Chapter 28

567 32 0
                                    

"Aaaahh... aku terlalu banyak menangis..." Keluh Akane setelah berhasil melepas semua kesedihannya. Sepertinya dia sudah lelah menangis dan akhirnya dia hanya duduk di atas kasurnya sampai pelayan dirumahnya mulai mengetuk pintu kamarnya.

"Nona... maaf karena saya harus membangunkan anda. Sudah waktunya anda bangun dan pergi ke sekolah." Ucap pelayan itu dari balik pintu.

"Aku sudah bangun." Jawab Akane tetap berada diatas kasur.

"Kau tidak ke sekolah? Tanya Arata yang daritadi sudah menemani gadis itu.

"Bagaimana mungkin aku sanggup keluar dengan wajah seperti ini?" gerutu Akane yang mulai bersikap menyebalkan karena saat ini matanya sembab karena terlalu banyak menangis.

"Haaaah?!"

Akane menyadari reaksi malas dari hantu itu hingga membuat ekspresinya kembali berubah.

"Aku takut..."

"Apa?" Tanya Arata.

"Saat ini sekolah...terlihat menakutkan bagiku..." Gumam Akane kembali murung.

"Hmmm... aku yakin beberapa menit lagi pelayanmu itu pasti akan kembali datang dan membangunkanmu, kau yakin tidak ingin pergi?" Tanya Arata yang tidak direspon oleh Akane.

Cewek itu sedang berpikir seandainya dia tetap tinggal di rumah, dia takut pelayannya pasti akan bertanya apa alasan dirinya tidak masuk sekolah dan sudah pasti hal itu akan terdengar sampai ke telinga orang tuanya. Akane tidak ingin hal itu terjadi.

"Hei... Sebaiknya kau mengenakan seragammu sekarang." Ucap Arata.

"Sudah kubilang aku tidak mau kesekolah!" Omel Akane sedikit kesal dengan sikap Arata yang seolah-olah memaksanya.

"Aku tidak bilang kau harus pergi sekolahkan? Aku hanya bilang kau harus mengenakan seragammu." Ucapan Arata itu membuat Akane sedikit bingung. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat.

"Kemana?" Tanya Akane.

"Sudah cepat ganti baju jangan banyak tanya! Kau tidak ingin pelayanmu melihatmu seperti inikan?" Sikap Arata yang seperti itu membuat Akane terkejut.

'Kenapa dia berubah menjadi menyebalkan lagi?!' Gerutu Akane dalam hati. Sambil memasang wajah kesal, cewek itupun menuruti perkataan hantu itu dan masuk ke kamar mandi.

Setelah selesai ganti baju dan mencuci mukanya, Akane hanya memandangi wajahnya di cermin, ragu untuk berdandan seperti yang biasanya dia lakukan. Apa dia harus berdandan seperti biasa? Untuk apa? Semuanya sudah melihat dirinya yang dulu, semua yang dia lakukan selama ini sia-sia?! Setelah lama memikirkan hal itu Akanepun memutuskan untuk tidak berdandan, hanya memakai kaca mata hitam untuk menutupi wajahnya yang sembab dan membiarkan rambul ikalnya tergerai.

"Ayo berangkat." Ucap Akane setelah bersiap-siap. Namun Arata hanya terdiam melihat penampilan Akane yang tidak berdandan itu.

"Kau... Yakin akan keluar seperti itu?" Tanya Arata masih terkejut.

"Kenapa? Mmm... Aneh ya?" Tanya Akane sambil melepas kaca matanya dan mulai merasa tidak percaya diri. Selama ini memang Arata selalu melihatnya tanpa dandanan tapi mengingat Akane yang tidak pernah keluar tanpa dandan cukup membuatnya minder.

"Hmmm... Kau terlihat lebih baik seperti ini... Aku lebih suka penampilanmu yang seperti ini." Jawab Arata tanpa sadar dan tersenyum.

"Eeh?" Tanya Akane cukup terkejut ketika Arata mengucapkan kata suka entah kenapa detak jantungnya berdegup kencang. Arata yang baru menyadari apa yang telah diucapkannya pun langsung berubah grogi.

I Only See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang