Chapter 34

491 29 1
                                    

Baru sadar pas buka postingan ternyata chapter ini ga ada.. dan susunan chapternya longkap 1.. duuh.. pelajaran niih harus sering periksa postingan... Maaf ya kalau ada yang ga nyambung karena chapter ini kelewat...
m(_ _)m
==============================

Akane yang baru selesai makan malam langsung masuk kekamarnya dan melihat Arata baru saja masuk dari jendela kamarnya. Dia terdiam sejenak di depan pintu melihat sosok Arata yang baru muncul kembali sejak dia menghilang di sekolah tadi pagi.

"Yo!" Sapa Arata dengan santainya dan entah kenapa membuat Akane kesal karena seharian ini dia berusaha mencari hantu itu di sudut sekolah dan baru sekarang dia kembali seolah kepergiannya itu hal biasa untuknya.

"Aku tak percaya kau masih kembali kemari. Kupikir kau sudah pergi selamanya." Akane langsung menghentikan omongannya yang terdengar menakutkan bagi dirinya juga. Terlihat sekali ekspresi Arata yang terluka dan kesal karena omongan Akane. Akane langsung membuang muka dan mengalihkan perhatiannya dengan mencari buku di raknya.

"Beberapa hari ini... kau selalu pergi terlalu lama." Lanjut Akane berusaha menghilangkan rasa bersalahnya.
"Hari ini... kau menghilang tiba-tiba tanpa mengatakan apa-apa padaku."

"Hmmm... Aku hanya tidak ingin mengganggu kesenanganmu bersama teman-teman barumu." Jantung Akane serasa ditusuk jarum ketika mendengar Arata berbicara dengan nada seperti itu.

"Jangan salah sangka... Aku bicara seperti ini karena bermaksud baik." Potong Arata.
"Selama ini kau selalu merasa sendiriankan?! Aku tadi sengaja pergi karena kurasa kau akan baik-baik saja bersama dengan mereka."
Akane melirik ke arahnya. Sambil berusaha untuk menghilangkan kekesalannya, dia kembali menghiraukan hantu itu seperti biasa dengan membaca buku yang baru diambilnya dari rak.

Arata yang tidak mengatakan apa-apa malam itu entah kenapa membuat Akane merasa aneh. Biasanya dia selalu komentar kalau dirinya mulai asik membaca. Tapi kali ini Arata hanya duduk terdiam menatap lantai tidak memperhatikan Akane. Terlihat sekali kalau ada yang dipikirkan hantu itu. Akane yang awalnya sedikit ragu untuk membuka pembicaraan kini mulai memberanikan dirinya.

"Apa... ada yang kau pikirkan?" Tanya Akane ragu dan jelas hal itu membuat Arata terkejut namun hantu itu langsung mengendalikan diri dan merubah ekspresinya seolah tidak ada yang dia pikirkan.

"Tidak ada." Jawab Arata dan Akane tahu kalau itu bohong. Baru kali ini Akane merasa penasaran dan bermaksud mencari tahu tentang Arata.

"Kau merubah ekspresimu. Aku tahu ada yang kau pikirkan." Ucap Akane berusaha mengendalikan emosinya dengan bersikap sedikit baik.

"Hooo... Kau sekarang mulai mencoba bersikap perhatian ya..." Goda Arata sengaja membuat Akane kesal namun sayangnya hal itu tidak membuat perhatian Akane teralihkan.

"Aku... Hanya merasa kau sedikit aneh. Kau selalu pergi lama beberapa hari ini dan kau selalu kembali dengan ekspresi wajah yang kosong." Akane sedikit ragu melanjutkan kata-katanya sendiri. Dia juga tidak mengerti kenapa dia berusaha bersikap baik dengan Arata dan bagaimana kata-kata itu terucap dengan baik dilidahnya.
"Apa ada hubungannya dengan yang kau pikirkan saat ini?"

Arata terdiam berusaha mencerna maksud Akane dan entah kenapa terlihat sedikit keraguan yang akhirnya kembali ditutupinya dengan senyum jahilnya.

"Waaah... kau benar-benar yaaa... Entah apa yang merubahmu sampai bertanya seperti itu. Aku tidak menyangka." Akane berusaha menahan kekesalannya karena candaan hantu itu dan tersenyum sinis.

"Sebenarnya... Bukan hanya aku saja ya yang memasang topeng di wajah." Sindir Akane yang kembali membuat Arata tertegun. "Aku tahu kau berusaha menyembunyikan sesuatu dariku. Berhubungan dengan kau yang selalu pergi lama. Apa?"

I Only See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang