Chapter 4 {Old Island part two}

75 13 6
                                    

The Old Island, South Poles.

Bumi berguncang sangat hebat hingga tanah es retak dan akhirnya membuat sebuah jurang yang memisahkan kedua sisi. Jendral Flipreynod yang berada di atas melihat nya dari atas, para prajurit ada yang terjatuh ke dalam jurang dan juga kepanikan bahwa para yeti layaknya seperti badai yang siap menerkam mereka.

Jendral Flipreynod mau tidak mau harus melakukan sesuatu, akhirnya dia memutuskan untuk menggunakan kekuatan andalan dari mana nya. Dia mengeluarkan perangnya dari sarungnya dan terbang ke antara kedua jurang.

Jendral Flipreynod menggoreskan sedikit ke dinding jurang dan naik kembali ke atas tak jauh dari para prajurit yang kepanikan dan kebingungan. Jendral Flipreynod berbicara pada mereka agar tetap tenang.

Tak lama dari itu, bagaikan jembatan yang tiba-tiba muncul di antara jurang. Jendral Flipreynod menyuruh semua prajurit agar mereka lari hingga ke ketepian. Para prajurit yang berada diatas--pemanah-- mengusahakan untuk memanah dan kena ke monster Yeti.

"Fire!!!"

Ribuan anak panah menghampiri segerombolan monster Yeti. Beberapa dari mereka berusaha untuk melewati jembatan yang dilewati oleh para prajurit South Poles, tetapi naas nya jembatan hancur dan mereka pun terjatuh ke dalam jurang.

Karena jalanan sempit dan dikelilingi oleh dinding tanah es yang sangat tinggi--prajurit yang menanah dan Jendral Flipreynod berada di atas-- sedangkan monster Yeti berada di bawah, pemanah dengan mudah memanah target dan banyak monster Yeti yang mati.

Tak boleh menyisahkan satupun monster Yeti yang hidup, berkali-kali ribuan anak panah diterjunkan ke arah monster Yeti tanpa toleransi. Hingga akhirnya tak ada satupun yang tersisa.

Dan kemenangan berada di pihak Kerajaan South Poles

*~~~~~*

Vanecia City, South Poles.

Suasana gelap menyelimuti kota Vanecia, setelah mengalahkan Yeti dan menguasai kota tua, tentu saja semua orang capai. Kapal telah berlayar di pelabuhan kota Damiry, para prajurit pulang ke rumah mereka masing-masing dan bertemu dengan keluarganya.

Ratu Aliciya pergi ke istana dan langsung ke ruang makan yang serba Kristal itu, ia sudah disalami dengan ramah oleh pembantunya, tetapi dia tak mendengar suara kekanak-kanakan dari adik kandungnya, Charney.

Aliciya bertanya pada salah satu pelayannya, pelayannya pun berkata bahwa Pangeran Charney pergi berburu mana bersama MIlg. Aliciya hanya memaklumi nya dan memulai memakan makanannya. Setelah selesai, dia pergi ke ruangan tempat ia bekerja, mengatur kerajaan South Poles.

Dia mengambil secarik kertas yang telah ada di mejanya. Terakhir kali saat ia kemari, tak ada surat apapun. Rupanya suart itu berisi tentang penyerangan yang dilakukan oleh Yunani terhadap Kerajaan South Poles, surat ini tersampaikan tadi pagi disaat ratu Aliciya bersama yang lainnya menaklukan kota tua dan memburu para yeti.

Aliciya tercengang dengan apa yang ia baca itu. Itu berarti kerajaan outh Poles harus siap siaga dalam kasus penyerangan oleh kaum Yunani.

"Aku harus mempertahankan kerajaan South Poles dari Kaum Yunani, jangan sampai kami depermalukan oleh kaum Yunani lagi," gumamnya.

*~~~~*

Jendral Flipreynod langsung menghempaskan dirinya ke ranjangnya. Terlihat sekali bahwa dia sangat letih setelah misi terakhir kalinya. Dia berusaha tidur dengan memejamkan kedua matanya, sampai ia terlelap dan masuk ke dunia mimpi.

Mimpi yang tak terduga

Erick sayang. . .

Seorang anak kecil menangis di sebuah taman kristal bersama ibunya. Anak yang terlihat manja, rambut biru muda terurai nya menjadi kekhasan dari anak tersebut, ibunya mengelus-elus kepala anak kesayangannya sambil berkata,

"Erick sayang, janggan menangis lagi yah, ibu sekarang disini. Ibu tak akan pergi lagi, ya." Sang ibu berusaha menenangkan anaknya yang bernama Erick itu.

Tiba-tiba saja, latar tempat itu berubah, yang awalnya taman, berubah menjadi sebuah ruangan yang amat berantakan. Anak yang sama menangis tersedu-sedu.

"kata ibu tak akan pergi lagi. . ." terdengar beberapa kata dari sela-sela isakan nya.

. . . . .

. . . .

. . .

. .
.
.
.
.

Kedua mata seseorang mulai terbuka dengan perlahan-lahan. Hingga sepenuhnya dia sadar. Matahari yang tak terik itu tak begitu menyinari kamarnya. Pria berambut biru langit terurai itu beranjak dari ranjang tidurnya dan berganti pakaian, ia lau pergi keluar untuk mencari makanan pagi nya. Saat dia keluar, beberapa orang menyapa nya dengan ramah. Orang yang terkenal sering membantu masyarakat pastilah masyarakat mengetahui dan berusaha akrab dengannya.

"Selamat pagi Jendral Flipreynod! Semoga harimu menyenangkan!" sapa seorang pria berjanggut itu dengan senyuman manisnya.

"Pak Meyer, selamat pagi, dirimu juga pak jaga kesehatanmu,"balas Jendral flipeynod.

Next Chapter>>>>

South Poles KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang