Tekad Jalal

526 16 0
                                    

#Part 19
"Love Sparks in Mumbai"
By. El

Hari kedua di Medan, Jalal dan ruq tak menyianyiakan waktunya di kota tersebut, selain itu melihat keindahan sekitarnya, waktu itu juga di gunakan jalal, khususnya ruq untuk bertandang ke kediaman Jodha, tentunya tanpa sepengetahuan ayah jodha, Bharmal.

"Ruq.. Apa sebaiknya kita batalkan saja ke rumah orang tua jodha? Aku takut ada ayahnya di sna, bisa-bisa rencana kita berantakan" bujuo jalal yang terlihat mengurungkan niatnya ke rumah orang tua belahan jiwanya itu

"Jalaall.. Come on! Percayalah.. Aku yakin ayah jodha tak ada di rumahnya" jawan ruq dengan yakinnya.

"Sepertinya kamu yakin sekali ruq" selidik jalal

"Yaaa aku yakin aja, ayoolah jalal, plase trust me!" Rayu ruq dengan wajah memelasnya

"Hufff.. " jalal melenguh frustasi menghadapi kekeras kepalaan sepupunya tersebut

"Kenapa jalal? Apa kau gugup bertemu calon mertua mu?" Ledek jalal

"Calon mertua? Kau bercanda ruq.. Tak kah kau liat cincin di jari manis jodha?" Balas jalal tertawa miris

"Ayoolah bro, jalal yang ku kenal tak semudah ini menyerah untuk mendapatkan sesuatu, khususnya cewek" bujuk ruq memberi motivasi jalal

"Jalal yang dulu memang begitu ruq, mendapatkan cewek hanya demi kesenangan semata, tapi jalal yang sekarang tidak! Dia ingin mendapatkan hati ceweknya, cewek polos yang begitu unik, sehingga seorang playboy seperti jalal bertekuk lutut di hadapannya, jalal jatuh cinta.. Jalal menemukan arti cinta.. "

"Haaah..! Ironis.. Jalal harus kalah dengan cinta!" Jalal tertawa sembari fokus menyetir

"Jalal.. Believe me! Jika cinta itu adil, suatu saat cinta itu akan menemukan belahan jiwanya" ruq menepuk pundak jalal yang selalu terdengar frustasi.

Setengah perjalanan kemudian mereka cuma diam, berkutat dengan pikiran masing-masing.

15 menit kemudian, jalal dan ruq tiba di depan sebuah mention mewah bernuansa alam, sejuk dan menyegarkan.
"Khan's Family"... Terpampang jelas sebuah nama di depan pagar mansion tersebut.

" ting-tong" ruw memencet bel yang berada dipagar, tak lama kemudian keluarlah seorang satpam rumah yang sudah terlihat berumur namun masih nampak wibawa di wajah si tua trsebut.

"Heemm.. Pak Salim.. Bu Meina nya ada?" Tanya ruq melirik ke arah name tag satpam tua tersebut.

"Aa..adaaa nona, nona siapa yaaa?" Tanya pak salim masih enggan membukakan pagarnya.

"Saya ruqaiyah pak, ini jalal, kami dari jakarta" jawab ruq menyunggingkan senyum bersahabatnya.

"Dari jakarta?.. Apa kalian temennya non Khaira?" Tanya pka salim lagi.

"Khaira?" Bukaaaan.. Kami temennya jodha pak" ruq bingung dgn nama yang di sebutkan pak salim.

"Iya Khaira.. Itu khaira.. Jodha, aku memanggilnya khaira, bukan jodha" jawab pak salim mulai bisa beramah tamah dengan tamu majikannya.

"Maaf harus saya interogsi dulu nona, tuan.. Bukannya apa-apa.. Saya cuma menjalankan tugas saja" ucap pak salim kemudian mempersilahkan ruq dan jalal masuk.

Ruq sudah melaju ke arah pintu rumah mewah yang berdesign alam tersebut, namun langkahnya terhenti ketika mendapati jalal tak berada di dekatnya.

"Jalaaall.. Ayooo!" Teriak ruq namun kedengaran pelan

Jalal lagi-lagi terlihat ragu.. Bukan karena dia takut, namun dia mempunyai alasan tersendiri yang hanya dia yang mampu memahami alasan itu.

"Kreekk.. Pintu pun terbuka, nampak seorang gadis yang terlihat dengan memberikan senyum manisnya.

Love Sparks In MumbaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang