"APA?" Kata kevin dengan sangat terkejut.
"Aku...melihat masa lalunya" kata yura.
"Bukannya kita tidak bisa melihatnya?" Tanya kevin.
"Ya, aku juga bingung kenapa aku bisa melihatnya. Mungkinkah dave punya kekuatan seperti kita?" Tanya yura.
"Jika kamu melihatnya dengan jelas, bisa jadi itu adalah dave. Tapi...kenapa harus dia? Dia bahkan tidak suka dengan film yang bertemakan psycopath" kata kevin.
"Sebenarnya..." kata yura.
"Apa?" Tanya kevin.
"Ah...Sudahlah, jangan bahas itu dulu sekarang. Aku juga tidak tau yang kukatakan itu benar atau hanya imajinasiku saja. Aku masih sedikit trauma dengan kejadian tadi. Yang penting aku sekarang nggak apa-apa. Aku juga tidak akan tertipu lagi" kata yura.
"Tertipu? Maksud kamu?" Tanya kevin.
"Ah...sudahlah" kata yura yang sudah tidak ingin menjelaskannya lagi, karena yura tidak ingin membuat kevin khawatir kepadanya.
"Katakanlah, itu berhubungan dengan nyawa kamu. Kita harus menemukan siapa orang itu. Jika dia gagal kali ini. Dia pasti merencanakan sesuatu lagi yang lebih matang, itu akan semakin membahayakanmu" kata kevin.
"Sudahlah, kamu tidak perlu khawatir seperti itu lagi. Aku bisa menjaga diri lebih baik" kata yura.
"Tidak! Aku akan khawatir kalau kamu dalam bahaya. Bagaimana bisa aku tidak khawatir dengan kamu?" kata kevin yang tiba-tiba berhenti.
"Hah?!" Tanya yura dengan bingung.
"Maksud aku...karena kamu dalam bahaya. Aku...tidak mungkin membiarkan kamu dalam bahaya" kata kevin.
"Memangnya...kenapa?" Tanya yura dengan merasakan sesuatu yang aneh dengan kevin.
"Memangnya apa lagi? Karena kita adalah teman, aku tidak mungkin membiarkanmu dalam bahaya. Kita adalah partner sekaligus teman" kata kevin.
"Ah...iya, partner. Aku pikir kamu mau bilang karena kamu suka sama aku" kata yura sambil tersenyum.
"Apa? Su...suka? Ka...kamu gila ya? Aku hanya khawatir kepadamu karena kita ini teman, dan kamu bilang suka?" kata kevin dengan sedikit 'marah'.
"Kenapa juga kamu harus marah? Aku hanya bercanda kali. Ngapain juga harus kayak gitu. Apa...jangan-jangan kamu suka sama aku ya?" Tanya yura dengan wajah tersenyum lebar.
"Apasih maksudmu daritadi?" kata kevin dengan salah tingkah.
"Sudahlah. Kamu memang tidak bisa diajak bercanda, kenapa juga kamu harus salting gitu? Kamu harus hati-hati kalau dikasih pertanyaan seperti itu, nanti semua cewek bisa pikir kamu suka sama mereka" kata yura.
"Haish...kamu pikir aku dekat dengan banyak cewek? Aku juga sudah punya seseorang yang kusukai, jadi aku tidak akan terlalu dekat dengan cewek lainnya" kata kevin.
"Aww...so sweet. Tapi siapa? Aku kenal? Berapa umurnya? Cantik? Apa dia punya kekuatan ini juga?" Tanya yura dengan sangat penasaran
"Aish...sudahlah. Ini privasiku, jangan ikut campur" kata kevin yang berusaha melarikan diri dari pembicaraan.
"Baiklah" kata yura.
"Tapi, aku masih bingung dengan kejadian tadi. Bisakah kamu jelaskan lebih detail? Aku tau kamu masih trauma, tapi, lebih baik kamu jelaskan sekarang karena ingatanmu masih berada disana. Nanti kalau dijelaskan beberapa hari kemudian, aku takut kamu sudah lupa beberapa hal" kata kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until I Can See You
FantasíaSemula kehidupan yura marianne seperti orang lain, namun semua berubah ketika dia mendapat kemampuan yaitu dapat melihat masa depan atau masa lalu semua orang. Dengan menggunakan kekuatan itu, ia dapat membantu orang lain. Namun ada hal yang membuat...