BAB II : EFOSIT - Mr. X-

4.2K 93 5
                                    


BAB II : EFOSIT
Mr. X
.
.
.
.


Sudah hampir seminggu berlalu , dan sekarang semua kembali normal. Kuliah seperti biasa, dan jalan sama Putu lagi kaya biasanya.

Cuma kali ini lebih sibuk karna udah semester 6, ada beberapa tugas yang harus udah selesai sekarang. Kalo enggak bakal keteteran nanti ngurusinnya.

Kembali lagi Sibuk dengan setumpukan buku tebal, arrgghh kapan selesainya. 'Sabar masih 2 semester lagi Dri' ucapku dalam hati.

"Hai Nona Cantik", suara itu sangat familiar. Ya itu suara Putu

"Halo Tuan, Ceria banget hari ini"
"Iya ceria dong, kan kamu udah nggak marah lagi sama aku"
"Iyadeh, maaf ya kemarin aku egois. Terlalu mikirin diri sendiri"
"Ssstt udahlah, jangan dibahas lagi. Oke"
"Iya iya"

"Ya ampun, maaf ya Dri. Aku udah telat ketemu sama Pak Erwin. Nanti aku bakal nemuin kamu lagi kalo urusannya udah selesai"
"Iya bawel, udah sana. Nanti Pak Erwin marah lho"
"Emmhh... yaudah kalo gitu, Da!"

Sekarang aku baru menyadari, seharusnya aku bersyukur ada Putu yang sayang sama aku. Aku bodoh karna nggak pernah menyadari itu.

Semoga aja aku bisa menjalani hubungan yang baik sama Putu. Kalau emang dia jalanku aku akan berjalan di sana, tapi kalau dia bukan jalanku aku akan berjalan di jalan yang sudah ditentukan-Nya.

Tuhan berikan jalan terbaik untukku, lancarkanlah semuanya atas kehendakMu Aamiin...

****

Ada panggilan masuk? Nomor Privat? Tapi siapa?

"Halo"
"Halo Adriana, bagaimana kabarmu. Apa kamu suka sama hadiah yang aku kirim minggu lalu? Aku tau kau pasti sangat menyukainya, dan pasti senyuman manismu kembali menghiasi pipimu"

"Jadi kamu Mr.X itu Sebenarnya siapa kamu? Kenapa kamu tau namaku? Darimana kamu tau alamat rumahku?"
"Whoho, sabar Adriana. Jangan terlalu banyak bertanya. Pada akhirnya kamu akan tau siapa aku sebearnya. Selamat menikmati harimu"
"Heii tungg...."

Sial telfonnya udah putus, jadi dia Mr.X itu. Siapa sih dia sebenarnya. Kenapa dia bisa tau segalanya tentang aku.

Aku harus tau siapa dia, mungkin emang nggak penting tapi aku harus tau Siapa Mr.X itu.

****

"Kamu kenapa bengong aja Dri"
"Hah? Nggak papa kok"
"Ada masalah apa?"
"Enggak ada kok, kamu nggak usah khawatir ya"
"Okedeh kalo gitu"

Sore ini aku minta Putu nganterin aku ke Cafe-ku, iya karna ngambil jurusan Ekonomi. Aku harus praktik kewirausahaan, dan aku lebih milih usaha Cafe.

Sebenernya Cafe ini belom lama dibangun, udah hampir 70% rampung. Sebelumnya urusan ini aku serahin ke Sepupuku, karena kemarin nggak ada waktu ngurusin pembangunan Cafe ini. Sekarang tinggal nyelesain dekorasi doang.

Hehehe aku sebenernya agak males, giliran pas udah selesai baru mulai turun ke lapangan.

"Gimana baguskan Cafenya" tanyaku pada Putu
"Iyalah, siapa dulu yang ngedesain."
"Iyadeh, kamu si Calon Arsitektur hebat"

Desain Cafe ini emang aku serahin ke Putu, karena aku tau dia ahli soal masalah ini. 'Ya itung- itungkan nggak harus ngeluarin banyak uang, Loh apa salahnya? Kan temen sendiri'

Cinta Beda AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang