Chapter 26

525 32 1
                                    

Seseorang sudah mengetuk pintu kamar Akane pagi-pagi sekali dan sudah jelas hal itu membuat Akane terbangun dari tidurnya.

"Maaf nona, sudah pagi... Waktunya anda siap-siap untuk ke sekolah." Sahut suara dari balik pintu.

Akane mulai merasa terganggu dengan kehadiran pengurus baru dirumahnya itu meskipun baru satu hari ditinggal oleh orang tuanya.
Dengan malas Akane masuk ke kamar mandi mengenakan seragamnya dan langsung turun ke bawah.

Kepala pelayan yang bernama Itaru itu sudah menyiapkan sarapan di meja makan dan jelas menunggu Akane turun.

"Sarapan sudah siap nona." Ucapnya dengan ramah. Sosoknya sudah terlihat tua dan sepertinya memang dia adalah pria kepercayaan orang tuanya karena Akane sudah sering melihat orang itu bersama dengan kedua orang tuanya.

"Aku tidak suka dibangunkan. Besok tidak usah membangunkanku. Aku bisa bangun sendiri." Ucap Akane sambil mengoleskan selai di rotinya. Kepala pelayan itu hanya menunduk dan tersenyum.

Selesai sarapan, Akane langsung berangkat ke sekolah seperti biasa. Dia menolak pergi diantar supir karena baginya hal itu sangat merepotkan.

"Setidaknya rumahmu sekarang ramai, itu hal yang melegakan." Ucap Arata yang sudah berjalan di samping Akane menuju stasiun.

"Aku tidak merasa senang sama sekali. Rumah yang dihuni oleh para pelayan. Merepotkan." Gerutu Akane tidak menyadari kalau dia baru saja menggerutu dihadapan cowok itu.

"Hee... setidaknya kau tidak sendiriankan dirumah..." Sahut Arata masih santai.

"Lebih baik aku sendirian." Ucap Akane dengan sangat pelan bahkan Arata tidak bisa mendengarnya.

Cewek itu langsung menunduk dan mulai memasang headsetnya yang menandakan kalau dia tidak ingin diajak bicara.

Sesampainya di sekolah, Akane melihat suasana ramai di mading dekat loker. Dan entah kenapa semua orang menatap dirinya dengan tatapan aneh. Perasaannya itu mulai tidak enak. Dengan cepat Akane berjalan menuju kerumunan itu mencoba mencari tahu, tapi seketika itu juga murid-murid lain langsung menyingkir melihat Akane sampai akhirnya dia sampai di depan mading dan terpampang foto yang sangat membuat Akane shok.

Akane terdiam menatap foto yang tertempel di mading. Apa yang terpampang di mading itu merupakan hal yang sangat ingin disembunyikan oleh Akane. Foto Akane saat masih SMP terpampang jelas dimading itu. Sosoknya yang terlihat jelek dengan gaya rambut ikal pendeknya yang aneh dan kaca mata tebal. Di atas gambar tersebut ada tulisan

'Sosok Shiraishi Akane yang telah melakukan operasi plastik.'

Darah Akane serasa mendidih melihat tulisan dan foto itu.

'Bagaimana bisa foto itu muncul?!'

Murid-murid disekitarnya mulai membicarakan Akane dengan pandangan sinis dan tidak suka.

"Kartunya sudah terbuka. Jadi ini sosok Akane yang sebenarnya." Bisik salah satu murid yang terdengar oleh Akane.

"Kita... tertipu..."

Sahut beberapa anak cowok. Dengan panik, Akane langsung merobek gambar itu dan melipatnya dengan kasar. Dia langsung menuju kelas sambil berusaha memikirkan siapa pelakunya.

Ketika Akane ingin membuka pintu kelas, dia mulai merasakan hal yang dulu pernah dia rasakan sewaktu SMP. Orang-orang disekitarnya mulai melirik Akane dan membicarakannya. Tanpa disengaja dia mendengar omongan murid-murid dikelasnya.

"Pantas dia seperti itu. Ternyata hasil operasi. Kotor sekali caranya. Kalian cowok-cowok sudah tertipu dengan Akane." Celetuk seorang cewek dikelas Akane.

I Only See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang