AMBANG : Trouble(2) Maker

776 21 9
                                    

.
.
.
.
.
.

"Jadi sebenernya lo udah kerumahnya Adriana?"
"Iya Vin"
"Lah terus kenapa lo balik?

Putu berdiri dia berjalan menuju pagar pembatas itu. Tatapannya kosong menatap langit yang hampir sore.

"Jadi tadi gue udah ke rumah Adriana. Sebenernya gue emang udah pengen banget ketemu sama dia. Lo tau perasaan itu kaya gimana Vin"

Vino mendengar dan mencermati cerita Putu baik-baik.

"Tapi waktu gue baru sampe sana tadi, Adriana lagi sama cowo"

"Hah?! Maksud lo?" Ucap Vino terkejut.

"Iya Vin, gue ngeliat Adriana di pelukan cowo itu. Gue nggak tau harus apa. Gue nggak tau gue marah atau gue sedih. Arghh gue nggak ngerti Vin" ucap Putu kesal sambil memukul pagar itu.

Vino menghampiri temannya yang sedang kalut itu. Pasti dia sangat marah, sedih, dan sudah pasti cemburu. Mana mungkin seorang laki-laki sanggup melihat wanitanya sendiri di pelukan orang lain.

"Tapi apa lo udah tau cowo itu siapa?" Tanya Vino.

"Belum Vin, gue cuma ngeliat cowo itu dari belakang"
"Iya siapa tau dia saudaranya Adriana, mungkin aja sepupunya" ucap Vino menenangkan.

Putu tersadar yang dibilang Vino ada benarnya juga. Tidak seharusnya dia langsung mengambil keputusan sebelum dia tau faktanya.

"Mending sekarang kita ke rumah Adriana" ucap Vino.

"Buat apa?"
"Iya kita pastiin siapa cowo itu sebenernya. Kita tanya langsung sama Adriana biar nggak ada salah paham"

Putu terdiam, dia mencerna kata-kata Vino. Mungkin memang seharusnya dia menanyakan langsung pada Adriana apa yang sebenarnya terjadi.

"Lo bener Vin, seharusnya gue tanyain langsung ke Adriana"

Putu langsung masuk ke kamarnya dan mengambil kunci mobil.

"Vin! Ayo lo ikut!" Ajak Putu.
"Lah kenapa gue ikut?"

"Kan lo yang ngasih Saran" ucap Putu sambil merangkul Vino.

Mereka berdua pun langsung menuju ke rumah Adriana. Putu terlihat agak sedikit canggung. Pasti tetap ada rasa yang aneh setelah apa yang dia lihat tadi.

....

Mobil Putu melaju dengan cepat, ia memasuki daerah perumahan di sebelah kiri jalan.

"Vin, gue kok ngerasa nggak enak ya"
"Itu perasaan lo aja kali Bro. Santailah"

Mereka memasuki perumahan itu , tentu saja tidak secepat saat di jalan raya tadi.

"Eh Bro itu bukannya Adriana?"

Putu langsung melihat ke arah yang di tunjuk Vino.

Putu menghentikan mobilnya. Dia langsung keluar dari mobilnya.

"Ehh Put..." Vino menyusul Putu keluar dari mobil.

Pria itu duduk di hadapan Adriana. Tapi kenapa pria itu memegang pundak Adriana.

....

Wajah mereka berdua pun semaki  dekat, seakan-akan mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan.

"Put..." ucap Vino sambil menepuk pundak Putu.

Tak lama Adriana pun menyadari jika di depannya ada Putu.

Adriana langsung mendorong Raka yang ada di hadapannya.

"PUTU!!!" Ucap Adriana kaget melihat ada Putu disana.

Cinta Beda AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang