#Part 17
"Love Sparks in Mumbai"
By. El"Apa ada yang kau sembunyikan dari ku jodha? Aku yang kau anggap sebagai teman mu?" Jodha pun kaget ketika mendengar namanya di sebutkan.. Dia mendongakkan wajahnya ke arah suara.
"Ja.. Jalaaal. Kau.. Sejak kapan kau di sini, apakah kau mendengar semua yang aku ucapkan barusan" tanya jodha gugup sembari menghapus air matanya yg terlanjur keluar..
"Bahkan sejak kau menerima telpon dari seseorang itu jodha.. Siapa dia? Siapa yang menelepon mu? Apakah dia tunangan mu?" Cecar jalal
"Bukan urusan mu jalal, kau tak perlu mengetahuinya, kau pun tak perlu memperdulikan ku" ucap jodha ketus..
"Itukah artinya seorang teman bagi mu jodha?" Tanya jalal memandang ke arah mata sembab jodha.
Jalal memandang lekat wajah sahabat sekaligus belahan jiwa nya itu, ada banyak kebohongan yang dia lihat.
"Jodha, jika kau menganggap aku teman mu, tak berhak kah aku untuk membantu memecahkan masalah mu? Aku tak perlu imbalan jodha, tak perlu" jalal memegang kedua belah pundak jodha, sedang jodha membuang mukanya ke arah lain.
"Tidak jalal, aku bisa menyelesaikannya sendiri" jawab jodha tak berani memandang ke arah jalal.
"Menyelesaikannya sendiri? Dengan menangis di pojokan seperti tadi? Dengan mengutuk Tuhan seperti tadi? Itu yang kau bilang kamu bisa?" Jalal semakin mendekatkan wajahnya ke wajah jodha.
"Tatap aku jodha...! Tatap mata ku jika kau memang tak memerlukan ku, tatap mata ku jodha" hembusan nafas jalal semakin membuat jantung jodha berdesir hebat, nafasnya tersengal menghindari eyes contact yang tak menguntungkan tersebut.
"Jalaall" jodha berusaha melepaskan diri dari erat tangan jalal, namun semakin jodha meronta, semakin erat pegangan jalal.
"Tatap mata ku jodha" jalal mengarahkan wajah jodha ke arah wajahnya.
"Tatap mataku, apakah aku teman yang tidak bisa di percaya, apakah aku teman yang jahat?" Jodha pun membalas tatapan mata itu, tatapan yang dari dulu membuatnya tenang, tatapan tulus yang meski di khianati, dia tetap tegar dengan segala kekuatannya.
"Katakan ada apa jodha?" Jalal kembali bertanya. Namun jodha tak mampu bersuara, justru ada embun di mata itu yang sepertinya siap mengucur deras.
"Jalaaalll" jodha lekas membenamkan wajahnya di pundak kekar jalal.
"Jalal.. Izinkan aku istirahat sejenak di pundak mu bolehkan?" Ucap jodha dengan isaknya.
"Selama yang kau mau jodha" jalal memberi ruang dan waktu untuk jodha menangis di pundaknya.
"Hiks.. Hiks..." Hanya tangisan yang begitu menyesakkan yang terdengar.
Jalal semakin mengeratkan pelukannya terhadap jodha
"Ya Tuhan.. Masalah apa yang sebenarnya sedang menimpa gadis lugu ini?" Bisik jalal tak tega melihat jodhanya dalam keadaan begini.
"Masih tak ingin memberi sedikit ruang buat ku untuk mendengar kesah mu?" Tanya jalal melepaskan pelukan jodha.
Jodha pun sudah mulai tenang, sambil mengusap air mata yg membasahi wajahnya, dia hembuskan nafasnya pelan dan kembali menatap ke arah jalal.
"Jalal.. Ayah ku melarang ku untuk pergi ke Mumbai" ucap jodha berusaha tegar.
"Apaaaa??? Bukan kah sebelumnya ayah mu yg selalu mendukung mu? Kenapa sekarang saat kau sudah berhasil mendapatkan mimpi mu itu, ayah mu justru melarang mu pergi!" Sahut jalal setengaj defresi mendengar penuturan jalal
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Sparks In Mumbai
FanfictionKisah yang menceritakan perjalanan cinta sang butterfly dan angel eyes, sebuah kisah cinta yang akan menemukan berbagai macam rintangan di dalamnya. Hingga suatu hari cinta itu membawa mereka ke suatu jalan pertemuan. "Muhammad Jalaluddin Sanjaya" s...