Chapter 6

804 48 0
                                    


"Aku tidak menyangka kalau ternyata kau adik kelasku." Ucap suara yang baru-baru ini dikenalnya. Akane yang baru saja menemukan kedamaian karena terpisah dari teman-temannya kembali kaget karena kedatangan hantu Yoshikawa Arata di jalan. Rasa capeknya menjadi berlipat ganda karena setelah meladeni ocehan teman-temannya, dia juga harus meladeni ocehan hantu asing yang satu ini.

"Aku tidak mau berbicara denganmu karena aku tidak mau dianggap gila oleh orang – orang sekitar karena terlihat berbicara sendiri seperti ini." Ucap Akane pelan.

"Tidak masalah. Kita bicara dirumahmu." Ucap Yoshikawa Arata yang membuat Akane merasa sengsara.

Sesampainya di rumah, Akane langsung masuk kekamarnya dan berusaha mengendalikan dirinya untuk bicara dengan hantu itu.

"Baiklah! Mari Kita bicara." Ucap Akane tegas. "Apa benar kau Yoshikawa Arata murid kelas 3 SMU Seisogaku? Apa kau benar-benar belum meninggal?"

"Kurasa kau sudah mendengarnya dari teman-temanmu yang histeris bergosip tentangku tadi pagi. Ga nyangka kalau aku setenar itu. Seluruh sekolah membicarakanku, menggelikan sekali." Ucap Arata dengan nada tidak suka dan Akane tetap waspada dengan gerak-gerik hantu itu.

"Kenapa kau bisa jadi arwah sedangkan kau belum meninggal? Aku tidak mengerti. " Ucap Akane.

"Kau pikir aku mengerti. Hei! Jangan bertele-tele dengan menanyakan hal yang tidak penting padaku. Kau tahu tidak aku ini sudah sangat bersabar menghadapimu. Langsung saja ke intinya kalau kau mau membantuku." Perintah hantu itu.

"Kenapa aku harus membantumu hanya karena aku bisa melihatmu? Kalau kau ingin mendapat jawaban yang kau inginkan sebaiknya kau bersabar sampai aku bisa menerima keadaan ini." Sahut Akane.

"Kau mau kupukul ya!!" Ucap Arata mulai kesal.

"Coba saja pukul! Pukulanmu tidak akan menyakitku. Lagipula, apa kau tidak pernah diajari bagaimana meminta tolong yang baik?!" Tantang Akane yang makin membuat Arata kesal. 'Cewek ini!' Pikirnya dalam hati. Namun dia berusaha untuk kembali mengendalikan emosinya. "aku harap kau tidak melakukan macam-macam padaku. Ingat! Kau membutuhkanku untuk membantumu, jadi kau harus menuruti kemauanku. Bagaimana?"

"Kenapa aku harus mengikuti kemauanmu?! Kaulah yang harus mengikuti perintahku!" Ucap Arata.

"Hah?! Aku bukan pelayanmu! Jadi jangan memerintahku. Kalau caramu seperti ini, aku tidak bisa membantumu. Kau ini hantu yang bertemperamen tinggi! Benar-benar menyebalkan!" Ucap Akane berusaha mengendalikan keadaan. Sedangkan Arata mulai berpikir bagaimana agar Akane mau membantunya.

"Baiklah... Selama masih dalam batas kewajaran, aku akan menuruti kemauanmu." Ucap Arata berusaha bersikap baik. "Jadi... Aku mohon... kau mau membantukukan?"

"Hmmm... Tidak tau yaa.. Aku akan memikirkannya kalau kau bisa bersikap baik padaku." Ucap Akane sengaja membuat Arata kesal.

"Kau... Tidak bermaksud untuk mempermainkankukan?" Tanya Arata hati-hati.

"Tergantung dari sikapmu." Ucap Akane dengan senyum liciknya.

'Cewek iblis!' Ucap Arata dalam hati.

Sementarahantu Arata itu terus diam memperhatikan Akane dengan kesal,Akane kembali bersikap biasa dan mulai beristirahat tanpa memerhatikan hantuitu. Akane berusaha untuk mengabaikan kehadiran hantu Arata meskipun Arata berusaha untuk mencari perhatiannya.

**

((Please Vote and Comment))

Aaaah... harusnya ga sependek ini, tapi bingung mau nambahin apa lagi karena mau lanjut ke Arata Story di next chapter. Mau nyoba gabungin ke chapter ini tapi takut ga nyambung...

Gomennasai kalau cerita ini membosankan ... m(_ _)m

<3:3<3






I Only See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang