AMBANG -Big Accident-

2.4K 61 4
                                    

*****

.
.
.

Putu, Mama, Andy, Zafran, Marissa, Vino aku sayang kalian.

.....
.
.
.

Author POV

Hari semakin larut, sekarang hampir jam 3 pagi, sedangkan nggak ada yang tau dimana Adriana.

Semua orang kebingungan kemana Adriana pergi, mereka terlalu egois. Hingga tidak menahannya agar tidak bertindak bodoh.

Ayah Adriana tertunduk sedih, dia kecewa pada dirinya sendiri. Dia merasa sangat bersalah, karena telah melakukan hal itu pada Adriana.

Putu hanya bisa berdiri diam, dia tidak tau apa yang harus dia lakukan. Menurutnya semua kesalahan ini adalah akibat dia.

Dia membuat hubungan Adriana dengan keluarganya jadi berantakan seperti ini.

"Dri lo kemana sih" omel Marissa yang terus mencoba menghubungi Adriana.

Tapi percuma, nomornya tidak bisa dihubungi. Hal itu membuat mereka semua makin merasa khawatir jika terjadi sesuatu pada Adriana.

"Aku bodoh sekali, kenapa aku melakukan itu kepada anakku sendiri?" Sesal ayah Adriana.

Dia merasa sangat keterlaluan melakukan hal itu.

Tiba-tiba telpon rumah berdering, Zafran mengangkat telpon itu.

Dia hanya terdiam, semua orang menatap penasaran ke arah Zafran. Dia hanya membuka matanya, dan terus terdiam.

"Itu dari siapa nak? Kakakmu kan? Adriana yang telpon?" Desak ibunya yang sangat khawatir.

Zafran hanya diam dan memberikan telpon itu kepada ibunya.

"Halo iya saya Ibunya Adriana ada apa dengan anak saya?"
"......"
"Apa enggak mungkin, itu nggak mungkin anak saya. Itu pasti orang lain" teriak Ibu Adriana histeris menerima telepon itu.

Dia hampir saja pingsan tapi Zafran dan Andy menahan ibunya agar tidak terjatuh. Marissa membantu menenangkannya.

Putu mendekat ke arah meja dan mengangkat telepon yang masih tersambung itu.

"Halo, jadi apa benar ini keluarga nona Adriana?"
"Iya benar, saya temannya Adriana"

"Jadi sekitar tengah malam tadi, ada laporan sebuah kecelakaan mobil. Mobil tersebut terjatuh kedalam jurang, dan menurut identitas korbannya bernama Adriana Larasati. Apa benar anda mengenalnya?"

"Iya saya mengenalnya, tapi apa ada ciri-ciri lain. Seperti barang yang di pakai korban?" Tanya Putu agak takut, yang dia takutkan jika orang itu memang Adriana wanita yang dia cintai.

Dia menatap ke arah Marissa, Marissa melihat ke arahnya dengan tatapan penuh tanya.

"Nona ini memakai dress berwarna Hijau toska, menggunakan jam tangan silver Dan...."

Jantung Putu semakin berdebar cepat,
"Sebuah cincin titanium hitam di jari tengah tangan sebelah kanan. Ada sebuah tulisan di cincinnya "IIIXI"

IIIXI artinya 3 dan 11, itu adalah tanggal jadian Putu dan Adriana. Tanggal 3 adalah tanggal lahir Putu dan juga tanggal ulang tahun Adriana 11.

Putu memejamkan matanya, rasanya bagai jatuh dari langit dan remuk berkeping-keping. Dia nggak percaya semua ini, dia masih belum percaya kalau yang terbaring lemas di rumah sakit itu Adriana.

Dia meletakkan gagang telfonnya, semua orang menginginkan kabar baik yang di berikan Putu, mereka yakin itu bukan Adriana.

Marissa menatap Putu, dan Putu mengangguk sambil menutup matanya.
Air mata Marissa terjatuh, dia tidak tau harus berbuat apa lagi.

Cinta Beda AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang