3. Really?

162 8 0
                                    

"Yura?!" Ucap dave
"Dave?!" Ucap yura
"Kamu dari tadi ikuti aku?"tanya dave
"A....a....a..apa? Ikut ka...kamu? Haha, mana mungkin, aku mau ke toilet, kebetulan kamu didepanku tadi, yasudah, aku masuk dulu ya, bye" kata yura seraya masuk ke dalam toilet yang kebetulan tepat disamping kanannya.
"Aku terlalu ge-er, mana mungkin orang mengikutiku" ucap dave yang langsung pergi meninggalkan toilet tersebut.
Yura yang masuk ke dalam toilet, sambil bercermin memandang dirinya. Namun tidak terjadi apa-apa, dia tidak bisa melihat apa-apa, apa mungkin itu tadi hanya imajinasinya saja?
"Ini sudah tidak berfungsi, hahaha,aku pikir aku akan lebih menderita lagi, rupanya tidak, syukurlah, berarti tidak ada apa-apa dengan dave......tapi kenapa dave ada di rumah sakit?" Kata yura dalam hati
.......
"Sebenarnya ruangan kak kevin mana sih?kenapa aku pelupa banget!!"tegas dave sambil mengetok kepalanya
Tiba-tiba dia langsung ingat ruang 206, berarti kakaknya ada di ruang 206
"Oh iya, 206, baru kuingat, akhirnya, sudah dari tadi aku keliling" gumamnya dalam hati.
Ketika tepat berada didepan pintu kakak dave, dave merasa ada yang aneh...
"Rasanya tadi aku melewati wanita dengan pakaian rumah sakit disini, apa ada yang mengunjungi kakak? Atau hanya perasaanku saja? Ah.. mungkin perasaanku saja" sahut dave dalam hati
Dia membuka pintu, kevin masih tertidur didalam, dave dengan wajah sedih menatap kakaknya, dia tidak tau persis yang terjadi, dia ingin menanyakan semuanya kepada kakaknya kenapa menolong gadis itu.
..........
Berbalik ke yura
"Aku tadi mau ke ruangan 206 untuk melihat keadaan orang itu, apa aku pergi lagi?... yasudah, mending aku pergi ke ruangan itu, lagipula itu cuman imajinasiku yang sudah dilevel S++" yura langsung pergi ke ruangan itu.
Tapi di koridor, dia masih tetap saja berimajinasi, dengan berimajinasi membuatnya tidak terkendali, karena semakin banyak orang yang ada didekatnya semua akan bertumpuk dan membuatnya pusing. Dia masih mengira bahwa kekuatan itu telah hilang, dia terus melewati koridor yang penuh keramaian, namun tidak sepanjang koridor ramai, ada disuatu titik koridor itu jauh dari keramaian, karena kebiasaan orang berkumpul di tempat yang ramai. Ketika yura sudah sampai di koridor yang tidak terlalu banyak orang, dia langsung memegang kepalanya, dia masih tidak mengira itu kekuatannya, sangat banyak yang dilihatnya tadi, dan anehnya dia bisa mengingat semua itu dengan jelas. Walaupun berapa banyak yang dilihatnya, namun itu membuatnya pusing,dia memutuskan untuk kembali ke ruangannya saja, karena ruangan yang diinap yura bukan VIP, maka terdapat 3 orang di satu ruangan, dan yura melewati 1 orang untuk menuju ke kasurnya.
"AH...."yura langsung jatuh, suster yang baru saja melihat infus pasien tersebut terkejut dan langsung menolongnya, suster memegang tangan yura dan mencoba menggendongnya, namun yura menolaknya, dan mencoba berdiri sendiri. Yura langsung ke kasurnya, dan ternyata yang dilihatnya adalah, orang itu dalam waktu 3 hari sudah akan meninggal, orang itu dikenal orang yang baik hati, namun dia tidak memiliki uang untuk mengobati pengobatannya. Yura terkejut, mengingat kejadian yang barusan terjadi, dia langsung memanggil suster dan menanyakan keluarga orang itu dimana
"Keluarga pasien pak hasan? Mereka barusan saja pulang"kata suster
"Apakah mereka kekurangan biaya rumah sakit? Kurasa itu bukan penyakit ringan" kata yura
"Sebenarnya sudah parah, namun mereka tidak ada uang, keluarga mereka juga saat ini sibuk mencari uang untuk pengobatan pak hasan, itulah yang saya pernah dengar"kata suster.
"Jadi mereka mencari uang sekarang, sayang sekali, padahal hidupnya tinggal 3 hari lagi" bilang yura dalam suara kecil
Sang suster mendengar perkataan yura tersebut...
"Apa? Apa yang anda bilang barusan?"kata suster
"Ah..tidak" kata yura
.....
Suster pergi meninggalkan yura dan pak hasan, yura duduk termenung di ranjangnya, dia sudah menyadari bahwa dia masih bisa melihat masa lalu dan depan orang lain.
"Apa yang harus kulakukan sekarang? Aku tidak bisa berbuat apa2 sekarang" kata yura sambil melihat ke arah pak hasan yang penuh alat medis di tubuhnya
Tiba2 cowok yang menolong yura masuk ke dalam ruangan yura, sambil menggunakan kursi roda, dia melihat yura sambil tersenyum, yura menyadari bahwa itu adalah cowok yang menolongnya, dia langsung berdiri, namun ketika ia ingin melangkah, ia takut melihat masa lalu ataupun masa depannya lagi, namun cowok itu terus mendekatinya,namun masih dijarak yang tidak terlalu dekat dengan yura.sambil tersenyum berkata
"Kamu tidak apa-apa?" Kata cowok itu
"A..apa? Y..ya, kamu yang menolongku, terima kasih...kalau boleh tau nama kamu?"kata yura
"Namaku? Apakah kamu masih belum bisa membaca masa depan dan laluku? Seharusnya kamu tau namaku....(yura kaget mendengarnya) baiklah, namaku.... kevin" ucap cowok
Bagaimana kelanjutanya? Kenapa kevin juga dapat melihat masa depan dan lalu, lantas adiknya, dave, apakah juga bisa? Namun apa tujuan kevin menolong yura masih belum terjawab.
Temukan jawabannya di episode 4...

Until I Can See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang