Chapter 13 {Wild Dragon}

14 3 0
                                    

Old Altar, Drakon.

"Kuperingatkan lagi, setelah kaki kalian menginjak keluar dari bangunan ini, serangan naga akan menghampiri kalian." Megan memperingatkan yang terakhir kalinya pada ratu Aliciya beserta kru nya.

Badai salju telah reda dan hari telah cerah kembali, soal griffin mereka aman, pintupun terbuka, Jendral Flipreynod memegang pedangnya yang masih tersarung, Laiha memegang tongkatnya dengan erat, sedangkan ratu Aliciya berada di depan jendral Flipreynod dan Laiha. Mereka kelaur dari bangunan itu, dan dugaan dari Megan benar, auman dari naga terdengar dengan sangat keras, itu membuktikan bahwa keberadaan naga itu sangat dekat, sedangkan Megan hanya menonton dari jendela lantai dua.

"Maaf kan aku jika kalian sedang kesulitan aku tak bisa membantu, warga Kerajaan Drakon memiliki undang-undang juga,"gumam Megan yang melihat mereka bertiga dari jendela rumahnya.

Seekor naga terbang mengelilingi mereka bertiga, naga besar berwarna merah itu membuka mulutnya dan menyemburkan api.

"Naga api seperti ini bukanlah tandingan orang-orang South Poles, Yang mulia ratu, Laiha, naga ini biar aku yang mengurus nya." Jendral Flipreynod dengan gagah berani mengajukan diri agar dia saja yang membunuh naga itu. Griffin Jendral Flipreynod menghampirinya dan kemudian dia menungganginya, lalu terbang mendekati naga yang kira-kira berelemen api tersebut.

Sayap Naga itu mengeluarkan cairan panas dan cairan panas itu terciprat dari setiap ia mengepakkan sayapnya.

"Awas! Naga ini tidak hanya berfokus pada satu orang saja!" teriak Jendral Flipreynod. Ratu Aliciya kemudian mengeluarkan bongkahan es yang menjulang menutupi atas ratu Aliciya dan Laiha.

Tetapi, alangkah terkejutnya Ratu Aliciya karena bongkahan esnya mencair karena cairan panas yang berasal dari naga itu. Ratu Aliciya dan Laiha berlari dari tempat itu.

"jadi es ku tak berguna, percuma. Laiha, apakah kau bergantung ada es?" Tanya Ratu Aliciya pada Laiha, Laiha pun mengangguk dan contohnya ketika dia menyerang tentara Drakon di desa Maritrest dengan mengeluarkan bola salju.

"huhh, jadi kekuatan Jendral Flipreynod ya, tapi kita juga harus menolongnya walupun sedikit,"gumam ratu Aliciya.

Diatas sana, Jendral Flipreynod menebas dengan pedangnya kepada naga, berkali-kali serangan yang dilakukan Jendral Flipreynod tetapi ia belum mengeluarkan kekuatan mana nya. Sedangkan naga itu berusaha menangkap Jendral Flipreynod.

Jendral Flipreynod beserta Griffin nya menjauh dari naga tersebut. Ia tampak sedang memikirkan sesuatu bagaimana cara mengalahkan naga ini. Ia belum pernah bertemu naga dengan cairannya bisa membahayakan orang lain.

Pedang Jendral Flipreynod lalu berubah menjadi tampak seperti air yang membentuk seperti pedang, ia agak menjaga jarak dengan naga merah itu dan mengangkat pedangnya.

"hielo." Dengan tenang ia mengucapkannya dan dengan kecepatan kilat, Griffin nya terbang menuju ke naga tersebut, naga itu membuka mulutnya dan terbentuknya cairan panas yang menggumpal. Megan yang daritadi memperhatikan tersentak.

"itu kekuatan dari mana naga tersebut, Volcanic mana, mustahil untuk dilawan dengan cara seperti itu, pak Jendral, kau akan mati,"lirih Megan, tapi ia tidak bertindak sama sekali.

Tanpa suara dari Jendral Flipreynod, yang ada suara eraman dari naga merah itu, bola cairan panas yang tadi terbentuk dari sela-sela mulut naga itu dilepaskannya dan menuju ke arah Jendral Flipreynod yang sedang terbang dengan cepat menuju ke naga merah itu. Sedangkan Megan gelisah dan Ratu Aliciya memikirkan cara untuk menghilangkan bola itu, kekuatannya adalah membentuk es dan merubah benda lainnya menjadi es, dan satu ide terpikir oleh Ratu Aliciya.

South Poles KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang