, Roy dan seorang perempuan bergaun ketat dan dandanan glamour.

Aya sedang menangis emosi, sedangkan wanita itu asik bergelanyut manja dilengan Roy.

"Apa yang bajingan itu lakukan pada adikku..." geram Plasidia, tanpa sadar mengamit tangan pedro dan berjalan kearah mereka.

____________________________

"Kenapa kau lakukan ini Roy kenapa?" tanya Aya sembari menangis, belum sembuh luka lama kini bertambah goresan luka baru.

"Heh gadis lumpuh, pake belagak pura-pura bodoh lagi... tentu saja Roy melalukan ini karena dia membencimu dan dia mencintaiku, apa kau masih tidak bisa terima?" ucap wanita glamour itu dengan tak tahu diri.

"Teganya kau Roy, Istrimu sedang mengalami kedukaan, bukannya kau menenangkanku malah bermain gila dengan perempuan murahan ini..."

'PLAAAKK' tamparan telak mengenai pipi Aya yang mulai tirus.

"Mengapa Roy? mengapa kau begitu membenciku!" jerit Aya Frustasi.

Tak mau menjadi tontonan gratis Roy segera membekap mulut istrinya lalu menggendongnya ke parkiran, meninggalkan kursi Roda Aya, beserta simpanannya.

"Loh kok gue ditinggal sih?" Ucap wanita itu lalu berjalan ingin menyusul Roy dan Aya.

Tiba-tiba rambutnya terjambak kebelakang.

"Lo diem disini aja jalang!" desis seorang wanita,Plasidia.

________________________________

Sesampainya dirumah Roy langsung membopong Aya dengan kasar, lalu membawanya ke kamar mereka.

"Roy, Roy sakit." cicit Aya saat Roy membopongnya, tentu sakit Roy memegang Pinggang dan paha Aya dengan keras serasa ingin menghancurkan.

"Diam!" ucap Roy dengan nada tenang, lalu membanting pintu kemudian membanting Aya di ranjang.

Lalu menindis tubuh Aya, sambil mencengkram kedua pergelangan tangan Aya.

"Roy... Roy... kumohon lepaskan,hentikan..." rintih Aya menangis.

"Lepaskan? seperti ini?" dengan sekali hentakan Roy berhasil membuka baju yang dikenakan Aya, membuat gadis dibawahnya half naked.

Roy melumat bibir Aya dengan kasar, kemudian ciuman itu turun keleher Aya.

Dan selanjutnya

To be continued...

Brink Wedding [BOOK 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang