Chapter 21

579 29 0
                                    


Pagi hari seperti biasanya, dan Akane kembali dibangunkan oleh bunyi alarm dari jam wekernya. Akane mematikan wekernya dan menggeliat dengan lega karena pagi ini dia tidak terbangun karena mimpi buruk yang akhir-akhir ini sering datang dan dia merasa tidurnya malam itu terasa nyenyak sekali.

Ketika dia membuka mata, wajahnya kembali kaku karena sedikit kaget melihat wajah yang sudah lama tidak dilihatnya beberapa hari ini. Yaa, hantu cowok yang baru kembali kerumahnya itu sudah berdiri mengawasinya yang baru saja bangun. Akane yang baru sadar dan mengingat kejadian kemarin pun kembali bersikap seperti biasa seolah tidak terjadi apa-apa diantara mereka.

"Pagi." Sapa cowok itu mencoba bersikap biasa. Akane hanya mengangguk dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya, mengganti pakaian bersiap pergi kesekolah.

Mengingat kata sekolah membuat moodnya jadi kembali buruk berhubung kemarin dia tidak jadi pergi karena Asou yang tiba-tiba datang kesekolah dan menghampirinya didepan teman-temannya. 'Pasti mereka heboh dan bertanya siapa anak itu.' Gerutunya dalam hati ketika dalam perjalanan menuju stasiun.

"Haaah.. Apa yang harus kujelaskan pada mereka..." Gumam Akane.

"Apa?" Tanya Arata mendengar gumamannya Akane yang kembali sadar kalau dia tidak sendiri dan langsung mengendalikan dirinya kembali.

"Bukan apa-apa." Jawabnya singkat dan kembali diam sambil menunggu kereta datang.

Sesampainya di sekolah, sesuai dugaannya Akane, semua teman sekelasnya sudah ramai membicarakan anak kecil yang datang kesekolah kemarin.

"Hee... Akaneeee.. Kau cukup berbahaya juga yaa..." Goda salah satu anak cewek yang langsung menghampiri Akane ketika dia masuk kekelas. Bahkan sampai anak kecil juga terpikat olehmu... itu... benar-benar membahayakan."

"Selamat pagi..." Sapa Akane sambil tersenyum berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Siapa anak kecil itu Akane? Dia cukup cakep loh untuk ukuran seorang anak kecil." Tambah teman lainnya yang ikut mengerubungi Akane.

"Aku tahu anak itu, waktu itu juga pernah menunggumukan Akane... Kalau tidak salah, dia adik kenalanmukan?" Sahut Serizawa berusaha membantu Akane menjelaskan kepada cewek-cewek yang ribut itu.

"Eeeeh... Serizawa tahu? Laluuu.. kenalanmu itu cewek atau cowok?! Hmm... Adiknya saja secakep itu pasti kakaknya juga cakep." Sahut cewek lainnya yang makin membuat Akane mati kutu namun dia hanya bisa tertawa dan mengikuti alur pembicaraan teman-temannya itu.

"Haaa.. Kalian ini kalau melihat yang cakep-cakep aja pasti ramai... Sayangnya kakaknya itu berada di luar negeri, jadi sekalipun kuceritakaanpun tidak akan bisa kukenalkan pada kalian." Jawab Akane yang membuat teman-teman ceweknya itu kecewa. Meskipun begitu keramaian dari ocehan cewek-cewek itu tidak berhenti sampai bel masuk berbunyi dan hal itu membuat ketenangan Akane kembali.

Ketika istirahat siang, Akane yang sudah selesai makan siang dengan teman-temannya langsung pergi menuju perpustakaan sekolah karena ada buku yang ingin dia ambil.
Berhubung teman-temannya tidak ada yang menyukai perpustakaan, dengan senang hati dia pergi sendirian.

"Hei... Anak kecil yang kalian bicarakan tadi pagi itu... adikku?" Tanya Arata ketika melihat suasana sekitarnya yang tidak ada orang, dia juga tidak tahan untuk menanyakan hal itu pada Akane. "Asou... kesini datang mencarimu?"

"Kau pikir saja sendiri... Jauh-jauh dia kesini hanya ingin mencari tempat untuk menangis." Jawab Akane pelan dan bersikap cuek sambil melihat buku-buku yang ada di perpustakaan.
Arata tertegun mendengar ucapan Akane itu. Dia sangat heran kenapa adiknya itu rela bertemu dengan cewek ini hanya untuk menangis?!

I Only See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang