Chapter 12 {a secret Dungeon part 2}

11 2 0
                                    

Sesuai dengan saran yang diberi oleh Sofia saat di kota Vanecia, mereka bertiga melewati rute ke dua, altar tua. Bersama dengan griffin mereka, mereka terbang di kegelapan hari yang terselimuti dengan hujan salju.

"Ratu, kurasa kita harus beristirahat di suatu tempat yang bisa untuk berteduh," ucap Jendral Flipreynod dengan nada yang keras.

"Dia benar yang mulia ratu, badanku mulai mati rasa." Laiha mendukung perkataan Jendral Flipreynod.

"Baiklah, jika penglihatanku masih benar, aku sedang melihat sebuah penginapan di bawah sana, penginapan itu kayaknya ada penghuninya. Mau coba?" Ratu Aliciya menyipitkan matanya ke arah daratan, Laiha dan Jendral Flipreynod mengiyakan dan mereka mulai turun menuju sebuah bangunan bertingkat yang satu-satu nya hanya bangunan itu berdiri kokoh sendirian tanpa ditemani bangunan lain.

Setelah mereka berhasil mendarat dengan aman, Jendral Flipreynod mengetuk pintu 3 kali, dan langsung mendapat sambutan dari dalam.

"cepat sekali menjawab." Laiha tercengang.

Krekkk. . .

"Selamat malam nyonya, kami butuh tempat peristirahatan sampai badai ini menghilang, kami mohon." Wanita yang sudah berkepala empat itu tersenyum dengan permohonan Jendral Flipreynod, ia membolehkan jendral Flipreynod, Laiha, dan Ratu Aliciya untuk tinggal di bangunannya sementara.

*~~~~~*

"Wahh, bikin jadi nostalgia, didatangkan ratu South Poles, seperti lima belas tahun yang lalu, ketika Raja South Poles, Siam mengunjungi penginapan ini bersama keluarga, kau waktu masih berumur 9 tahun sedangkan Pangeran Charney belum berumur 1 tahun." Megan, pemilik penginapan itu meletakkan tiga buah gelas berisi coklat panas pada tamunya itu. Megan orangnya ramah, baik hati, dan orang yang terbuka. Dia menceritakan bahwa bangunan ini berada di dekat altar tua, beberapa km lagi akan sampai kepada altar tua.

Megan memang sudah berkepala empat, tetapi ia masih terlihat muda, walaupun tak semuda anak muda, rambut terurai berwarna coklat tua dengan iris biru langit.

Ratu Aliciya pun menceritakan kenapa dia bersama krunya ini datang kesini, dan Megan memperingatkan kepada Ratu Aliciya bahwa,

Mulai keluar dari bangunan ini, serangan naga bisa menghampiri.

Entah kanapa semua nya terkejut dan bulu kuduknya berdiri, itu wajar bagi seorang yang bernama Laiha karena dia belum pernah berhadapan langsung dengan naga, tapi untuk Jendral Flipreynod dan Ratu Aliciya, hal ini tidak wajar untuk ditakutkan.

Tapi ini benar-benar mencengangkan, beristirahat di tempat banyaknya naga berkeliaran, Ratu Aliciya belum pernah berada di posisi ini.

Sedangkan Jendral Flipreynod sudah mengalami nya berkali-kali, jika Jendral flipreynod tidak menjadi Jendral South Poles, maka ia menjadi Dragon Hunter. Apa yang terjadi dengan Jendral Flipreynod sampai bulu kuduknya naik? Ahh tetapi dibanding Laiha dan Ratu Aliciya, Jendal Flipreynod lebih cepat kembali seperti sedia kala.

"Kenapa nyonya tidak pergi dari sini jika disini banyak naganya? Itu berbahaya," Tanya Jendral Flipreynod.

"Nak, kau lupa akan sesuatu." Megan lalu menutupi mulutnya dan memejamkan mata, lalu membuka mata nya kembali. Matanya yang awalnya beiris biru langit, berubah menjadi hitam. Semua nya melihat perubahan itu.

"Aku adalah witch Kerajaan Drakon, mungkin kalian lupa akan sesuatu, jadi akan kuberitahu bahwa wilayah ini sudah bukan South Poles lagi, melainkan sudah menjadi milik Kerajaan Drakon. Jadi wajar saja naga berkeliaran disini." Megan menerangkan kepada tamunya.

"matamu . . . kau akan melakukan apa kepada kami." Ratu Aliciya agak memberi jarak pada Megan.

"aku tak mempunyai hak untuk melawan kalian. Oh soal mataku, ini hanya halusinasi. Kudengar warga South Poles mempunyai ciri khas dari matanya, jadi aku mengikutinya. Warga Kerajaan Drakon hanya memiliki warna mata hitam atau coklat, persis seperti orang Mediterania. Tapi tak apa, selama kalian di dalam bangunan ini, naga tak akan menyerang, ia tahu bahwa bangunan ini sudah bagian dari kerajaan Drakon. Jadi mereka berpikir orang yang berada disini adalah sekutu. Soal bagaimana kalian dari wilayah South Poles hingga ke bangunan ini tanpa diserang naga, bukankah sekarang sedang badai salju? Apakah kalian melihat ke belakang kalian? Aku sudah merasakannya lho karena aku ini witch." Megan masih mengembankan senyumannya, sedangkan Laiha komat-kamit tak jelas, ia tambah ketakutan.

"ma-maksudmu, kami diikuti naga!!!" dan Laiha menyimpulkan sendiri dari apa yang telah terdengar oleh telinga nya.

"Kalian sampai sekarang sedang di awasi oleh mereka, oleh karena itu tunggulah disini sampai cuaca kembali bagus dan persiapkan fisik untuk melawan naga. Ahh biar kalian bersemangat, para naga di kerajaan Drakon di kembangkan dan salah satunya memberikan mana pada naga-naga. Jadi jika kalian berhasil membunuh naga maka kalian akan mendapat mana yang berada di dalam tubuh naga tersebut."

"memberi mana ada naga naga mereka!! Seberapa kaya mereka? Di South Poles saja mana sangat jarang ditemukan, jika ditemukan oleh warga biasa, maka harus dibuat pertandingan, dan peserta yang ikut banyak, itu menandakan bahwa mana sangat langka dan bagi pemilik mana, itu sesuatu yang menguntungkan." Laiha berkomentar jika naga naga itu diberi mana. Jendral Flipreynod teringat tentang tower Acualiley.

"itu karena mereka ada Tower Acualiley, bukankah Terema telah menjelaskan bahwa Tower Acualiley itu sebuah dungeoun kan? Warga Kerajaan Drakon mungkin mengambil mana dari situ." Laiha tertegun dan berpikir enak sekali warga Drakon. Megan kemudian menceritakan bahwa ada keegoisan dalam hal penamaan Tower Acualiley. Tower Acualiley dinamakan oleh warga kerajaan Drakon, tetapi sebenarnya warga drakon mengetahui kalau itu sebuah dungeon, mereka menamai Tower Acualiley agar tak ada satupun orang yang bukan warga kerajaan drakon mengetahui kalau itu Dungeon, jadi hanya mereka saja yang mengetahui. Apalagi Kerajaan South Poles yang tak memiliki dungeon, mereka jadi kesusahan dalam mencari mana. Karena di pulau Antartika, hanya dua kerajaan itu yang ada dan kerajaan itu saling bersaing. South poles dan Drakon. Kemungkinan besar mereka menutupi bahwa kerajaan mereka memiliki sebuah dungeon dari kerajaan South Poles yang utama.

Rasanya, sudah banyak mereka bertiga mendapat cerita tentang Tower Acualiley. Tetapi itu hanya eksternal nya saja, belum internal nya. Jendral Flipreynod berpikir seperti itu.

"Apa kau pernah masuk ke dalam Tower Acualiley?" Tanya Jendral Flipreynod yang akan mengarah ke informasi internalnya.

"Tentu saja, aku mendapat di lantai 12 dan hanya mendapat mana medium, yang bisa merubahku menjadi witch pengendali es," jawab Megan, tapi sayangnya bukan ini jawaban yan diharapkan Jendral Fliperynod.

"Mana pada umumnya ya,"Gumam ratu Aliciya, Megan tersenyum.

"Lalu, apa saja yang ada di Tower Acualiley? Ada tingkatan 1 sampai 100 bukan? Berapa tingkat kau lewatkan?" Jendral Flipreynod mengembangkan pertanyaannya.

"tidak susah kok, jika kalian masuk ke Tower Acualiley, kalian akan terpisah satu dari yang lainnya dan tingkat kalian random, jadi kalian tak bisa memilih tingkatkan."

Jendral Flipreynod merasa puas dengan jawabannya. Tapi sebeum ke Tower Acualiley, mereka harus berhadapan dengan naga yang mengikuti mereka. Jadi mereka bermalam di penginapan Megan.

Megan terdiri di dekat jendela, memandangi seekor naga yang siap siaga menyerang tamunya itu, ia tampak khawatir naga itu akan menyerang rumahnya.

Next chapter>>>

South Poles KingdomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang