Raj itu siapa?

529 24 4
                                    

#Part 22
"Love Sparks in Mumbai"
By. El

Di wisma teratai, atau tepatnya flat yang di huni oleh team wanita indonesia.

05.00am waktu mumbai, nampak ke lima wanita yang menghuni satu kamar besar tersebut sudah bangun dari tidur mereka, terlihat mereka sudah memulai aktivitas pagi mereka, begitu pula jodha yang terbiasa dengan aktivitas tilawah paginya setelah shubuh, meski sekarang dia berada di negara penganut agama islam terbanyak kayaknya di indonesia tersebut, prinsifnya, bukan tentang di mana bumi di pijak, namun tentang di mana hati bertaut, entah di belahan bumi manapun, keyakinannya akan selalu sama, begitu pula kebiasaan-kebiasaanya, karena untuk menjadi orang terbaik di hadapan manusia, haruslah terlebih dulu menjadi yang terbaik di hadapan sang penciptanya.

06.30am.. Jodha dan kawan-kawan di ajak untuk berkeliling pagi melihat-lihat area di sekitaran wisma yang mereka tempati selama setahun nanti. Dengan di pandu oleh bu Rajesh, mereka di perkenalkan dengan beberapa pengurus wisma mereka yang berada di area wisma negara lain, termasuk negara sang empunya hajat, yaitu India, nampak jelas dari wajah beberapa mahasiwa yang sedang asyik melakukan aktivitas pagi mereka bahwa mereka memang berasa dari negara tersebut.

Setelah selesai berkeliling-keliling area wisma, mereka di ajak untuk makan bersama di dapur asrama yang sengaja di bangun untuk event-event besar macam sekarang. Makan bersama memang sudah menjadi adat istiadat negara india, tak ayal bangunan dapur tersebut terlihat sangat luar, mungkin mampu menampung seribu orang tamu.

Para rombongan kini tiba di dapur besar tersebut, nampak di sana sudah siap menunggu para mahasiswa india yang sengaja mempersiapkan sarapan kali ini untuk menyambut tamu mereka.

"Selamat pagi" sapa seorang wanita yang tak lagi asing di mata para tema.

"Ms. Nitia Sharma... Selamat pagi, namaste..." sahut bu Mira, ibu asuh sementara team indonesia.

"Selamat pagi ms nitia, senang bertemu dengan mu lagi" sapa jalal hangat

"Selamat pagi juga jalal, semuaa.. Nice to meet u again.." Ms Nitia pun mempersilahkan tamunya untuk menempati kursi yang telah di sediakan.

Para team di kejutkan oleh hidangan di depan mata mereka.

"Wooowww... Indonesia foods!" seru Anita kaget ketika melihat semua sajian di meja besar itu tak asing lagi di matanya.

"Kepiting balado, cumi asem manis, rendang, nasi goreng, sate, gado-gado.. Woowww...!" seru afif juga menyahut keterkejutan anita.

"Haan team, sengaja kami membuatkan hidangan ini khusus untuk menyambut kalian, karena kami tau jika hidangan di negara kalian merupakan hidangan tak tak ada duanya di negara manapun, so.. Untuk menghormati tamu kami, kami hidangkan makanan terlezat ini" jelas Ms Nitia

"Syukria Ms Nitia, syukria.." sahut jodha menangkupkan kedua belah tangan di dadanya tanda penghormatan kepada Ms Nitia.

"Sama-sama Jodha, nikmatilah.. Karena setelah ini, lidah kalian akan di biasakan untuk merasakan masakan khas negara kami" semuanya pun tersenyum dan memulai sarapan mereka dengan suasana hangat.

Ketika orang-orang sedang asyik menikmati sarapan mereka, tiba-tiba ada sesuatu yang meluncur secara di sengaja tepat di hadapan piring jodha. Sebuah kertas, dan jodha pun mengetahui siapa yang melempar kertas tersebut.

"Please forgive me😥" ujar kata yang tertulis di secarik kertas tersebut

Jodha mun melempar pandangannya ke arah depan yang tepat di depannya.

Terlihat seorang lelaki tampan sedang menatap melas ke arahnya. Sebenarnya jodha tak tega mendiamkan sahabatnya tersebut, namun karena hatinya terlanjur kesal, jadinya ego di dirinya memenangkat emosinya kini, sesekali ingin jodha tertawa lepas ketika melihat ekspresi menyesal jalal yang terkesan lucu itu, namun dia urungkan, karena entah tanpa dia sadari, kini dia menyukai perlakuan jalal terhadapnya.

Love Sparks In MumbaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang