Aya POV :
Aku mengulum senyum saat sebuah ide cemerlang melintas diotakku.
"Cieee... yang tadi dideketin cowok..." ucapku meledek, tawanya berhenti dan kini ekspresi wajahya datar.
"Kata siapa aku didekati pria? perasaan sendari tadi aku hanya sendirian." ucap Plasidia datar, namun dapat kulihat jika dia sedang kelagapan menahan malu, hahahah... kena kau sayang.
"Tidak ada yang bilang padaku hanya saja, tadi aku tidak sengaja melihat kau sedang berduaan dengannya sedang..."
"Dimana Roy? aku harus menitipkanmu padanya, aku ingin ke toilet" haisss dasar anak ini, aku belum siap bicara dia sudah main memotongnya saja, pintar sekali dia mencari alasan.
Dan sekarang entah dia dorong kemana kursi roda yang tengah kutumpangi ini.
"Itu dia , Roy disana" ucapnya lalu mendorong kursi roda ini dengan cepat, hingga sampailah kami di hadapan roy yang tengah ngobrol dengan teman-temannya.
"Roy, aku kembalikan pengantinmu, jaga dia sebentar aku butuh menggunakan toilet." ucap plasidia datar.
Author pov :
Roy menatap heran Plasidia dan Aya yang tiba-tiba mendatanginya, namun setelah mendengar penuturan plasidia tadi, akhirnya diapun mengangguk mengerti.
"Dasar gadis aneh, tadi bersikap ceria, sekarang bersikap dingin." Ucap Roy membatin.
Lalu Plasidia pun pergi berbalik arah dan hilang diantara kerumuman tamu-tamu.
Sementara Aya yang sendari tadi menundukkan kepala pun akhirnya memutuskan mengangkat kepala dan melihat kearah roy, untuk mengetahui apa yang tengah laki-laki itu lakukan.
Ternyata Roy sedang asik mengobrol dengan teman-temannya, walaupn dengan suara pelan ditambah dengan ributnya suara tamu, Aya masih bisa mendengar percakapan Roy dan teman-temannya.
"Apa kau kenal dekat dengan gadis tadi?" ucap salah seorang pria disitu yang berwajah asia.
menurut Aya
Tampaknya laki-laki ini tertarik pada sepupunya, dia pun tersenyum kecil, tapi aya rasa ia seperti pernah melihatnya tapi dimana?.
"Gadis tadi? siapa?" tanya Roy pada pria berwajah asia itu.
"Iiiiih... dasar bodoh tentu saja yang dimasuk Christ adalah Gadis yang bersama istrimu tadi." ucap Teman Roy yang berwajah sedikit mirip bule.
'Istri' Aya merasakan pipinya memanas dikala salah seorang teman Roy mengatakan kalau dia adalah istri dari Roy.
"Oooh... Plasidia? kenal tapi tidak terlalu dekat. Kami kenal karna kebetulan dia merupakan sepupu dari Aya." ucap Roy santai.
"Sepertinya Gadis tadi menarik." ucap pria berwajah bule sambil mengusap dagunya.
"Pedro, kau jangan mengada-ngada... Gadis tadi tampak sangat sulit untuk didekati, sikapnya sangat dingin, sedingin balok es dikutub utara." ucap pria berwajah asia yang bernama Christopher.
"Benarkah?" ucap pria berwajah bule, yang bernama Pedro dengan nada meremehkan pada Cristopher
Tanpa diduga, tiba-tiba Plasidia datang kembali.
"Maaf, menunggu lama, Aya ayo... Teman-teman ibumu sudah menunggumu disana."ucap Plasidia datar, sambil membawa Aya menjauh dari situ.
Dari kejauhan, Christopher tersenyum menatap punggung Plasidia yang semakin jauh.
"Gadis yang langka."
Sementara, Roy hanya menatap kearah Aya yang tengah tertawa,entah apa yang Plasidia ucapkan dengan ekspresi dinginnya itu, sehingga membuat Aya tertawa.
'Kita lihat saja Aya, sampai kapan senyum dan tawa bahagiamu dapat berTahan Setelah aku mengisi hari-harimu dengan tangisan'
Gumam Roy dalam hati.
To be countinued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Brink Wedding [BOOK 1]
RomanceRepublish. ----------*****------- Kenapa Dunia begitu kejam kepada ku??? apakah memang aku sungguh sebegitu menjijikan dan tak layak untuk merasakan kebahagiaan? akupun ingin bahagia seperti wanita lainnya, bahkan suamikupun tak pernah melihat kea...