Prolog

4.5K 136 7
                                    

Jalan disekitar kota Tokyo telah dibasahi oleh hujan yang turun deras sejak sore hari hingga malam tiba. Membicarakan tentang hujan, banyak hal yang menyenangkan jika hujan turun, itulah pandangan banyak orang. Hujan turun melambangkan rezeki yang melimpah dan kebahagiaan. Rintik hujan yang turun juga terlihat sangat indah. Banyak hal yang yang bisa dinikmati saat hujan turun. Banyak hal yang bisa diingat saat hujan. Wangi tanah yang basah karena hujan adalah hal yang paling menyenangkan saat hujan turun.

Tetapi tidak semua orang beranggapan kalau hujan itu menyenangkan. Pandangan orang memang pada dasarnya berbeda-beda. Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkan orang lain disaat hujan.

Seperti pemikiran seorang cewek yang tengah berjalan saat hujan deras seperti ini tanpa memakai payung. Dia berjalan perlahan sambil menatap ke bawah. Entah apa yang ada dipikirannya ketika semua berjalan dengan memakai payung ataupun berlari mencari tempat untuk berteduh. Namun yang dia lakukan hanyalah terus berjalan pelan memperhatikan langkah kakinya tanpa peduli dirinya basah kuyup.

Shiraishi Akane, seorang cewek manis berambut ikal dengan panjang rambut sepunggung dan selalu dikuncir. Dia adalah murid kelas 2 SMA swasta Seisoku Gakuen di prefektur Ota . Dia berjalan disekitar daerah Akihabara. Di tengah kerumunan banyak orang, hanya dia yang berjalan tenang tanpa memakai payung padahal hujan turun dengan derasnya. Di dalam hatinya saat ini dia hanya merasa sendirian. Meskipun banyak orang disekitarnya, tapi rasa sepi yang melanda dirinya itu tak bisa dibendung lagi. Hujan yang dulunya menyenangkan baginya kini terasa sangat menyakitkan.

Langit sepertinya memiliki perasaan yang sama sepertinya. Langit mengeluarkan air matanya seakan ikut berduka akan kesendirian dan rasa kesepian cewek yang bernama Akane ini. Hatinya terluka karena seseorang, itu sebabnya dia merasa sendiri saat ini. Seseorang yang dia cintai telah meninggalkannya. Beruntung hujan turun, dengan begitu tak ada orang yang tahu kalau dia terus mengeluarkan air mata karena hujan telah menutupi air matanya.

Akane terus berjalan entah kemana, dia hanya mengikuti kemana kakinya melangkah yang tanpa dia sadari dia sudah berada di distrik Chiyoda, daerah rumahnya. Langkah kakinya terhenti ketika didepannya terjatuh seorang pria yang sudah babak belur. Melihat hal itu hatinya tidak merasa takut. Dia juga tidak terkejut dengan apa yang baru saja terjadi karena dia tidak memikirkan apapun. Dia berhenti karena pria yang terjatuh itu menghalangi jalannya. Seandainya saja dia tidak terluka saat itu, seandainya dia tidak memandang hampa pada apa yang ada disekitarnya mungkin dia sudah ketakutan melihat kejadian yang terjadi didepannya.

Satu dua orang mulai tumbang didepannya. Ajane mulai melihat dengan jelas apa yang terjadi saat itu adalah sebuah perkelahian. Orang-orang yang tumbang itu ternyata dihajar oleh seorang cowok. Dengan tatapan kosong, Akane terus melihat pemandangan menyeramkan itu. Hingga semua orang tumbang dan hanya tinggal satu cowok yang telah menghajar orang-orang itu. Ditengah derasnya hujan, cowok itu menyadari kehadiran Akaneyang terdiam dan menatapnya tajam. Sebuah ekspresi tertangkap dimata Akane ketika menyadari orang yang menatapnya tajam itu. Dibalik tatapan tajam itu dia melihat tatapan kesedihan yang sama seperti dirinya. Tatapan kesepian yang sama yang membuatnya tersadar. Lama Akane menatap balik, cowok itu lalu pergi tanpa kata meninggalkan korban-korbannya dan juga dirinya.

Suasana sepi dan bisu itu hanya diisi dengan suara rintik hujan yang turun. Tak ada yang tahu takdir apa yang menunggu kedua orang itu.

**

*******************************

Comment & Vote Please...

Parting Songnya Yuki Kajiura bener-benar pas banget buat suasana hujan yang menyedihkan itu....

:3 <3

I Only See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang