Lima Tahun kemudian...
Roy Pov :
Sudah cukup lama Aya menghilang tanpa jejak dari kehidupanku, selama itu pula aku mencarinya dan hidup dalam keresahan yang tak berujung.
Dulu diawal kehilangannya, sungguh bingung serta bimbang, entah jalan mana yang harus kupilih semua buram,
abu-abu.
Aku berhenti berangkat ke kekantor, mengurung diri di kamar dan kembali bergaul bersama minuman-minuman keras tapi tidak dengan wanita.
Bahkan aku rasa kedua sahabatku mulai prihatin dengan hidup yang kujalani saat ini.
Aku merasa bodoh akan diriku sendiri, disaat aku punya kesempatan untuk menggenggamnya, disaat itu aku menyia-nyiakan nya, sekarang aku menyesal takkan ada lagi kesempatan bagiku, telah menjauh terbang dibawa angin duka dan hanya meninggalkan bayangan yang samar.
Kini aku mencoba untuk bangkit dari keterpurukanku ini, usaha yang sempat turun drastis, kini sudah kutingkatkan lagi, bahkan lebih sukses dari tahun-tahun sebelumnya.
Namun aku tetap tak mampu melupakan masa laluku apapun alasannya.
"Permisi sir, penerbangan kembali ke Indonesia harus delay dua puluh menit, karna sedang ada badai salju disini"
"Baiklah, tidak apa-apa, kalau begitu kau tunggu disini, aku harus ke toilet."
Aku berjalan dengan santai menuju toilet, namun tiba-tiba sesosok perempuan menubrukku hingga ia terpelanting dilantai.
"Ahwwwww..."
"I'm so sorry miss, are you okay?" tanyaku pada gadis ini, sambil menolongnya bangun dari posisi jatuhnya.
"I'm okey, thankyou" balasnya, sambil terbangun dari posisi jatuhnya.
Akupun mencoba membantunya untuk bangun dan ketika ia sedikit mengangkat kepalanya dan.
Sosok ini-
"Roy?" panggilnya terkejut
.
.
.
.
.
.
Ouh iya,bagi kalian yang masih penasaran, atau ada yang masih pengen tau kelanjutan hidup nya Roy bisa kalian baca di cerita ku yang akan datang nanti judulnya
"Accept me!"Ps: Belum di Revisi dan masih menunggu part berikutnya 😅
Terimakasih .
KAMU SEDANG MEMBACA
Brink Wedding [BOOK 1]
RomanceRepublish. ----------*****------- Kenapa Dunia begitu kejam kepada ku??? apakah memang aku sungguh sebegitu menjijikan dan tak layak untuk merasakan kebahagiaan? akupun ingin bahagia seperti wanita lainnya, bahkan suamikupun tak pernah melihat kea...