******
.
.
.
.Pagi itu matahari bersinar cukup cerah. Semua orang menikmati pagi untuk melakukan kegiatan sehari-sehari mereka.
Begitu juga dengan Raka, dia harus tetap menjalankan bisnisnya. Absennya Daniel untuk menemaninya seakan menghilangkan separuh semangat kerjanya. Namun tetap saja dia harus profesional. Dia harus tetap melakukan pekerjaannya.
Tok... Tok... Tok...
"Pak?"
"Masuk" ucap Raka yang sedang sibuk dengan berkas di atas mejanya.Seorang gadis masuk ke dalam ruangan itu. Dia membawa beberapa berkas lain yang akan dia berikan untuk atasannya itu.
"Pak ini saya membawa beberapa berkas untuk hari ini. Untuk hari ini bapak ada jadwal meeting di Hotel Grand Morie jam 10 pagi, lalu...."
"Udah, itu aja kan?" Ucap Raka yang masih sibuk dengan berkasnya.
"I..Iya Pak" ucap Sarah terbata.
Sarah meletakkan berkas yang ia bawa di meja Raka.Nampaknya Sarah terlihat kesal dengan perilaku Raka. Entah apa tujuannya.
Raka melihat ke arah Sarah. Raka terkejut melihat karyawan barunya itu.
Sarah hari itu menggunakan baju yang agak ketat. Dia menggunakan blouse merah dan jas hitam, serta rok yang pendek, sehingga membuat bentuk tubuhnya terlihat jelas.
Sarah mengetahui bahwa akhirnya Raka sadar akan penampilannya. Dia tersenyum kecil.
"Masih tunggu apa?" Ucap Raka ketus
"Iya? Ohh emm iya Pak" Sarah langsung berbalik meninggalkan Raka."Kalo kamu masih seperti ini besok. Saya harap kamu meninggalkan kantor saya. Ini peringatan kedua" ucap Raka makin ketus.
Sarah hanya bisa mendengus kesal. Dia berbalik memandang Raka dengan membalas senyuman kepadanya.
"Baik Pak, saya minta maaf"
Sarah pergi dari ruangan Raka.
Sepertinya ada sesuatu yang Sarah inginkan. Seakan dia punya niat lain saat dia memutuskan bekerja di tempat ini. Entah apa tujuannya.
Raka terlihat kesal dengan perilaku karyawan barunya itu. Baru seminggu gadis itu bekerja untuknya. Tapi gadis itu sudah melakukan hal yang membuat Raka jengkel.
Raka ingin Daniel segera kembali. Tetap saja hanya Daniel yang bisa ia andalkan dan bisa melakukan tugasnya dengan baik.
.....
Marissa dan Vino sudah mulai sibuk mempersiapkan acara pernikahan mereka. Setelah sekian lama akhirnya mereka bisa melangsungkan acara yang mereka tunggu.
Dua minggu lagi impian mereka terwujud. Sebentar lagi mereka akan mencapai kebahagian itu.
Adriana ikut berpartisipasi dalam acara itu. Dia yang mempersiapkan segala urusan tentang Catering.
Sedangkan Putu adalah orang yang akan mengerjakan dekorasi untuk pernikahan sahabatnya itu.
Semua berjalan dengan lancar. Sampai saat ini belum ada hambatan untuk segala persiapan yang ada. Begitu pula dengan Marissa dan Vino. Setiap harinya mereka hanya merasaka kebahagiaan yang makin bertambah.
Adriana ikut bahagia, meskipun terkadang dia masih menyalahkan dirinya sendiri. Iya, dia merasa bersalah karena pernikahan ini harus ditunda untuk waktu yang cukup lama karena Marissa memilih untuk menjaga perasaan Adriana. Namun meskipun Marissa menenangkan Adriana dengan berkata semua baik-baik saja tetap saja ada rasa mengganjal di hati Adriana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Beda Agama
RomanceCerita ini mengkisahkan tentang perjuangan Cinta dua sejoli yang berbeda keyakinan. Akankah cinta mereka bersatu? Apa akan ada yang mengalah demi cinta mereka? Simak dan Baca terus ya ceritanya. Jangan lupa Vote and Comment. *Cerita ini hanya karan...