12. Where Are You?

87 5 0
                                    

"... william... anaknya pak hasan telah mengorbankan nyawanya untuk kevin, berarti kevin berutang nyawa terhadap william...berarti....aku bisa meminta bantuan kepada kevin untuk menyelamatkan pak hasan" gumam yura dalam hati

Yura kemudian berjalan ke ruangan kevin
...(klek) pintu terbuka
"Dia sudah tidur? Mungkin saja" ucap yura dalam hati sambil memandang kevin yang tertidur dan membelakangi yura

Yura kemudian berjalan sendiri menuju ke ruangannya, karena hari sudah malam, jadi di koridor sudah tidak terlalu banyak orang, dia melewati satu persatu orang. Dia berusaha untuk tidak melihat itu, namun dia tetap saja dapat melihatnya.
"Andai saja aku bisa mengendalikan kekuatan ini, aku ingin mengendalikan kekuatan ini supaya tidak semua orang dapat kulihat masa depan dan lalunya" gumam yura dalam hati
...(klek) pintu terbuka
Yura masuk kedalam ruangannya, dan melihat pak hasan tidak ada di ranjangnya. Yura terkejut dan kemudian ia menyadari ada seseorang yang berada di luar ruangan tadi
"Tadi...aku melihat di depan pintu tadi ada seseorang,hmm....masa lalunya....pak hasan! Ah..berarti dia sudah sadar dan sedang berada disana" gumam yura dalam hati yang sedang berada di ranjang pak hasan sambil memikirkan sebelum ia masuk ke dalam ruangan

Yura segera keluar dari ruangannya dan membuka pintu, ia melihat seorang laki-laki dengan pakaian rumah sakit memakai kursi roda sambil memandang keluar melalui kaca. Yura melihat masa lalunya, dan itu adalah pak hasan

"Pak hasan? Anda kenapa disini? Sejak kapan? Kenapa anda disini?"tanya yura kepada pak hasan
"Aku? Aku ingin melihat kehidupan orang lain diatas ini. Apa kamu tidak lihat? Banyak orang dengan berbagai ekspresi disana. Aku ingin melihatnya selagi aku masih bisa melihatnya. Karena aku tau...umurku sudah tidak lama lagi. Aku juga tidak akan membebani keluargaku lagi, aku juga sudah capek dengan berbagai pengobatanku, jadi aku hanya ingin menjalankan kehidupanku sesuai keinginanku" ucap pak hasan sambil memandang keluar jendela.
Yura terharu mendengar cerita pak hasan, jika ia bisa menemukan satu orang lagi yang tulus menyayangi pak hasan , dia bisa membantu pak hasan agar dapat bertahan lebih lama lagi
"Hmm...pak hasan? Apa yang akan anda lakukan setelah pengobatan ini dihentikan?" Tanya yura
"Aku.. ingin membuat kenangan yang bagus bersama keluargaku sebelum aku meninggal"sahut pak hasan
"Keluarga? Apa.. bu hana dan clara?" Tanya yura
"Ya, aku ingin membuat kenangan yang bagus bersama mereka sebelum aku sudah tidak ada lagi di dunia ini" kata pak hasan
"Anda tidak boleh berkata seperti itu. Pikirkanlah anakmu yang masih kecil dan juga istrimu, anda tidak boleh cepat meninggalkan dunia ini" ucap yura yang memberi nasihat kepada pak hasan

"Meskipun itu hanya untuk memberiku semangat, aku tetap akan berterima kasih karena kamu sudah coba mendukungku. Nama kamu siapa?" Tanya pak hasan
"Yura" kata yura
"Nama yang bagus, kamu dirawat do rumah sakit ini kan? Kamu juga berada diruangan yang sama denganku, kalau kamu sudah ngantuk, silahkan kamu tidur, aku tidak apa-apa kalau aku sendiri" kata pak hasan

"Tidak, saya belum ngantuk, sekarang bukan jam tidurku" kata yura

Yura menemani pak hasan melihat keluar jendela, melihat apa yang dilakukan orang lain.

"Tapi....sejak kapan anda sadar?"tanya yura
"Ketika mereka semua yang menjengukku pulang" kata pak hasan
"Lho? Bagaimana anda tau kalau keluarga anda menjengukmu?" Tanya yura
"Karena saya masih bisa mendengar, walaupun keadaan saya belum membaik, tapi saya masih memiliki telinga yang berfungsi dengan baik" kata pak hasan
"Ohh... saya mengerti, apa..anda bertemu dengan istri anda tadi?" Tanya yura
"Ya, saya bertemu dengannya, saya juga telah menyuruhnya untuk menghentikan pengobatan ini" kata pak hasan
"Tidak! Anda tidak boleh menghentikan pengobatan ini" kata yura
"Kami sudah tidak memiliki uang, lagipula, saya juga merasa umur saya sudah tinggal sedikit lagi" kata pak hasan
"Sa..saya sudah ngantuk, saya permisi masuk dulu ya" kata yura
...
Yura yang sudah masuk di kamarnya tetap memikirkan perkataan pak hasan. Dia terus berpikir...
"Tidak mungkin untuk menemukan orang yang tulus menyayangi pak hasan jika bukan keluarganya sendiri, apa memungkinkan jika orang lain tulus menyayangi dan berdoa untuk kesembuhan pak hasan? Lusa adalah waktunya pak hasan untuk meninggal, tapi aku masih belum menemukan orangnya, apa yang harus kulakukan? " Gumam yura dalam hati

Yura terus memikirkan apa yang harus dilakukannya, tidak terasa sudah setengah jam dia melamun memikirkan apa yang harus dilakukan namun belum juga menemukan solusinya. Pak hasan membuka  pintu ruangan dan masuk ke ruangan itu. Dia melihat yura yang belum tidur, kemudian dia bertanya pada yura
"Kamu belum tidur?" Tanya pak hasan
"Ini sudah mau tidur" kata yura

Pak hasan dengan wajah tersenyum sedikit sambil memandang yura, kemudian dia baring diatas kasurnya dan tidur
.....paginya......

Yura membuka matanya, tapi didepannya ada seorang cowok yang menatapnya. Dia tidak dapat melihat masa depan dan lalu orang tersebut. Pasti orang itu adalah kevin atau dave.
"Kevin? Kenapa kamu disini?" Tanya yura
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin mengajakmu berkeliling rumah sakit. Aku bosan di kamar terus."kata kevin
"Oke" kata yura

Mereka berdua berjalan mengelilingi rumah sakit. Yura masih tetap memikirkan pak hasan...
Yura dan kevin telah berjalan mengelilingi rumah sakit, kemudian yura memutuskan masuk ke ruangannya. Tapi...
"Dimana pak hasan?" Kata yura dalam hati

Dimanakah pak hasan? Apa yang akan terjadi dengan pak hasan selanjutnya?
Kelanjutan di episode 13

Until I Can See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang