19. Level?

101 6 1
                                        

Lonceng telah berbunyi yang tandanya istirahat. Yura keluar kelas tanpa ditemani sahabatnya. Dia berjalan disepanjang lantai kelasnya. Sambil berjalan, yura sambil menafsirkan apa yang dimaksud kevin tadi. Ada banyak hipotesis di pikiran yura.
...
Tiba-tiba, seorang laki-laki langsung menarik tangan yura. Yura yang sedang memikirkan sesuatu terkejut dengan kehadiran laki-laki tersebut dan terus mengatakan "lepaskan!"
...
Laki-laki itu membawanya ke kelas tidak ada orang. Dia melepas tangan yura.

"Aish...sakit kali..." kata yura yang melihat tangannya dulu.

"Apa-apaan sih ka...." sambung yura kemudian melihat wajah orang tersebut.

"Nick?" Kata yura dengan kebingungan.

"Wah...kamu sudah gila ya? Kamu menarik tanganku cuman untuk tanya aku tentang imajinasi-mu itu? Sebenarnya apa yang kamu mau , hah? Aish..kamu kuat kali,tanganku jadi merah. Kalau tidak bisa menulis lagi gimana? Kamu mau tanggung jawab? Huh..masih sakit sampai sekarang, ditangan kanan lagi. Kalau aku tidak bisa menulis lagi gimana? Kamu ma...." kata yura yang terpotong pembicaraan nick.

"Tidak ada orang sampai tidak bisa menulis cuman karena tangannya ditarik orang lain. Kamu bodoh atau apa sih? Pakai logika dong! Lagipula kamu juga bisa pakai tangan kiri. Kenapa harus diperbesar sih? Bentar lagi juga kembali seperti biasa" kata nick yan sebal dengan kata yura.

"Wah..kamu bilang aku gak ada logika? Kamu tidak tau hah? Aku juara 1 di kelas. Yang seharusnya pakai logika itu kamu. Karena kamu terus tanya aku tentang kekuatan. Apa menurutmu itu pertanyaan yang penuh logika?" Kata yura sambil berjalan meninggalkan nick.

"Tapi...jika aku juga punya kekuatan itu?" Tanya nick ke yura.

Yura yang barusan ingin berjalan keluar mendadak berhenti. Nick kemudian berjalan mendekati yura

"Bagaimana jika...aku punya kekuata yang sama sepertimu juga?" Kata nick

"Hahahaha, kamu tidak usah bercanda." Kata yura

"Aku tidak bercanda. Kamu waktu itu kecelakaan dan dapat kekuatan ini kan? Kamu juga menolong pak hasan. Dan juga, temanmu, kevin, dia juga punya kekuatan ini kan?" Kata nick yang mencoba meyakinkan yura

"K..k...k..koq kamu bisa tau?" Tanya yura dengan sangat terkejut

"Karena...aku juga punya kekuatan ini" kata nick yang langsung meninggalkan yura sendirian dikelas itu.

Yura berada di kelas itu sendirian. Dia masih terkejut dengan apa yang dikatakan nick. Pikirannya sudah kacau. Tiba-tiba ada seseorang yang memasuki ruangan itu.

"Kevin? Baguslah kamu disini. Ada yang ingin kukatakan. Ini penting sekali" kata yura

"Apa?" Tanya kevin

"N..nick. orang itu...punya kekuatan ini juga" kata yura

"Nick? Siapa? Koq kamu tau?" Tanya kevin dengan terkejut

"Tadi dia yang menarikku kesini. Kami kemudian berdebat, namun dia langsung bilang kalau dia punya kekuatan ini. Tapi..anehnya... dia tau apa yang terjadi dengan masa laluku. Dia juga tau kalau kamu punya kekuatan ini,sebenarnya apa yang direncakannya? Kenapa dia baru memberitahuku sekarang....oh iya, aku juga bisa melihat masa depan dan lalunya, yang kulihat dia seperti manusia biasa, ti...." kata yura yang terpotong perkataan kevin

"Mungkinkah..." kata kevin yang terpotong perkataan seseorang yang masuk kedalam kelas itu.
...
"Benar. Aku punya kekuatan ini lebih lama dan juga diatas kalian." Kata nick yang membuat kevin dan yura terkejut.

"N..nick" kata yura

"Kalau ada pertanyaan yang ingin kalian tanyakan, kenapa tidak habis pulang sekolah? Ditempat yang aman" kata nick.

"Kenapa? Tidak mau? Kalian tidak penasaran kenapa aku sama dengan kalian? Kalian tidak mau bertanya? Baiklah, kalau begitu, kita tidak perlu bertemu sehabis sekolah" kata nick namun tiba-tiba kevin menjawabnya

"Tunggu. Kurasa...kita perlu bicara lebih detail. Bagaimana kalau di.." kata kevin yang langsung terpotong oleh nick

"Dirumahku? Setuju atau tidak itu tergantung kalian. Rumahku dijalan mangga nomor XX. Akan kutunggu kalian sehabis pulang sekolah" kata nick yang langsung meninggalkan kevin dan yura.
...
Lonceng pun telah berbunyi. Yura dan kevin pun masuk kekelas masing-masing.
...
Bel pun telah berbunyi. Yura cepat-cepat mengemasi barang-barangnya dan langsung pulang kerumah.
Tibanya dirumah, dia mandi dan mengganti bajunya. Supaya ibunya tidak curiga, dia mengambil tas.
...
Yura pun mencari-cari alamat rumah nick.
...
Yura pun sampai didepan rumah nick. Kevin juga telah menunggu didepan rumah nick. Yura dan kevin menunggu didepan rumah nick.

"Kamu sudah tekan bel tadi?" Tanya yura

"Sudah. Tapi tidak ada jawaban" kata kevin

"Oh..tapi, kenapa aku tidak bisa tau kalau dia juga punya kekuatan ini? Aku yakin aku melihat semuanya" kata yura

"Entahlah. Tapi tadi dia punya kekuatan ini lebih lama dan diatas kita, mungkib itu pengaruhnya" kata kevin

"Oh iya. Aku juga sudah menulis pertanyaan yang ingin kutujukan untuknya. Sebentar kuhitung. 1..2..3..4.." kata yura yang sambil menghitung pertanyaan dikertas.

"Haha..kamu yakin mau tanya itu semua?" Tanya kevin

"Tentu saja. Aku sangat penasaran ke..." kata yura yang terpotong oleh perkataan kevin

"Stop! Jangan berbicara lagi! Ada yang sedang mengawasi kita" kata kevin

"Apa? Benarkah? Siapa?" Tanya yura

"Shutt....jangan bicara" kata kevin
...
Yura hanya patuh mendengar perintah kevin. Dia tidak tau siapa yang mengawasi mereka. Dia kembali menghitung pertanyaan yang dibuatnya itu.
...
Selang beberapa waktu. Nick pun datang. Nick mempersilahkan yura dan kevin masuk kedalam rumahnya. Karena rumah yang cukup luas, yura dan kevin berjalan sedikit. Tapi, dia tidak sengaja melihat buku yang mirip dengan buku harian kevin sewaktu di rumah sakit. Nick kemudian mempersilahkan yura dan kevin duduk di ruang makan rumah kevin.

"Baiklah. Maaf tadi membuat kalian menunggu lama. Sebagai gantinya, kalian boleh tanya pertanyaan lebih." Kata nick

"Bagaimana kamu mendapat kekuatan ini? Sejak kapan? Apa maksudmu jauh diatas kami?" Tanya kevin

"Satu-satu dong. Baiklah,pertanyaan kedua dan ketiga dulu yang kujawab.
Aku dapat kekuatan ini sudah...hm...7 tahun kurasa, aku tidak menghitungnya secara pasti. Lalu, aku jauh diatasmu itu karena...kekuatan ini ada level" kata nick

"Level? Apa maksudmu?" Tanya kevin

"Sejauh yang kutau atau boleh dikatakan sejauh yang aku miliki. Sampai sekarang sudah ada 5 pembagian.

Level 1 : kamu hanya dapat melihat saja, tidak dapat mengendalikan atau sebagainya. Jaraknya pun harus dekat untuk mengetahuinya

Level 2 : kamu sudah bisa mengendalikan kekuatan itu, namun jangkauan masih dekat. Mengendalikan di level 2 artinya jika pikiran kamu tidak ingin melihat tapi hati kamu ingin, kamu tetap tidak bisa menolak untuk melihatnya

Level 3 : kamu dapat mengendalikannya dan jaraknya sudah dapat jauh. Mengendalikannya sama seperti di level 2

Level 4 : kamu dapat mengendalikannya dan jaraknya sudah dapat jauh. Mengendalikannya dalam arti, kamu bisa mengendalikan sepenuhnya. Apa yang ingin kamu lihat dan tidak.

Level 5 : kamu dapat mengendalikannya, dapat melihat di jarak yang cukup jauh. Dan yang terpenting, untuk menjaga privasi kamu jika ada orang yang punya kekuatan ini juga, kamu bisa mengontrol apa yang bisa dilihat atau tidak oleh orang itu
" kata nick

"Jadi intinya, kevin sudah level 3 dan yura level 2" sambung nick

"Lalu...bagaimana dengan buku harian itu?" Tanya yura

"Buku harian?...Ah...kamu lihat buku itu? Itu buku yang diberikan orang yang memberiku kekuatan ini" kata nick

"Memberimu kekuatan? Siapa? Kenapa bukunya mirip seperti punya kevin?" Tanya yura

....
Siapa yang memberikan nick kekuatan? Buku apa itu? Seberapa banyak level yang dimaksud nick? Apa yang direncanakan nick?
....
Kelanjutan di episode 20

Until I Can See YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang